Menjelang Pilpres 2014 ini beberapa kawan kurang bersemangat berbicara tentang Ideologi yang mengarah pada perjuangan Idealisme. Mereka masuk dalam pusaran pragmatisme Politik sesaat ( pilpres 2014 ). Pragmatisme ini muncul ketika pemikiran mereka terkungkung seperti katak dalam tempurung, seolah tidak ada pilihan lain kecuali kalau tidak memilih Jokowi berarti memilih Prabowo, begitu juga sebaliknya kalau tidak memilih Prabowo berarti memilih Jokowi.
Berbicara Ideologi menurut mereka adalah sudah lewat masanya, saatnya berkarya nyata katanya, padahal yang terjadi adalah sikap pragmatisme. Lihatlah mereka menjadi bersikap sangat aneh, menolak pemimpin sekuler namun berkoalisi dengan partai sekuler. Saya tidak sedang membahas partai tertentu, namun kawan-kawan yg tergadaikan idealismenya.
wonosobo, 04/06/2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar