Mengamati, Melihat, memahami, Dan Menuliskannya

Kamis, 22 Februari 2018

Bagaimana Caranya Agar Remaja Penasaran Dengan Kebaikan Sebagaimana Mereka Penasaran Dengan Keburukan ?




Bagaimana Caranya Agar Remaja Penasaran Dengan Kebaikan Sebagaimana Mereka Penasaran Dengan Keburukan ?
-
Mendengar pertanyaan ini aku agak mengernyitkan dahi, sehingga mencoba untuk membuat contoh untuk menjembatani tentang FAKTA PERTANYAAN ini. Sudah jamak diketahui dan disampaikan oleh psikolog bahwa masa remaja ada kecenderungan untuk “ coba-coba “. Di dalam diri mereka tumbuh rasa ingin tahu. Termasuk sayangnya coba-coba untuk melakukan keburukan untuk memenuhi rasa ingin tahunya ini. Pacaran itu gimana sih ? Mengasyikkan kah ?
Merokok itu menunjukkan kejantanan seorang lelaki, apakah benar ? Menenggak minuman keras itu rasanya kayak apa ya ? Dan berbagai pertanyaan rasa kepenasaran lainnya. Karena penasaran akhirnya dicoba.
-
Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana tekhnik dan strategi memunculkan rasa kepenasaran ini tapi untuk dalam kebaikan. Agar mereka penasaran dengan “ kajian pekanan “, agar mereka penasaran dengan Islam misalnya ? Mereka pingin tahu dengan aktivitas dakwah ? Dan seabrek kebaikan-kebaikan lainnya. Bagaimana caranya ? Sampai disini saya baru ngeh dengan pertanyaan dari seorang pelajar sebagaimana pertanyaan yang tertera dijudul tulisan ini.
-
Menarik tentunya untuk kemudian menelisik kisah para Mualaf tentang awal mula mereka tertarik dengan islam, apa yang membuat mereka penasaran dengan islam dan akhirnya menjatuhkan pilihan hidup untuk memeluk Akidah Islam.
-
Sebenarnya dari Islamnya sendiri itu sudah menarik manusia, karena ia adalah sesuai dengan fitrah manusia, memuaskan akal, dan menenteramkan jiwa. Akidahnya kokoh sekuat baja tak goyah bak batu karang ditengah terpaan ombak lautan. Syariahnya adalah rahmat bagi seluruh alam, serta buahnya manis penuh dengan keberkahan. Jadi yang perlu kita pahami adalah bahwa Islam dengan seluruh aspeknya adalah sudah sangat MENARIK !
-
Sehingga kita bisa lihat beberapa mualaf mengisahkan bahwa awal mula mereka tertarik untuk mendalami islam adalah misalnya ketika mendengar suara adzan, mendengar bacaan al qur’an, melihat umat Islam berpuasa, penasaran dengan umat Islam yang dalam sehari jungkir balik bisa puluhan kali ( shalat ). Bahkan dari situasi yang membuat umat Islam tertekan misalnya pada kasus meledaknya menara WTC di Amerika yang penuh konspiratif, justru membuat mereka non muslim malah penasaran dengan ajaran Jihad, apakah betul bahwa Jihad itu sama dengan teroris ? Apakah benar Jihad itu identik dengan meledakkan diri ? lantas apakah sebenarnya itu jihad ? Apakah islam itu sedemikian kejamnya dengan mengajarkan ajaran Perang ? Apa itu Islam ?
-
Dari rasa kepenasaran itu akhirnya mereka berbondong-bondong untuk mempelajari islam, dari situlah pula kita dapati bahwa di beberapa Negara barat berbondong-bondong orang memeluk islam, setelah mereka secara mandiri mencoba untuk mempelajari Islam, istilahnya “ berkah tersembunyi “ dari krimininalisasi ajaran islam.
-
Kemudian tentang tekhnik dan strategi untuk membuat penasaran remaja agar mereka tertarik melakukan kebaikan sebagaimana mereka tertarik untuk melakukan keburukan, ini masuk dalam wilayah MARKETING, pemasaran. Mengapa remaja jadi penasaran dengan Pacaran, bahkan sekelas aktivis pelajar pun bisa masuk untuk coba-coba pacaran ? Ya.., karena memang tekhnik marketing pacaran itu dilakukan dengan massif dalam kemasan yang menarik. Sinetron, lagu-musik, cerpen, novel, iklan, semuanya menayangkan betapa asyiknya romantika pacaran itu, tidak ada masalah dengan pacaran. Begitu juga gaya hidup dugem yang digandrungi remaja kota.
-
Pun begitu dalam Dakwah, selain materi conten ( isi ) Islam itu sendiri sudah menarik, maka zaman now ini menjadi penting untuk mengemas materi keislaman yang sudah menarik ini dengan kemasan yang menarik dengan membuat remaja juga merasa penasaran. Istilahnya bisa bikin remaja penasaran kuadrat. Perlu dilakukan strategi kejutan dan tak terduga untuk membuat kaum remaja penasaran dan tertarik untuk mempelajari Islam. contohnya ?
-
Selama satu minggu sebelum hari H ( kajian keislaman untuk remaja ), para ADS ( aktivis dakwah sekolah ) membuat gebrakan dengan mencetak leaflet sebanyak 1000 lembar. Mereka para ADS ini jam 06.00 dari senin sampai jumat sudah berada di pintu gerbang sekolah untuk memberikan leaflet itu pada setiap pelajar yang berangkat ke sekolah. Ingat itu semua dilakukan selama satu minggu sebelum hari H. Gila, diluar kewajaran mungkin ini respon yang akan muncul, namun dari sinilah akan muncul rasa kepenasaran, sebegitukah pentingnya acara ini sehingga mereka seminggu sebelum hari H selalu siap sedia setiap pagi menunggui pintu gerbang ditemani pak satpam ? Ah coba hadir..
-
Atau kalau mau yang lebih murah. Team ADS membuat satu kelompok kecil dengan setiap kelompok ada dua ADS. Ngapain ? keliling kelas, minta ijin kepada guru kelas yang sedang mengajar untuk memberinya waktu lima menit untuk ceramah singkat dihadapan sesame pelajar sambil mengumumkan acara hari H. lakukan selama seminggu, keliling terus. Gila, gendeng, gak waras, tapi bikin mereka penasaran. Lakukan strategi kejutan sebagaimana dulu Muhammad Al faith mengejutkan Romawi Timur dengan menggerakkan pasukkannya melewati bukit galata dalam waktu sehari semalam hingga akhirnya menaklukkan Konstantinopel.
-
Kalau cara kreatif ini tidak mempan maka bisa pakai cara terakhir, yakni dengan melobi kepala sekolah atau wali kelas agar seluruh siswanya diwajibkan ikut kajian, dijamin manjur J
-
Mata berbinar kulihat dari tiga pelajar di depanku. Seolah mereka baru saja memperoleh angin segar setelah disekap dalam ruangan pengap. Setelah ini tinggal bergerak berkali-kali hingga akhirnya ratusan pelajar Wonosobo bersentuhan dengan Dakwah islam ideologis. Allahu Akbar !
-
22/02/2018

Tidak ada komentar: