Mengapa pemuda ? mengapa bukan anak-anak, atau lanjut usia ?
anak-anak mereka belum baligh, kemapuan befikir mereka belum sempurna
,walaupun tetap harus kita siapkan, karena kelak mereka akan jadi muda
juga. Orang tua mereka kekuatanya mulai melemah,mulai renta mengunakan
sisa-sisa umurnya,walaupun juga patut kita pikirkan dan pelajari
pengalamanya. Ya pemuda ,harapan itu ada disana. Idealismenya,
independensinya, usianya, semangatnya, kekuatanya yg berada dalam
kondisi prima ada pada masa muda ini. Sekali lagi harapan itu ada pada
pundaknya.
Siapa yg masuk kategorisasi pemuda ? dalam pandangan Islam mereka yg
sudah mulai baligh, proses beerfikir mereka sudah sempurna, sudah mampu
membedakan mana yg baik dan mana yg buruk, tau halal-haram,sudah
mukallaf ( terkena beban taklif hukum syari’ah ). Bisa jadi mereka
masih Seumuran SMP, mungkin seumuran pelajar SMA/SMK, atau juga sudah
mahasiswa,atau mungkin juga mereka yg gak sekolah tapi seumuran
SMP/SMA/Kmahasiswa.
Kita patut ber-istighfar puluhan kali atau berpuluh-puluh kali
beristighfar sambil ngelus dada ketika melihat kondisi mayoritas para
pemuda saat ini. Mereka terjebak dalam sebuah sistem Kapitalisme-sekuler
yg membuat mereka dipaksa untuk bermaksiat. Lho kok ? saya pikir pemuda
siapapun, dan dimanapun ia berada secara fitrah tidak ingin melakukan
kemunkaran. Saya pernah lihat dalam sebuah wawancara di sebuah stasiun
televisi, seorang remaja putri berumur sekitar 19 tahun yg menjual
dirinya demi sekeping uang, ketika ditanya oleh yg mewawncarai apakah
ada niat untuk merebah jalan hidup ? remaja putri tadi menjawab
sebenarnya dia gak pengin,tapi mau bagaimana lagi,dia membutuhkan uang
untuk menyambung hidup. Masih pada acara yg sama, ada seorang pemuda
laki-laki yg berumur 21tahun yg menjaul dirinya untuk jadi gigolo,
ketika ditanya apakah ada niat untuk merubah jalan hidupnya ? pemuda
laki-laki tadi, ya sanagat pengin merubah jalam hidup,tapi mau gimana
lagi........
Berbagai macam persoalan pemuda semakin tak kunjung usai, belum
selesai satu maslah muncul permasalahan lain. Belum selesai penanganan
masalah tawuran pelajar, muncul masalah pergaulan bebas, belum selesai
pergaulan bebas,muncul masalah geng motor, dst....ibarat benang kusut yg
tak telihat ujung pangkalnya, belum lagi berbagai macam kriminalitas
lainya menambah deretan masalah pemuda. Inilah problem sistemik
penerapan kapitalisme.
Bagi para pemuda yg aktiv baik di sekolah maupun di kampus,
berprestasi, sering ikut lomba ini –itu, rangkingnya masuk 10 besar,
ikut banyak kegiatan ekstra sekolah dsb... mereka memang produktif di
usianya, namun sungguh di sayangkan sebagian diantara mereka ada yg abai
terhadap kondisi negeri tempat ia tinggal, mereka abai terhadap
persolan-persoalan yg melanda sahabatnya yg sesama pemuda, seolah-oleh
seluruh permasalahan yg ada bukanlah permasalahan dirinya, kata yg tepat
untu menggambarkan semua ini : Indiviualis!! Namun sebagian lagi
diantara mereka ada yg mampu merasakan kerusakan ini, mereka sangat
tidak suka melihat kerusakn-kerusakan ini, mereka ingin
merubahnya,mereka geregetan melihat kondisi sahabat-sahabatanya yg
sesama pemuda melakukan kemunkaran, tapi apalah daya mereka tidak tahu
harus berbuat apa. Kita akan dapati para pemuda seperti ini mereka
pemuda yg shalih secara individu, mereka rajin ke masjid, merekapun
tidak ikut dalam kemaksiatan...setidaknya mereka lebih baik dari pada yg
pemuda individualis. Namun amat disayangkan mereka terhenti pada rasa
keprihatinan setelah itu diam tek bergerak.
Sementara ditempat yg lain,akan kita dapati para pemuda yg mereka
bukan hanya mengindera kerusakan yg ada, namun lebih dari itu mereka
mulai bergerak untuk melakukan proses perubahan dengan begitu semangat
yg menggelora. Namun disayangkan gerakan mereka ditunggangi dan dibajak
oleh gerakan-gerakan sekuler, gerakan-gerakan pragmatis,ataupun
gerakan-gerakan yg bercorak sosialis-komunis. Yang justru keterlibatan
mereka dalam gerakan-gerakan ini menjadi masalah tersendiri dalam rangka
membangkitkan umat. Pemuda seperti ini telah dicuci otaknya oleh para
penajajah. Pemuda ini menyerukan pada ide-ide diluar islam. Mereka
menyerukan pluralisme, nasionalisme, demokrasi, dsb... atau kadang juga
untuk biar lebih menarik mereka melebeli dengan lebel Islam, seperti
demokrasi islam,sosialisme islam dan sebagainya.
Namun disamping berbagai macam persimpangan yg ada, alhamdulillah
masih ada minoritas pemuda yg menjadikan Islam Ideologis sebagai asas
perjuanganya. Tidak cukup hanya dengan istighfar Pemuda semacam mereka
ini melakukan perlawanan semesta terhadap ideologi kapitalisme-sekuler
beserta seluruh ide cabnagnya ( demokrasi,nasionalisme,pluralisme dsb..
). Mereka menginginkan Islam diterapkan secra kaafah dalam seluruh aspek
kehidupan. Mereka menyadari bahwa sistem kapitalisme beserta ide
turunanya adalah pangkal pokok persoalan yg perlu dibumi hanguskan.
Merekapun menyadari dan meyakini bahwa sistem islam saja yg akan menjadi
rahmat, mereka pun menyadari bahwa sistem islam hanya akan terterapkan
secara sempurna dalam sebuah institusi negara Khilafah islamiyah.
Untuk sahabatku para syabab pemuda pembela Islam yg terpercaya.....
Ayo kita bersungguh-sungguh dalam dakwah melanjutkan kehidupan Islam
ini, rapikan waktumu, ada waktu istirahat,ada waktu belajar, ada waktu
tuk berekreasi,namun ingatlah bahwa poros kehidupan kita adalah dakwah,
dimanapun kita berada maka disitulah dakwah bergulir. InsyaAllah bola
api Ideologi Islam yg ada pada dada antum akan membakar pemuda yg lainya
untuk bangkit ikut berjuang bersama meruntuhan bangunan ideologis
kapitalisme,dan mengantinya dengan sistem Khilafah yg akan menerapkan
islam secara kaafah. Maka, ayo segeralah bergerak sahabatku,
sesungguhnya air yg diam tergenang maka akan membusuk. Allahu Akbar !!!
Allahu Akbar ! Allahu Akbar !!
Bumi Allah wonosobo,12/01/2013,akhukum abu syahmi