Mengamati, Melihat, memahami, Dan Menuliskannya

Selasa, 31 Januari 2012

balada anak-anak rohis






mereka ini masih sangat muda umurnya seumuran anak-anak SMA. mereka ini sama dengan anak-anak lainya, makan nasi juga,bisa juga bercanda, dan kadang suka sedikit jahil juga, sepintas memang tidak ada yg membedakanya dengan anak-anak lain yg seumuran denganya.

ada pengalaman yg cukup menarik, ini terkait dengan anak-anak rohis ( kerohanian islam ) di SMA. jika sistem pembinaan di rohis itu sudah mengakar maka siapapun yg masuk kedalamnya akan berubah cukup significant,atau setidaknya mengalami perubahan dan berbeda dari sebelumnya. mereka yg biasanya melankolis dan agak melo ketika aktiv di rohis akan menjadi sedikit sangar. dari yg sebelumnya yg dibahas adalah masalah cewek,kini berubah membahas Islam, kebangkitan umat, partai politik, problematika umat,dakwah dsb... perubahan yg cukup mencolok akan terjadi, sehingga mungkin kawan-kawan seumuranya akan bertanya keheranan " kamu kok berubah sih ?" kamu kok gak kayak dulu sih ?

dan ini yg menarik, jika sebelum ikut rohis menjadi playboy cap jempol alias jagoan pacaran, kini setelah ikut rohis menjadi anti-pacaranisme ( sebuah ideologi yg cukup rawan di idap pada masa muda  ), bahkan perubahan itu akan sampai pada titik pacarnya diputus seketika secara tiba-tiba tanpa ada angin dan hujan. gubrakz!! tapi bukan berarti mereka gak punya rasa cinta, cuma mereka memahami apa yg harus dilakukan dengan cinta ???

pernah ada seorang lumayan setengah-setengah aktiv di rohis, dan ia suka dengan seseorang, ditembaklah orang yg disukainya tadi, tapi ditolak..!! mengapa ditolak ? jawabanya karena yg ditembak merasa tidak pantas dengan anak rohis yg kalem dan baik-baik sementara dirinya merasa lebih buruk..

pada episode yg lain... ada anak yg aktiv di rohis..,tapi kemudian berbalik arah mengundurkan diri dari rohis karena kagak kuat mengucapkan i love you pada orang yg disukainya, karena ada opini umum dikalangan aktivis rohis, aktivis rohis kok pacaran ?

kuncinya : klo ada anak rohis halqohnya rajin, insya Allah aman cz ada kontroling
                 tapi klo ada anak rohis kok halqohnya ogah-ogahan,bahkan ogah beneran,alias rohis kartu anggota maka alamat siap-siap bermasalah ujung-ujungnya menghilang dari peredaran rohis...

Purworejo,31/01/2012

Selasa, 17 Januari 2012

Felix Siauw: Aku Menemukan Islam







Sangat sedikit manusia yang menggunakan akalnya untuk menemukan Tuhannya dan jati dirinya. Padahal kalau mau jujur dan jernih berpikir siapapun akan menemukan kebenaran Islam. Pengalaman Felix Siauw (24 tahun) bisa menjadi pelajaran. Berikut kisahnya.
Jika kamu masih mempunyai banyak pertanyaan, maka kamu belum dikatakan beriman, Iman adalah percaya apa adanya, tanpa reserve”. Begitulah kira-kira pernyataan yang akan selalu aku ingat di dalam hidup ini.
Waktu itu aku masih seorang penganut Kristen Katolik. Di usiaku yang masih 12 tahun, banyak pertanyaan tentang kehidupan yang belum terjawab. Ada tiga pertanyaan yang paling besar yang muncul dalam benakku, yaitu darimana asal kehidupan ini, untuk apa adanya kehidupan ini, dan akan seperti apa akhir kehidupan ini. Lalu, “Kenapa tuhan pencipta kehidupan ini ada tiga, yakni ada tuhan bapa, tuhan putra dan roh kudus? Darimana asal tuhan bapa?”, atau “Mengapa tuhan bisa disalib dan dibunuh lalu mati, lalu bangkit lagi?” Aku diskusikan itu dengan orang tuaku atau dengan rohaniawan, tapi jawabannya mengambang dan tak memuaskan.
Ketidakpuasan itu lalu mendorongku untuk mencari jawaban langsung dari Alkitab yang katanya datang dari tuhan. Betapa terkejutnya aku, aku baru tahu jika 14 dari 27 surat di Injil perjanjian baru ternyata ditulis oleh manusia, yaitu Santo Paulus. Lebih terkejut lagi ketika mengetahui bahwa sisa kitab yang lainnya juga merupakan tulisan tangan manusia yang dibuat setelah wafatnya Yesus. Konsep trinitas yang menyatakan tuhan itu tiga dalam satu dan satu dalam tiga ternyata adalah hasil konggres di kota Nicea pada tahun 325 M.
Setelah mengetahui itu, kuputuskan bahwa agama yang kuanut tidaklah pantas untuk dipertahankan. Aku pun memutuskan untuk menjadi seorang yang tidak beragama, tetapi tetap percaya kepada Tuhan. Aku berkesimpulan bahwa semua agama tidak ada yang benar, karena sudah diselewengkan oleh penganutnya. Tanpa sadar waktu itu aku sudah menjadi manusia yang sinkretis dan pluralis.
Bertemu Ustad Muda
Waktu terus bergulir. Ketika aku kuliah di IPB memasuki semester ketiga, pemahamanku mulai berubah. Itu bermula dari perdebatanku dengan seorang teman tentang kebenaran. Syamsul Hadi, demikian nama temanku itu, mengatakan bahwa kebenaran hanya akan ditemukan di dalam Alquran. Aku pun berusaha mencarinya. Aku lalu dipertemukan dengan Ustad Fatih Karim, aktivis Islam. Lewat pertemuanku dengannya di Masjid Kampus itulah, perkenalanku dengan Alquran dimulai.
Kepadanya, aku menceritakan tentang pengalaman hidupku termasuk berbagai pertanyaan besar yang belum terjawab tentang kehidupan. Kami lalu berdiskusi hingga mencapai suatu kesepakatan tentang adanya Tuhan pencipta alam semesta. Aku pun akhirnya paham bahwa adanya Tuhan, atau Sang Pencipta memanglah sesuatu yang tidak bisa disangkal dan dinafikan bila kita benar-benar memperhatikan sekeliling kita.
“Tapi masalahnya ada lima agama yang mengklaim mereka punya petunjuk bagi manusia untuk menjalani hidupnya. Yang manakah yang bisa kita percaya?” tanyaku saat itu.
“Apapun diciptakan pasti mempunyai petunjuk tentang caranya bekerja,” jawab Ustad Fatih. Lalu ia menambahkan, “Begitupun juga manusia, masalahnya, yang manakah kitab petunjuk yang paling benar dan datang dari Sang Pencipta atau Tuhan yang Maha Kuasa?” Lalu dibacakanlah ayat dalam Alur’an: ”Kitab (Al Quran) Ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa” (TQS al-Baqarah [2]:2)
Mendengar ayat itu, aku terpesona dengan ketegasan, kejelasan serta ketinggian maknanya. ”Mengapa penulis kitab itu berani menuliskan seperti itu?” pikirku.
Seolah membaca pikiranku, Ustad Fatih melanjutkan, “Kata-kata ini adalah hal yang sangat wajar bila penulisnya bukanlah manusia, ciptaan yang terbatas, Melainkan pencipta. Not creation but The Creator. Bahkan Alquran menantang manusia untuk mendatangkan yang semacamnya!”
Pikiranku saat itu bergejolak. Dalam hatiku berkata, “Mungkin inilah kebenaran yang selama ini aku cari!”. Tetapi ada beberapa keraguan di benakku. ”Mengapa agama yang sedemikian hebat malah terpuruk, menjadi pesakitan, hina dan menghinakan dirinya sendiri?” tanyaku.
Ustad itu menjelaskan bahwa Islam tidak sama dengan Muslim. Islam sempurna, mulia dan tinggi, tidak ada satu pun yang tidak bisa dijelaskan dan dijawab dalam Islam. Islam adalah sistem kehidupan. Sangat luar biasa penjelasannya. Sesuatu yang belum pernah aku dengar sebelumnya. Aku pun mulai sadar akan kelebihan dan kebenaran Islam. Keraguanku mulai luntur.
Masuk Islam
Aku pun akhirnya bisa menemukan jawaban sempurna atas ketiga pertanyaan besarku. Ternyata aku ini berasal dari Sang Pencipta dan itu adalah Allah SWT. Aku hidup untuk beribadah kepada-Nya sesuai dengan perintah-Nya yang tertulis di dalam Alquran. Alquran itu dijamin datang dari-Nya. Setelah hidup ini berakhir, kepada Allah lah aku akan kembali dengan membawa amal ibadah selama hidup untuk dipertanggungjawabkan sesuai dengan aturan yang diturunkan oleh Allah. Setelah yakin dan memastikan untuk jujur pada hasil pemikiranku ini, maka aku memutuskan, ”Baik, kalau begitu saya akan masuk Islam!”
Banyak tantangan setelah itu. Maklum aku hidup dalam lingkungan keluarga yang sangat tendensius kepada Islam. Di mata mereka orang Islam itu jahat dan jorok. Orang tuaku bilang aku sinting dan kerasukan setan. Tapi mau bagaimana lagi, aku tak akan mengorbankan kebenaran yang kucari selama ini. “Tidak, sama sekali tidak,” pikirku. Aku yakin bahwa Allah lah yang harus didahulukan. Kini orang tuaku bangga kepadaku.
Setelah masuk Islam, aku menemukan ketenangan sekaligus perjuangan. Aku bangga kepada Islam. Mudah-mudahan, sampai akhir hidup, aku dan keluargaku, tetap berada di barisan pembela Islam yang terpercaya. Janji Allah sangat jelas, dan akan terbukti dalam waktu dekat. Allahu Akbar!
Komentar:

Iin, Istri Felix
Mudah-mudahan Tetap Istiqamah
Tidaklah mudah mempunyai seorang suami pengemban dakwah. Hampir tiap hari ditinggal pergi. Keyakinannya terhadap janji Allah sungguhlah membuat saya iri. Meski belum lama masuk Islam, tapi semangatnya memperjuangkan syariat-Nya mampu mengalahkan kebanyakan orang yang sudah mengenal Islam lebih lama. Subhanallah. Mudah-mudahan tetap istiqamah dan selalu ikhlas. Ummi dan Alila selalu berdoa untuk Abi.
Ust Fatih Karim, Pembimbing Felix pertama kali
Sudah Jauh Berubah

Subhanallah Walhamdulillah Allahu Akbar. Felix sekarang jauh banyak berubah dibanding waktu pertama saya jumpa.Visi hidupnya, semangat, juga sikapnya telah diformat ulang oleh Islam ideologis. Semangatnya dalam mengkaji Islam, luar biasa! Semoga Felix tetap istiqamah dalam dakwah, tawadhu, dan senantiasa menjadikan Islam sebagai poros hidupnya.


sumber :  http://forumukhuwahintelektualmuslimah.wordpress.com/2010/03/18/felix-siauw-aku-menemukan-islam/

Sabtu, 14 Januari 2012

Mengatasi Sakit Kepala Saat Hamil







Jakarta, Perubahan dalam tubuh yang terjadi selama hamil bisa menimbulkan efek salah satunya adalah sakit kepala. Lalu apa yang harus dilakukan untuk mencegah dan mengatasi sakit kepala saat hamil?

Ibu yang sedang hamil diketahui tidak boleh mengonsumsi sembarangan obat karena dikhawatirkan mempengaruhi janin yang sedang dikandungnya. Sebagian besar obat sakit kepala mungkin memiliki efek yang berbahaya atau tidak diketahui dampaknya terhadap perkembangan bayi.

Untuk itu ketahui beberapa hal yang bisa mencegah terjadinya sakit kepala saat hamil, seperti dikutip dari Health.MSN, Selasa (15/11/2011) yaitu:

1. Menghindari pemicunya, berbagai hal diketahui bisa menjadi pemicunya seperti telat makan, bau tertentu atau makanan yang dikonsumsi.
2. Melakukan aktivitas fisik dalam rutinitas sehari-hari, misalnya berjalan setiap hari atau melakukan latihan aerobik ringan.
3. Melakukan latihan relaksasi, kegiatan yang menenangkan seperti yoga, bernapas dalam dan visualisasi bisa membantu menjauhkan sakit kepala.
4. Makan dalam porsi kecil tapi lebih sering, sehingga bisa menjaga kadar gula darah tetap stabil dan mencegah sakit kepala.
5. Mengonsumsi cairan yang cukup sehingga tubuh tetap terhidrasi dengan baik.
6. Menjaga jadwal tidur yang teratur, karena kelelahan dan kurang tidur bisa berkontribusi terhadap sakit kepala selama kehamilan, serta pastikan pergi tidur dan bangun di waktu yang sama bahkan saat akhir pekan.
7. Menjaga postur tubuh yang baik, karena postur yang buruk atau adanya ketegangan otot bisa mengakibatkan sakit kepala terutama adanya penambahan berat badan untuk mendukung kehamilan.

Namun jika sakit kepala tak bisa dihindari dan menyerang ibu hamil, maka lakukan beberapa langkah berikut yaitu:
1. Melakukan istirahat dengan berbaring di ruangan yang gelap atau remang, suasana tenang dan mata tertutup.
2. Menggunakan kompres hangat untuk mata, wajah dan pelipis atau kening, atau bisa juga mencoba kompres dingin di bagian belakang leher.
3. Mintalah seseorang untuk melakukan pemijatan di bahu dan leher untuk meredakan ketegangan, atau memijat pelipis juga bisa membantu.

Jika langkah-langkah tersebut tidak juga membantu, sakit kepala yang memburuk atau disertai dengan adanya perubahan dalam penglihatan, maka konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pilihan pengobatan la
(ver/ir)