Mengamati, Melihat, memahami, Dan Menuliskannya

Senin, 03 Maret 2014

Negeri Darurat Bencana




Negeri Darurat Bencana

Beberapa bulan terakhir ini kita disuguhi tayangan bencana dimana-mana. Dari gempabumi, banjir, tanah longsor, dan gunung meletus. Dan tentu yang terbaru adalah bencana meletusnya gunung kelud di jawa timur. Jika kita mengamati bencana alam yang melanda negeri ini maka akan didapati hampir bencana ini merata dibeberapa provinsi di indonesia.

Dengan melihat bencana yang bertubi-tubi di negeri ini membuat banyak orang kemudian berfikir " sebenarnya apa yang sedang terjadi di negeri ini ?" Banyak analisis bermunculan, dari yang membuka kitab ramalan joyoboyo, sampai ilmu otak-atik gathuk alias cucoklogi. Semuanya itu dalam rangka mengambil hikmah dan pelajaran dari bencana yang secara berturutan melanda negeri ini.

Memang untuk kasus gunung meletus ( kelud, sinabung dll ) ini tidak ada korelasinya dengan " ulah tangan manusia ", atau dalam konteks keimanan seorang muslim hal ini adalah berada dalam wilayah Qada' ( Ketetapan ) Allah SWT, yang itu artinya bagi seorang muslim kita meyakini bahwa bencana itu adalah berasal dari Allah SWT, paling banter yang bisa kita lakukan adalah berpikir untuk mengambil hikmah dan pelajaran. Terhadap Qada' Allah berupa bencana mak kita senantiasa bersabar dan meningkatkan ketaatan.

Namun diluar itu semua ada juga bencana yang itu disebabkan oleh " ulah tangan manusia ", dan bencana untuk kategori ini semua orang bisa menginderanya dengan jelas. Salah satu contoh adalah musibah banjir yang melanda kawasan jakarta dan sekitarnya. Menurut WALHI bencana yang melanda ibu kota ini adalah karena kesalahan tata kota di daerah-daerah hulu, pembukaan-pembukaan hutan menjadi kawasan industri yang itu mengurangi daerah resapan, termasuk aturan regulasi yang membolehkan dan melapangkan jalan dari pemilik modal ( kapital ) untuk membangun industri dikawasan resapan air, dan pengelolaan tata kota, dan lingkungan yg diserahkan pada mekanisme pasar ( ideologi kapitalisme ). Maka bencana banjir di jakarta adalah bencana sistemik.

Contoh lainya, merbaknya kasus HIV /AIDS yang dari tahun ketahun selalu mengalami peningkatan adalah salh satu bencana akibat " ulah tangan manusia ". Sudah bukan rahasia umum lagi bahwa faktor terbesar penularan HIV/AIDS adalah karena pergaulan bebas. Jika ada seseorang melakukan pergaulan bebas maka itu adalah kemaksiatan individual, dan menjadi akan menjadi kemaksiatan sistemik jika sistem aturan membolehan bahkan memfasilitasi pergaulan bebas.

Ada juga bencana lain akibat " ulah tangan manusia " , yakni kedaulatan negeri ini yang tersandera di bawah ketiak negara-negara penjajah. Berbagai Undang-undang negeri ini yang bercorak kapitalistik memberikan jalan bagi negara-negara penjajah lewat korporasi-korporasinya untuk merampok SDA di negeri ini, kita lihat freeport di papua, exxon mobile, texaco, dan korporasi-korporasi asing lainya. Selain itu negeri ini dijerat dengan jebakan utang luar negeri dengan sistem ribawinya, yang entah kapan akan lunas.

Contoh terbaru lainya adalah dilegalkanya minuman keras oleh RI 1 , ini adalah contoh bencana akibat ulah tangan manusia yang dampaknya bersifat sistemik. Padahal banyak laporan menunjukan kepada kita bahwa beberapa tindak kriminal biasanya diawali dengan menenggak miras. Menenggak mirasa adalah kemaksiatan individual, namun menjadi kemaksiatan sistemik ketika ada aturan yang membolehkan bahkan memfasilitasi miras beredar luas.

Contoh-contoh di atas adalah sekelumit bencana yang diakibatkan oleh " tangan-tangan manusia " atau dalam bahasa lainya sering kita sebut bencana akibat kemaksiatan yang dilakukan oleh manusia, dimana kemaksiatan ini dampaknya bisa kita indera secara langsung. Pertanyaanya adalah apa sikap kita sebagai seorang muslim dengan bencana ketegori ini ?

Maka untuk kategori bencana akibat ulah tangan manusia ini belum cukup jika kita hanya bersabar saja, Allah SWT sudah memperingatkan kita ;


Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan oleh perbuatan tangan-tangan manusia, supaya Allah menimpakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar) (QS ar-Rum [30]: 41)

Dengan melihat peringatan Allah SWT di atas kita bisa memahami bahwa berbagai macam fasad ( kerusakan ) bencana yang berada dalam ketegori disebabkan oleh ulah tangan-tangan manusia ( kemaksiatan ) seharusnya semakin menyadarkan kita untuk kembali ke jalan yang benar, yakni menerapkan Islam secara kaafah baik dalam lingkup individu, bermasyarakat, maupun bernegara.

Negeri ini menerapkan sistem Kapitalisme -sekuler yang menjadi pokok pangkal berbagai macam kerusakan, maka selain kita bersabar juga harus ada usaha melakukan perubahan sistem dari Kapitalisme menuju kembalinya kehidupan Islam dengan diterapkanya Syariat Islam secara kaafah.

Allahu Akbar !


Wonosobo, 15/02/2014

Tidak ada komentar: