Mengamati, Melihat, memahami, Dan Menuliskannya

Minggu, 13 Januari 2013

Para pemuda dalam persimpangan jalan


Mengapa pemuda ? mengapa bukan anak-anak, atau lanjut usia ? anak-anak mereka belum baligh, kemapuan befikir mereka belum sempurna ,walaupun tetap harus kita siapkan, karena kelak mereka akan jadi muda juga. Orang tua mereka kekuatanya mulai melemah,mulai renta mengunakan sisa-sisa umurnya,walaupun juga patut kita pikirkan dan pelajari pengalamanya. Ya pemuda ,harapan itu ada disana. Idealismenya, independensinya, usianya, semangatnya, kekuatanya yg berada dalam kondisi prima ada pada masa muda ini. Sekali lagi harapan itu ada pada pundaknya.
Siapa yg masuk kategorisasi pemuda ? dalam pandangan Islam mereka yg sudah mulai baligh, proses beerfikir mereka sudah sempurna, sudah mampu membedakan mana yg baik dan mana yg buruk, tau halal-haram,sudah mukallaf ( terkena beban taklif hukum syari’ah ). Bisa jadi mereka  masih Seumuran SMP, mungkin seumuran pelajar SMA/SMK, atau juga sudah mahasiswa,atau mungkin juga mereka yg gak sekolah tapi seumuran SMP/SMA/Kmahasiswa.
Kita patut ber-istighfar puluhan kali  atau berpuluh-puluh kali beristighfar sambil ngelus dada ketika melihat kondisi mayoritas para pemuda saat ini. Mereka terjebak dalam sebuah sistem Kapitalisme-sekuler yg membuat mereka dipaksa untuk bermaksiat. Lho kok ? saya pikir pemuda siapapun, dan dimanapun ia berada secara fitrah tidak ingin melakukan kemunkaran. Saya pernah lihat dalam sebuah wawancara di sebuah stasiun televisi, seorang remaja putri berumur sekitar 19 tahun yg menjual dirinya demi sekeping uang, ketika ditanya oleh yg mewawncarai apakah ada niat untuk merebah jalan hidup ? remaja putri tadi menjawab sebenarnya dia gak pengin,tapi mau bagaimana lagi,dia membutuhkan uang untuk menyambung hidup. Masih pada acara yg sama, ada seorang pemuda laki-laki yg berumur 21tahun yg menjaul dirinya untuk jadi gigolo, ketika ditanya apakah ada niat untuk merubah jalan hidupnya ? pemuda laki-laki tadi, ya sanagat pengin merubah jalam hidup,tapi mau gimana lagi........
Berbagai macam persoalan pemuda semakin tak kunjung usai, belum selesai satu maslah muncul permasalahan lain. Belum selesai penanganan masalah tawuran pelajar, muncul masalah pergaulan bebas, belum selesai pergaulan bebas,muncul masalah geng motor, dst....ibarat benang kusut yg tak telihat ujung pangkalnya, belum lagi berbagai macam kriminalitas lainya menambah deretan masalah pemuda. Inilah problem sistemik penerapan kapitalisme.
Bagi para pemuda yg aktiv baik di sekolah maupun di kampus, berprestasi, sering ikut lomba ini –itu, rangkingnya masuk 10 besar, ikut banyak kegiatan ekstra sekolah dsb... mereka memang produktif di usianya, namun sungguh di sayangkan sebagian diantara mereka ada yg abai terhadap kondisi negeri tempat ia tinggal, mereka abai terhadap persolan-persoalan yg melanda sahabatnya yg sesama pemuda, seolah-oleh seluruh permasalahan yg ada bukanlah permasalahan dirinya, kata yg tepat untu menggambarkan semua ini : Indiviualis!! Namun sebagian lagi diantara mereka ada yg mampu merasakan kerusakan ini, mereka sangat tidak suka melihat kerusakn-kerusakan ini, mereka ingin merubahnya,mereka geregetan melihat kondisi sahabat-sahabatanya yg sesama pemuda melakukan kemunkaran, tapi apalah daya mereka tidak tahu harus berbuat apa. Kita akan dapati para pemuda seperti ini mereka pemuda yg shalih secara individu, mereka rajin ke masjid, merekapun tidak ikut dalam kemaksiatan...setidaknya mereka lebih baik dari pada yg pemuda individualis. Namun amat disayangkan mereka terhenti pada rasa keprihatinan setelah itu diam tek bergerak.
Sementara ditempat yg lain,akan kita dapati para pemuda yg mereka bukan hanya mengindera kerusakan yg ada, namun lebih dari itu mereka mulai bergerak untuk melakukan proses perubahan dengan begitu semangat yg menggelora. Namun disayangkan gerakan mereka ditunggangi dan dibajak oleh gerakan-gerakan sekuler, gerakan-gerakan pragmatis,ataupun gerakan-gerakan yg bercorak sosialis-komunis. Yang justru keterlibatan mereka dalam gerakan-gerakan ini menjadi masalah tersendiri dalam rangka membangkitkan umat. Pemuda seperti ini telah dicuci otaknya oleh para penajajah. Pemuda ini menyerukan pada ide-ide diluar islam. Mereka menyerukan pluralisme, nasionalisme, demokrasi, dsb... atau kadang juga untuk biar lebih menarik mereka melebeli dengan lebel Islam, seperti demokrasi islam,sosialisme islam dan sebagainya.
Namun disamping berbagai macam persimpangan yg ada, alhamdulillah masih ada minoritas pemuda yg menjadikan Islam Ideologis sebagai asas perjuanganya. Tidak cukup hanya dengan istighfar Pemuda semacam mereka ini melakukan perlawanan semesta terhadap ideologi kapitalisme-sekuler beserta seluruh ide cabnagnya ( demokrasi,nasionalisme,pluralisme dsb.. ). Mereka menginginkan Islam diterapkan secra kaafah dalam seluruh aspek kehidupan. Mereka menyadari bahwa sistem kapitalisme beserta ide turunanya adalah pangkal pokok persoalan yg perlu dibumi hanguskan. Merekapun menyadari dan meyakini bahwa sistem islam saja yg akan menjadi rahmat, mereka pun menyadari bahwa sistem islam hanya akan terterapkan secara sempurna dalam sebuah institusi negara Khilafah islamiyah.
Untuk sahabatku para syabab pemuda  pembela Islam yg terpercaya.....
Ayo kita bersungguh-sungguh dalam dakwah melanjutkan kehidupan Islam ini, rapikan waktumu, ada waktu istirahat,ada waktu belajar, ada waktu tuk berekreasi,namun ingatlah bahwa poros kehidupan kita adalah dakwah, dimanapun kita berada maka disitulah dakwah bergulir. InsyaAllah bola api Ideologi Islam yg ada pada dada antum akan membakar pemuda yg lainya untuk bangkit ikut berjuang bersama meruntuhan bangunan ideologis kapitalisme,dan mengantinya dengan sistem Khilafah yg akan menerapkan islam secara kaafah. Maka, ayo segeralah bergerak sahabatku, sesungguhnya air yg diam tergenang maka akan membusuk. Allahu Akbar !!! Allahu Akbar ! Allahu Akbar !!

Bumi Allah wonosobo,12/01/2013,akhukum abu syahmi

Tidak ada komentar: