سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ
“Maha Suci Engkau ya Allah, dan segala
pujian untuk-Mu. Aku bersaksi tidak ada yang berhak disembah kecuali
Engkau. Aku memohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.”
[Hadits ini terdapat dalam Sunan at-Tirmidzi Juz 5 hal. 494, hadits no. 3433 (maktabah syaamilah, tarqiimul kitaab muwaafiq lil mathbuu'). Hadits ini juga diriwayatkan oleh Abu Dawud, Ahmad, an-Nasa-i dalam as-Sunan al-Kubra, ad-Darimi, al-Hakim, al-Bazzar, ath-Thabrani, dan lain-lain dengan redaksi masing-masing]
Imam at-Tirmidzi mengomentari hadits yang
beliau riwayatkan ini, “Hadits ini hasan shahih gharib dari sisi ini.
Saya tidak mengetahuinya dari hadits Suhail kecuali dari sisi ini.”
Al-Hakim dalam kitab al-Mustadrak mengomentari hadits ini
(dengan sedikit perbedaan redaksi hadits), “Hadits ini hadits shahih
sesuai syarat Muslim, namun mereka berdua (al-Bukhari dan Muslim) tidak
mengeluarkannya.” Dalam kitab Shahih wa Dha’if Sunan at-Tirmidzi, al-Albani menyatakan hadits ini adalah hadits shahih.
Tentang doa ini, sebagaimana disebutkan
oleh at-Tirmidzi, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyatakan
bahwa setiap orang yang berada dalam sebuah majelis (tempat orang-orang
berkumpul) dan banyak berbicara di dalamnya, kemudian sebelum beranjak
dari majelisnya tersebut ia membaca subhaanakaLlahumma wa bihamdika asyhadu allaa ilaaha illaa anta astaghfiruka wa atuubu ilaik, maka dosa-dosa yang dilakukannya di majelis tersebut akan diampuni.
Dalam riwayat Abu Dawud dan Ahmad dari Abu
Barzah al-Aslami radhiyallahu ‘anhu, setelah Rasulullah membaca doa ini,
kemudian sebagian shahabat bertanya tentang doa tersebut yang belum
pernah mereka dengar dari beliau sebelumnya. Rasulullah kemudian
mengatakan, “Ia adalah penebus dosa yang terjadi di majelis ini.” Dari
sini lah kemudian doa ini dikenal dengan istilah doa kaffarah al-majlis (penebus dosa dalam majelis).
Semoga kita bisa mengamalkan doa ini, setiap kita beranjak dari majelis apapun yang kita ikuti. Wallahul musta’aan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar