Mengamati, Melihat, memahami, Dan Menuliskannya

Sabtu, 26 September 2015

Menantang Mahasiswa !




Menantang Mahasiswa !


Wah.. hari ini cukup ramai statment kontroversial seorang Mahasiswa yg mengolok-olok Islam. Sebenarnya kasus seperti ini bukanlah hal baru, dulu pernah ada kasus statment tuhan membusuk, jauh hari sebelumnya lagi ada kasus mahasiswa bandung yg meneriakkan anjinghu akbar. Dan kasus-kasus lainya.

Inilah efek liberalisasi pendidikan di negeri ini. Yang kasus-kasus di atas itu kan untuk level Mahasiswa, nah untuk level pelajar SMA juga ada yg lebih sadis lagi, ketika diajarkan bahwa Mustafa Kaamal Atta Turk disebut sebagai Bapak turki modern, seorang tokoh yang layak dihormati dan diteladani. Padahal sebenarnya Beliau adalah penjahat internasional, yakni beliau adalah agen penjajah inggris yang meruntuhkan Sistem Khilafah pada tahun 1924.

Ke soal mahasiswa lagi, cukup detail dijelaskan oleh DR.Adian Husain dalam beberapa bukunya, yang membahas Proses liberalisasi perguruan tinggi Islam di Indonesia. Mulai dari eranya Harun Nasution, sampai eranya Nurchalis Madjid, sampai JIL nya Ulil Absar Abdalla. Sebenarnya apa yang disampaikan oleh tokoh-tokoh liberal ini bukanlah hal yang baru, karena mereka mengikuti jalannya tokoh-tokoh liberal barat yg notabene adalah non Muslim. Buku yang bagus ditulis oleh Ustadzah Irena Handono, ketika memberikan jawaban terhadap buku Islamic Invasion yang ditulis oleh robert morrey. Islamic invasion ini justru lebih sadis lagi dalam menyerang Islam dan kaum muslimin.

Dan pemikiran-pemikiran seperti liberal seperti ini tampaknya digandrungi oleh sebagian mahasiswa muslim di negeri ini. Dengan kemasan progresif, dan kesan intelektual menjadikan Mahasiswa ini menjadi bangga ketika meneladani pemikiran liberal ini.

Saya sendiri pernah berdiskusi langsung dengan mahasiswa model seperti ini. Ada mahasiswa yang meragu-ragukan kebenaran Al Qur'an, sampai menolak penerapan Syariat Islam. Ada juga mahasiswa yang begitu gandrung dengan ide-ide pemikir atheis, mereka sangat bangga ketika menyebut nama Karl Marx.

Alhamdulillah, dalam waktu bersamaan ketika mendengar dan membaca ide-ide liberal ini, saya bertemu dengan Kajian Kitab Nidzam Islam tulisan Syaikh Taqiyuddin An Nabhani, bab Thariqul Imaan ( jalan menuju iman ), ditambah bab pembahasan Qiyadah Fikiriyah Al Islamiyah. Sehingga isi kajian kitab Nidzam Islam ini bisa diadu dengan pemikiran-pemikiran liberal ini. Sehingga bisa merasakan jawaban yg memuaskan pemikiran, dan meneteramkan jiwa.

Sebenarnya ada hal lain yang juga tidak kalah mirisnya, yakni lebih banyak Mahasiswa yang mereka itu seperti mayat berjalan. Lho kok ? Iya mayat berjalan, yaitu mahasiswa yang tidak tahu untuk apa sebenarnya ia hidup ? Mahasiswa yang gak paham untuk tujuan apa ia ada di dunia ini. Semakin bertambah parah ketika gaul bebas, narkoba, dan seabrek kriminalitas lainya para aktornya adalah mahasiswa.

Saya pernah dalam sebuah kesempatan bertanya kepada beberapa mahasiswa dengan pertanyaan , " mengapa kamu memilih Islam ?" Mendengar pertanyaan seperti ini mereka mahasiswa ini -seperti kata orang jawa- sikap dan jawabnya seperti " kethek ketulup ", clingukan alias bingung !

Udah deh bagi kamu mahasiswa dengan segala macam aliran pemikiran,sosialis kek, sekularis kek, atheis kek, atau tokek kek :-)  hadiri saja Kajian Islam yang menginspirasi. Bukan agenda mendoktrin namun berdiskusi, melakukan komparasi pemikiran sehingga kita akan tahu mana yang shahih. Kajianya setiap senin jam 19.30 wib, lokasi di Purworejo, jawa Tengah. InsyaAllah mencerahkan.

Wonosobo, 26/09/'15


Tidak ada komentar: