Mengamati, Melihat, memahami, Dan Menuliskannya

Minggu, 25 September 2011

Liqo’ syawal HTI Purworejo : sejahtera dalam naungan Syari’ah dan Khilafah




Purworejo, 25 September 2011. Hizbut Tahrir DPD II Purworejo dalam rangka menyambut bulan syawal mengadakan sebuah event akbar  dengan tema Liqo’ syawal  1432 H : Sejahtera dalam naungan syari’ah dan kahilafah. Acara yg terselenggara di gedung wanita purworejo ini berlangsung dengan sangat meriah,ini ditandai dengan antusias peserta yg berjumlah sekitar 500san ( rijal-nisa’ ) peserta untuk mengikuti acara dari awal hingga akhir. Acara ini juga semakin meriah karena didukung dengan  tontonan film yg menggugah kesadaran peserta akan materi yg disampaikan oleh para pembicara dalam acara liqo’ syawal ini. Dalam acara ini juga dibuat stand informasi dan ditawarkan produk-produk media yg ditawarkan Hizb Tahrir dalam rangka untuk membangkitkan umat. Acara ini dihadiri oleh para tokoh umat, baik dari kalangan Muhamadiyyah, NU, Mubhalighoh,para Ulama’, pergerakan mahasiswa Islam seperti HMI,IMM, dan masyarakat purworejo pada umumnya.
Dalam pemaparan materi pertama disampaikan oleh ustadz Muhammad na’im yasin selaku ketua DPD II HTI purworejo, dalam pemaparanya tentang prospek dakwah perjuangan menegakkan syari’ah dan khilafah.  Dalam materinya ustadz Yasin menyampaikan bahwa dukungan umat akan perjuangan menegakkan khilafah Islamiyah semakin meningkat dari  hari ke-hari. Kesadaran Umat akan pentingnya Khilafah Islamiyah semakin menancap dalam pemikiran umat. Umat mempunyai bnayak potensi untuk kembali bangkit menjadi umat yg terbaik.
Dalam kesempatan itu pula ditampilkan film  profil singkat Hizbut Tahrir beserta aktivitas dakwah yg dilakukanya. Hizbut Tahrir adalah sebuah partai politik yang berlandaskan Islam. Politik merupakan kegiatannya, dan Islam adalah mabda`nya. Hizbut Tahrir bergerak di tengah-tengah umat, dan bersama-sama mereka berjuang untuk menjadikan Islam sebagai permasalahan utamanya (vital), serta membimbing mereka untuk mendirikan kembali sistem Khilafah dan menegakkan hukum berdasarkan apa yang telah diturunkan Allah dalam realita kehidupan ini.
Hizbut Tahrir merupakan kelompok politik, bukan kelompok yang hanya berdasarkan kerohanian semata, bukan lembaga ilmiyah (seperti lembaga study agama atau badan penelitian), bukan lembaga pendidikan (akademis), dan Hizbut tahrir bukan pula lembaga sosial (yang hanya bergerak di bidang sosial kemasyarakatan). Ide-ide Islam menjadi jiwa, inti dan sekaligus sebagai rahasia kelangsungan kelompoknya.
Hizbut Tahrir didirikan dalam rangka memenuhi seruan Allah:“(Dan) Hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebaikan (mengajak memilih kebaikan, yaitu memeluk Islam), menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung (yang akan masuk surga).” (QS Ali Imran: 104)
Hizbut Tahrir bermaksud membangkitkan kembali umat Islam dari kemerosotan yang demikian parah; membebaskan umat dari ide-ide, sistem perundang-undangan dan hukum-hukum kufur; serta membebaskan mereka dari kekuasaan dan dominasi negara-negara kafir. Hizbut Tahrir bermaksud juga untuk membangun kembali Daulah Khilafah Islamiyah di muka bumi, sehingga urusan pemerintahan dapat dijalankan kembali sesuai dengan apa yang diturunkan Allah SWT.
Materi yg kedua disampaikan oleh ustadz  Abu Hanif dari DPD I HTI Jogjakarta, beliau juga termasuk anggota MUI Jogja. Dalam pemaparanya beliau menyampaikan materi tentang makna syawal. Beliau menyampaikan bahwa tazkiyatun Nafs dalam konteks hukum syara’ adalah terikat dengan hokum syara’,melaksanakan yg diwajibkan dan meninggalkan yg diharamkan. Termasuk dari aktivitas melaksanakan kewajiban adalah berjuanag menegakkan khilafah Islamiyah, dan siapapun yg lalai atau abai maka seorang muslim berdosa.
Dalam materi yg ketiga yg disampaikan oleh seorang Ulama’ dari Purworejo Al-Ustadz Muhammad ‘ainur Rofffiq yg juga sekaligus syabab Hizbut Tahrir Purworejo, beliau menyampaikan dengan sangat indah akan harusnya penerapan Khilafah Islamiyah. Beliau mengumpamakan Umat ini sepeti ikan, maka layaknya ikan yg akan sejahtera jika hidup dalam lingkungan akuatik dan akan rusak atau bahkan mati jika hidup di dalam lingkungan non-akauatik,hal ini sama halnya dengan umat ini akan sejahtera dengan lingkungan sistemIslam,dan akan mengalami kerusakan jika hidup di luar lingkungan system Islam . beliau juga menambahakan bahwa untuk menegakkan syari’ah wajib dan mutlak membutuhkan jama’ah dakwah yg konsen untuk berjuang menegakkan Khilafah Islamiyah. Untuk itu beliau menyampaikan bahwa Hizbut tahrir adalah salah satu jamaah dakwah itu.
Acara ini ditutup dnegan doa oleh Ustadz ‘umroni demi tegaknaya perjuangan Khilafah Islamiyah, Allahu Akbar!!

Seren,Purworejo, ba’da iSya, 25 September 2011

Tidak ada komentar: