Mengamati, Melihat, memahami, Dan Menuliskannya

Rabu, 10 Januari 2018

Seperti Apakah Tanda-Tanda orang Yang Beriman Itu ?






















( Pict : Di Masjid Al Arqam, Wonosobo, bersama adik-adik binaan )




Beberapa waktu lalu saya mendapat pertanyaan dari salah seorang pelajar muslim,pertanyaannya adalah lebih kurangnya begini : " Mas, seperti apakah tanda-tanda orang yang beriman itu ? Apakah saya ini sudah beriman ? Ini perenungan saya mas, bagaimana ya mas ? " Demikian pertanyaan pelajar tadi dengan nada setengah curhat.

-
Sebuah pertanyaan yang berat pikirku. Mau jawab bagaimana ya ?
-
Beberapa ulama mendefinisikan IMAN sebagaimana yang sering kita dengar, adalah DIYAKINI dalam hati, diucapkan dengan lisan, dan DIAMALKAN dalam perbuatan. Ulama yang lainnya mendefinisikan Iman adalah Pembenaran yang bersifat pasti, sesuai fakta yang diimani, dan ada dalil-hujahnya.
-
Jadi setelah kita mengimani Allah SWT adalah Sesembahan kita, setelah kita mengimani bahwa Sayyidina Muhammad SAW adalah Rasulullah ( utusan Allah SWT ), kita mengimani bahwa Al Quran adalah petunjuk hidup kita, mengimani bahwa nanti kita akan dihisab, dan mengimani adanya surga-neraka, singkat kata setelah kita mengimani RUKUN IMAN lantas WHAT NEXT ?
-
Ya, Amal shalih. Konsekuensi Keimanan adalah keterikatan dengan hukum Syara'. Kita shalat, puasa, zakat, haji, menutup aurat, makan-minum yg halal, berakhlak mulia, mengatur pemerintahan, ekonomi, pergaulan, pendidikan, persanksian, politik luar negeri, semuanya itu sebagai konsekuensi keimanan adalah terikat dengan hukum syara'.
-
Jadi Iman itu konsekuensi juga sekaligus tandanya adalah AMAL SHALIH. Terikat dengan syariah itulah amal shalih. Oleh karena itu secara redaksi banyak kita dapati dalam al quran kata iman kemudian diikuti amal shalih.
-
Sebagai analogi, ada seorang siswa Sekolah ABC, aturan sekolah setiap kamis seluruh siswa sekolah ABC harus pakai seragam khusus yang sudah ditentukan. Eh tiba-tiba ada seorang siswa sekolah ABC bernama Udin ketika hari kamis ia berteriak ditengah lapangan " AKU SISWA SEKOLAH ABC ", tapi ketika berteriak di lapangan itu ia pakai seragam khusus Sekolah XYZ. Kira-kira apa respon siswa-siswa lain yg melihat ? Bagaimana respon guru-gurunya ? Bagaimana respon kepala sekolahnya ?
-
" Beneran itu si Udin siswa Sekolah ABC ?", begitu respon siswa siswa sekolah ABC, guru-guru , dan Kepala sekolah ABC. " Ndobol ", celetuk siswa lainnya merespon si Udin. Singkat kata Kesiswaannya si Udin di sekolah ABC dipertanyakan.
-
Nah begitu juga serupa dengan tanda-tanda keimanan, berteriak " AKU INI MUSLIM LHO ", tapi sholat bolong-bolong, puasa ramadhan diawal dan diakhir doang, pacaran gas poll, nutup aurat ogah-ogahan, minumanya Topi miring, mension house ( khamer ), dengan syariat alergi, menentang dakwah Islam, mengkriminalkan istilah Khilafah, dll... Nah kamu ini muslim bukan sih ? Pertanyaan ini bukan berarti mengkafirkan seseorang, namun sekedar menanyakan sebagai bahan renungan berpikir bersama. Maksud ? Jadi kesimpulannya konsekuensi keimanan -juga menjadi tanda-keimanan adalah AMAL SHALIH, alias Keterikatan dengan hukum syara' dalam seluruh aspek kehidupan ( Kaafah ).
-
Pelajar yang duduk diagonal saling berhadapan dengan saya tampak mengangguk-angguk. Kamu mengangguk juga kan ? Kalau belum belum mengangguk, anggukkan kepalamu juga ya https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v9/f57/1/16/1f609.png;-)
-
Purworejo, 09/01/'18

 @Pristian Surono Putro ( Penulis Buku Dakwah Sekolah Dalam Aksi )


Tidak ada komentar: