Mengamati, Melihat, memahami, Dan Menuliskannya

Rabu, 18 September 2013

Sudahkah Kau Temukan Makna Kehidupan Ini ?




Disela-sela bekerja di ruang Operasi ada sedikit diskusi santai namun dengan pembahasan yang mendalam. Waktu itu ada sebuah pertanyaan yang tidak saya duga sebelumnya dari seorang senior di tempat saya bekerja. Perlu anda semua ketahui bahwa senior yang saya maksud beliau adalah seorang aktivis Non Muslim yang cukup militant. Selayaknya seorang Aktivis pergerakan manapun dalam berinteraksi pasti mempunyai  sebuah misi. Pertanyaandari  rekan kerja saya ini seperti tertera dalam judul : “ Sudahkah Kau temukan makna Kehidupan ini ? “.


Namun sayang sekali pada kesempatan itu saya belum bisa berbicara dan berdiskusi  banyak dengan beliau  karena di ruang IBS sedang banyak operasi , jadi pertanyaan ini sepertinya sambil lalu saja. Waktu itu saya jawab singkat dengan mantap “ Sudah pak ! “, ketika mau lanjut bicara keburu ada operasi lagi… dalam batin ingin sekali menjelaskan ke beliau isi kitab Nidzam Islam tulisan Syaikh taqiyuddin An Nabhani  bab Thariqul Iman ( jalan menuju iman ).

Pada kesempatan yang lain pernah saya bertanya dengan pertanyaan yang serupa dengan di atas pada seorang siswa pelajar,  “ adik, sudah menemukan makna kehidupan untuk apa hidup di dunia ini ? “. Jawab adik pelajar “ waduh belum kepikiran mas..,wkkwkk..wkk…”. sayang itu perbincangan via sms, jika ketemu langsung ingin sekali menjelaskan ke adik saya yang satu ini menjelaskan isi kitab Nidzam Islam bab Thariqul Iman.

Dalam kesempatan yang lain, ketika ngisi sebuah mentoring pemuda di sebuah kampung, saya bertanya pada beberapa pemuda , “ sudahkah kamu berpikir untuk apa diri kita ada di dunia ini ? untuk tujuan apa kita diciptakan di dunia ini ? “. Pemuda tadi menajwab singkat : “ waduh mas, keduwuran leh takok ( wah mas, terlalu tinggi pertanyaannya mas ) “. Alhamdulillah pada kesempatan ini saya ada kesempatan untuk menjelaskan pokok inti isi  kitab Nidzam islam bab Thariqul iman ^_^

Bagi saya pertanyaan “ sudahkah kau temukan makna kehidupan ini ? “ akan terjawab secara tuntas ketika manusia mampu memecahkan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar kehidupan.  Pertanyan mendasar kehidupan ini meliputi tiga hal yakni : dari manakah kehidupan ini berasal ? dengan kata lain adakah sang pencipta itu ? untuk tujuan apakah kita diciptakan di dunia ini ? dan akan kemana kita setelah mati.?

Secara singkat ada 3 jawaban terhadap ketiga pertanyaan tersebut.

1.       Pencipta itu ada, tujuan hidup di dunia ini adalah untuk meraih ke-manfaatan sebaayak-banyak nya, untuk bebas sesuai dengan aturan yang dibuat manusia sendiri, tidak ada aturan Tuhan, karena tugas Tuhan cukup menciptakan saja. Setelah mati ada akhirat ( formalitas ). Jawaban ini adalah jawaban khas Akidah Sekularisme. Dari akidah sekularisme muncul banyak pemikiran cabang seperti Liberalisme, kapitalisme, Demokrasi, Pluralisme dll..


2.       Pencipta itu tidak ada, tujuan hidup di dunia ini adalah untuk meraih ke-manfaatan sebanyak-banyaknya, untuk bebas sesuai dengan aturan yang dibuat manusia sendiri, Tuhan sudah mati, Agama adalah candu, Agama hanya untuk orang bodoh. Tidak ada kehidupan setelah mati, tidak ada hisab, tidak ada surga, tidak ada neraka. Hidup hanya ada didunia ini saja. Jawaban ini adalah jawaban Khas Akidah Materialisme. Dari Akidah Materialisme ini muncul pemikiran cabang seperti Marxisme, Komunisme, atheisme, Marhaenisme,Sosialisme dll..


3.       Pencipta itu ada, yakni Allah SWT, manusia hidup diciptakan  di dunia ini untuk mengikuti  apa maunya Allah menciptakan manusia , yakni untuk mengabdi pada Allah dengan terikat pada aturan sang pencipta. Setelah kehidupan ini berakhir ada hisab ( perhitungan amal ) sebagai bentuk pertanggung jawaban apakah Selama hidup di dunia ini menetapi aturan sang pencipta ataukah tidak, sehingga ditentukan di akhirat kelak  apakah menjadi penghuni surga ataukah penghuni neraka. Jawaban ini adalah jawaban Khas akidah Islam.


Diantara ke-tiga jawaban ini mana jawaban yang shahih dan benar ? jawaban yang shahih adalah jawaban yang memuaskan pemikiran dan, menentramkan jiwa. Maukah anda  jawaban yang memuaskan pemikiran dan menentramkan jiwa ? jika mau… yuk ikut mentoring atau halqah dengan menghubungi penulis yang menulis tulisan ini V(^_^)V


wonosobo, 27/08/2013,  Akhukum Abu Syahmi ( 0852 0009 3416 )

Tidak ada komentar: