Mabuk Cinta
Ada seorang pemuda bernama mas Indo, dia sedang jatuh hati
dengan seorang perempuan bernama Nona nesia. Begitu cintanya mas Indo terhadap
Nona Nesia sampai-sampai dibikin slogan “ Nesia harga mati “, “ Nesia sudah
final pilihanku “. Lantas apakah yg sudah dilakukan mas indo sebagai bentuk
rasa cintanya yang mendalam terhadap nona Nesia ?
Di suatu malam pekat gelap gulita, Mas Indo membuat sebuah
rencana untuk membuktikan cintanya kepada Nona nesia. Singkat cerita ( karena
ini bukan novel picisan ) dia akan menculik Nesia, kemudian memperkosanya,
dengan tujuan Nesia menjadi hamil. Pikiran romantic yg muncul dibenak pemuda
bernama Indo adalah dia bisa membuktikan bahwa ia sangat mencintai nesia , dan
bukti cintanya ia tunjukkan bahwa ia berani bertanggung jawab terhadap anak yg
dikandung oleh Nesia. Apapun yg terjadi pada nona Nesia itu adalah harga mati, keadaan
yg terjadi pada nesia baginya adalah sesuatu yg final.
Itulah pertunjukan cinta yg sudah pasti membuat orang yg
mempunyai pikiran normal akan terasa muak mendengar kisahnya. Itulah kisah
cinta yg akan membuat orang yg masih berakal sehat akan menolak bahwa menculik,
memperkosa membuat hamil adalah wujud cinta… Justru inilah wujud kejahatan yg
sangat nyata dibalik slogan cinta.
Pun begitu, mencintai negeri Indonesia ini. Para Komprador,
Penguasa Agen, Politisi bayaran, Intelektual Pembebek, Akademisi Pengekor,
mempropagandakan NKRI harga mati, NKRI sudah final sambil menculik negeri ini
kemudian menyerahkanya kepada Penjajah . Pergaulan bebas menjamur, kriminalitas
diluar batas kewajaran bak jamur dimusim hujan, Sumber daya alam dijarah para
bandit bekerja sama dengan Negara-negara penjajah, rakyat makin tercekik,
Lantas dalam kondisi seperti ini dikatakan harga mati dan sudah final ?
Buehh.., Itulah pertunjukan cinta yg sudah pasti membuat
orang yg mempunyai pikiran normal akan terasa muak mendengar kisahnya. Itulah kisah
cinta yg akan membuat orang yg masih berakal sehat akan menolak bahwa menculik
negeri ini, kemudian menyerahkanya
kepada para penjajah adalah wujud cinta…
Justru inilah wujud kejahatan yg sangat nyata dibalik slogan cinta.
Mari kita berpikir menemukan jalan keluar! Jangan bersembunyi
dibalik slogan kosong. Berpikirlah secara serius.
Sayup-sayup terdengar seruan “ Selamatkan Indonesia Dengan
Syariah “, teriakan itu semakin kencang “ Indonesia kita terancam
neoliberalisme dan Neoimperialisme “,
dan semakin jelas seruan itu bak matahari bersinar terang disiang hari “
Syariah dan khilafah mewujudkan islam Rahmatan lil ‘Alamin..”. Seruan yang
seyogianya dengan umur yg sudah kepala enam ini membuat kita semakin merunduk,
serta kesabaran untuk mendengarkan penjelasan dari para penyerunya. Mari dengarkan sejenak penjelasan mereka bagaimana cara mencintai
negeri ini, setelah gagalnya cara mencintai model Kapitalisme-Sekularisme. Mari
duduk sejenak…
Maaf.., kucukupkan tulisan ini sampai disini dulu. Kondisi
batuk yg sangat parah melelahkan melanda manusia lemah ini. Semoga ada secuil
manfaat yg bias diambil.
Purworejo, 26/05/’16
Tidak ada komentar:
Posting Komentar