Mengamati, Melihat, memahami, Dan Menuliskannya

Minggu, 13 Januari 2013

Menjaga energi semangat


Ada beberapa  peristiwa menarik yg sering saya temui berkaitan dengan kata “ semangat “.  Pernah saya jumpai seorang aktivis muda dari sebuah perguruan tinggi di purworejo, aktivis muda ini sangat semangat mengontak sesama aktivis untuk menolak rencana kenaikan BBM pada waktu itu, ia sangat bersemangat menjelaskan tentang mengapa harus ditolak naiknya BBM, dia sangat bersemangat mengompori sesama teman mahasiswa untuk melakukan aksi menolak kenaikan harga BBM. Saya kagum dengan semangatnya yg menggelora.  Sahabat saya ini rupanya baru ikut sebuah training pergerakan yg dilakukan salah satu pergerakan mahasiswa di purworejo. Beberapa bulan setelah itu saya melakukan kontak dengan sahabat saya ini, setiap minggu saya beri buletin dakwah Al-Islam, saya ajak diskusi berkaitan dengan isu-isu nasional maupun internasional. Hari berganti hari, bulan berganti bulan. Tampaknya ada banyak perubahan yg membuat saya kaget terkait sahabat saya ini.  Suatu hari ketika saya ajak diskusi , sebelum mulai diskusi temen saya ini tiba-tiba menyodorkan sebuah produk obat herbal yg cukup terkenal, dengan semangat temen saya ini menjelaskan  produk herbal tersebut, dengan semangat pula ia menjelaskan keuntungan dan prospek jika bergabung dengan bisnis herbal tersebut, dan dengan semangatnya ia mengajak saya bergabung dengan bisnis herbal ini. Waktu itu saya hanya melongo saja ;-). Rupanya temen saya ini baru mengikuti sebuah training bisnis penjualan obat herbal. Setelah peristiwa itu tidak ada diskusi tentang problematika umat dan solusinya......
Pada kesempatan lain ketika masih kuliah dulu saya berkesampatan  ngisi sebuah diskusi  mahasiswa, tema waktu itu adalah berkaitan dengan “ interaksi pria-wanita dalam sudut pandang Islam “. Yg didiskusikan pada waktu itu seputar maraknya pergaulan bebas, maraknya kehamilan diluar nikah, maraknya aborsi ,dan solusi Islam terhadap masalah-masalah tadi. Ketika sesi tanya jawab,ada sebuah respon dari seorang mahasiswa aktivis muda dari sebuah pergerakan mahasiswa purworejo, respon itu disampaikan dengan sangat bersemangat, respon itu seingat saya kurang lebih begini : “ di pergerakan....(tidak sebut nama ) kita sangat menjaga interaksi antara aktivis pria dan wanitanya, aktivis perempuanya berjilbab, aktivisnya dilarang pacaran,jadi dalam pergerakan....(tidak sebut nama ) menerapkan Islam dalam interaksi  pria-wanita.  Mendengar respon penuturan kawan saya tadi yg disampaikan dengan penuh semangat. Beberapa tahun kemudian setelah lulus dari jadi mahasiswa ada yg membuat saya kaget, kawan saya ini punya pacar. Gubrakzz!!!
Beberapa  bulan yg lalu saya mendengar sebuah keluhan dari mantan alumni Rohis berkaitan dengan lesunya aktivitas rohis yg ada di sekolahnya. Alumni rohis ini membandingkan ketika pada masa kepengurusanya yg begitu bersemangat dalam banyak kegiatan, namun kepengurursan sekarang tidak bersemangat,aktivitasnya melempem..
Cerita di atas sedikit mengagambarkan energi semangat dan implikasinya,dan akibatnya jika ketiadaanya energi ini. Barangkali kita semua pernah menjumpai hal yg serupa seperti yg saya ceritakan di atas. Ada seorang yg menjadi sangat bersemangat menulis setelah ikut training jurnalistik,namun setelah beberapa bulan kemudian gak pernah nulis lagi, ada lagi pelajar yg semangat belajar setelah training motivasi,namun beberapa bulan setelahnya jadi males lagi..dst...
Dalam konteks dakwah,akan kita dapati seorang aktivis yg sangat bersemangat dalam dakwahnya setelah ikut training motivasi. Laporan yg tepat waktu, halqah yg disiplin, dsb.. namun beberapa bulan setelah training itu entah batang hidungya gak pernah kelihatan lagi dalam agenda-agenda dakwah, alias hilang dari peredaran..
Motivasi semangat memang sangat diperlukan,namun motivasi semngat saja belum cukup, karena bersandar hanya pada perasaan yg bersifat mudah berubah-ubah, kadang semnagt kadang futur, kadang semangat kadang males. Lalu solusinya gimana biar energi semngat ini tetap menyala,terutama dalam semangat berdakawah. Jawabanya adalah dengan semangat yg dilandasi dengan kesadaran pemikiran. Maksudnya ?  gimana caranya biar semangat dakwah ? sadarilah bahwa dakwah itu wajib,sama halnya dengan shalat lima waktu, jadi mau pas semangat atau gak semangat tetap lakukan dakwah,karena wajib, klo kewajiban diabaikan maka neraka ancaman...,mau ? yuk segera berdakwah...Allahu Akbar !!

Abu syahmi,07/01/2013,pacekelan,purworejo

Tidak ada komentar: