Mengamati, Melihat, memahami, Dan Menuliskannya

Kamis, 26 Mei 2016

Mabuk Cinta




 Mabuk Cinta


Ada seorang pemuda bernama mas Indo, dia sedang jatuh hati dengan seorang perempuan bernama Nona nesia. Begitu cintanya mas Indo terhadap Nona Nesia sampai-sampai dibikin slogan “ Nesia harga mati “, “ Nesia sudah final pilihanku “. Lantas apakah yg sudah dilakukan mas indo sebagai bentuk rasa cintanya yang mendalam terhadap nona Nesia ?


Di suatu malam pekat gelap gulita, Mas Indo membuat sebuah rencana untuk membuktikan cintanya kepada Nona nesia. Singkat cerita ( karena ini bukan novel picisan ) dia akan menculik Nesia, kemudian memperkosanya, dengan tujuan Nesia menjadi hamil. Pikiran romantic yg muncul dibenak pemuda bernama Indo adalah dia bisa membuktikan bahwa ia sangat mencintai nesia , dan bukti cintanya ia tunjukkan bahwa ia berani bertanggung jawab terhadap anak yg dikandung oleh Nesia. Apapun yg terjadi pada nona Nesia itu adalah harga mati, keadaan yg terjadi pada nesia baginya adalah sesuatu yg final.

Itulah pertunjukan cinta yg sudah pasti membuat orang yg mempunyai pikiran normal akan terasa muak mendengar kisahnya. Itulah kisah cinta yg akan membuat orang yg masih berakal sehat akan menolak bahwa menculik, memperkosa membuat hamil adalah wujud cinta… Justru inilah wujud kejahatan yg sangat nyata dibalik slogan cinta.

Pun begitu, mencintai negeri Indonesia ini. Para Komprador, Penguasa Agen, Politisi bayaran, Intelektual Pembebek, Akademisi Pengekor, mempropagandakan NKRI harga mati, NKRI sudah final sambil menculik negeri ini kemudian menyerahkanya kepada Penjajah . Pergaulan bebas menjamur, kriminalitas diluar batas kewajaran bak jamur dimusim hujan, Sumber daya alam dijarah para bandit bekerja sama dengan Negara-negara penjajah, rakyat makin tercekik, Lantas dalam kondisi seperti ini dikatakan harga mati dan sudah final ?

Buehh.., Itulah pertunjukan cinta yg sudah pasti membuat orang yg mempunyai pikiran normal akan terasa muak mendengar kisahnya. Itulah kisah cinta yg akan membuat orang yg masih berakal sehat akan menolak bahwa menculik negeri ini, kemudian  menyerahkanya kepada para penjajah  adalah wujud cinta… Justru inilah wujud kejahatan yg sangat nyata dibalik slogan cinta.


Mari kita berpikir menemukan jalan keluar! Jangan bersembunyi dibalik slogan kosong. Berpikirlah secara serius.

Sayup-sayup terdengar seruan “ Selamatkan Indonesia Dengan Syariah “, teriakan itu semakin kencang “ Indonesia kita terancam neoliberalisme dan Neoimperialisme “,  dan semakin jelas seruan itu bak matahari bersinar terang disiang hari “ Syariah dan khilafah mewujudkan islam Rahmatan lil ‘Alamin..”. Seruan yang seyogianya dengan umur yg sudah kepala enam ini membuat kita semakin merunduk, serta kesabaran untuk mendengarkan penjelasan dari para penyerunya.  Mari dengarkan sejenak  penjelasan mereka bagaimana cara mencintai negeri ini, setelah gagalnya cara mencintai model Kapitalisme-Sekularisme. Mari duduk sejenak…

Maaf.., kucukupkan tulisan ini sampai disini dulu. Kondisi batuk yg sangat parah melelahkan melanda manusia lemah ini. Semoga ada secuil manfaat yg bias diambil.

Purworejo, 26/05/’16

Tidak ada komentar: