Mungkin Anda pernah dengar sebuah jamaah atau aliran sesat yang
selalu mewajibkan zakat 10% untuk jamaahnya. Nah, berikut ini kisah tragis itu. Tentang bagaimana kejamnya aliran sesat itu pada nama
kepemimpinan memeras jamaahnya. Dan kisah betapa
sengsaranya orang2 yang terjebak dalam aliran sesat ini.
Jamaah itu menggunakan istiah-istilah Islam dalam ajarannya. Tapi banyak perbedaan dengan Islam di
dalamnya. Tentang zakat saja,
ternyata bukan cuma 2,5 persen tapi 10 persen. Bukan berlaku untuk jamaah yang kaya, tapi juga yang miskin dan
kekurangan. Perhitungannya bukan
tiap akhir tahun atau habis panen, tapi setiap transaksi harus langsung setor
10 persen.
Anda bisa bayangkan, ada saudara yang hidupnya pas-pasan tetap
harus setor zakat 10 persen. Ia bisnis kecil-kecilan. Karena persaingan, ia paling hanya bisa ambil
untung 15 persen. Nah, berarti dia harus
setoran 10 persen untuk jamaahnya dan hanya 5 persen untuk dirinya.
Ada anggota yang sedang kesusahan dan dia hanya punya uang untuk
membeli susu untuk anaknya, tetap saja dia harus setoran 10 persen untuk
jamaahnya.
Bagaimana menurut Anda tentang Jamaah ini? Bagaimana paham, ajaran dan syariat aliran
ini? Sesat menyesatkan? Kejam? Sadis? Aneh? Bodoh?
Ah entahlah. Tapi yang bikin saya
lebih pusing lagi adalah sebuah penemuan baru bernama paham sesat Ro'sumaliyah. Paham ini juga memiliki syariat-syariat yang
kejam. Paham ini gayanya seperti bebas dan terbuka
tapi ternyata sangat memusuhi gerakan yang berbeda dengannya. Paham ini sangat populer. Untuk mewujudkan ajarannya harus diterapkan
dalam masyarakat. Setelah diterapkan
barulah terlihat kekejaman dan dan kerusakaannya. Paham Ro'sumali ini diterapkan oleh Negara Amerika dan barat. Dalam bidang ekonomi sangat kentara, bahwa
mereka menindas bangsa yang lain.
Di negeri yang terjajah juga diterapkan. Pemerintahnya malah menindas rakyatnya
sendiri. Coba Anda ingat
tentang kejamnya jamaah yang saya ceritakan pertama tadi. Nah, yang ini juga menerapkan pajak 10 persen
pada setiap transaksi. Bahkan Pajak
perkepala. Pajak penghasilan. Pajak ini itu. Ijin ini itu dsb. Bayangkan ada fulanah
member hadiah pada fulan. Eh, tiba2 dia minta
bagian 35%. Sopan banget ya? Itulah pajak hadiah.
Sebuah negeri industri wajar lah kalau dia menerapkan banyak
pajak. Tapi bagaimana mungkin, sebuah negeri yang
melimpah kekayaan alamnya, pajak menjadi pendapatan utama??
Sungguh kasihan rakyat yang menganut paham sesat Ro'sumaliyah
ini. Mereka benar2 ditipu mentah2 di jaman modern
ini.
1.
Kekayaan alam mereka
malah dijual ke swasta .. asing (lagi)
2.
Pemalakan lewat pajak
dianjurkan untuk rakyatnya
3.
Lalu rakyatnya disuruh
mandiri, mengurus dirinya sendiri (pendidikan, kesehatan dst, subsidi
dicabutin)
Mereka menghianati rakyatnya 3 kali, sekaligus, dan
terang-terangan (di dunia maya, nyata dan modern). Bahkan penghianatanya lebih dari itu. Setelah mereka tidak berkuasa, mereka pergi
meninggalkan utang yang banyak untuk generasi selanjutnya. Tentang korupsi jangan ditanyakan.Karena itu
adalah seupil dibanding 4 penghianatan tadi. Saking upilnya, upil ini sering dijadikan pertunjukan hiburan
untuk rakyatnya. Sesekali beberapa
koruptor benar-benar di gantung, eh salah.Di meja hijaukan dan disiarkan. Dan jamaah pun terhibur
Saudaraku sebangsa dan setanah air, sebenarnya saya telah
bercerita 2 aliran sesat kepada Anda.Aliran sesat yang pertama, saya sebenarnya
kurang begitu paham. Tapi yang kedua yaitu
Ro'sumaliyah, saya sangat paham. Ro'sumaliyah disebut
juga Kapitalisme.
Bagaimana menurut Anda paham ini? Sesat menyesatkan? Kejam? Sadis? Brutal? Tidak manusiawi?Teroris? Ekstimis keterlaluan? Bodoh?
Nauzubillahi mindalik. Saya sekarang sudah bertobat dari aliran sesat itu. Jangan sampai kita kemasukan paham sesat itu. Apa lagi menerapkannya. Kalau sudah terlanjur, mari kita pahamkan,
sehingga jamaahnya membubarkan sendiri jamaahnya. Atas nama iman dan kemanusian, mari kita Berangus paham sesat
Ro'sumaliyah. Allahuakbar!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar