Ini sedikit diskusi saya dengan
sebuah group yg menisbatkan diri dengan pengususng paham Atheis.
- untuk kru ABAM,saya ingin
berdiskusi dengan anda terkait Ateis. saya berharap diskusi ini bisa berjalan
sesuai dengan aturan-aturan diskusi yg sudah di buat admin ABAM. yang saya
maksud ateis disini adalah merujuk definisi ateis yg ada di web
ateisMenjawab, yg mendefiniskan ateis adl " pandangan yang tidak
percaya adanya Tuhan ". walaupun kemudian ada penjelasan rinci
selanjutnya dari web tersebut selanjutnya bahwa " meskipun bisa saja
membuka kemungkinan bahwa Tuhan itu ada, namun beranggapan Tuhan tidak
mengatur kehidupan manusia dan hanya sebagai prima causa. ". dari
definisi ateis di atas saya melihat bagi penganut ateis berpendapat bahwa
ada atau tidaknya tuhan itu bukan pembahasan yg penting. nah yg ingin saya
tanyakan adalah bagaimana paham ateis menjelaskan secara rasional bahwa
sang pencipta ( tuhan ) itu tidak ada ? sebelumya atas jawabanya saya
ucapkan terima kasih.
#seorang Muslim.
Hypatia Alexandricus the burden of proof is on
the claimants' shoulders
Fanta Mirina permintaan 'buktikan tuhan tdk ada'
sama saja dengan 'buktikan unicorn itu tidak ada.'
apa yng belum bisa dibuktikan ada otomatis tidak ada, dan ketiadaan bukti adanya eksistensi obyek tsb adalah sekaligus bukti kuat ketiadaan obyek tsb.
pendeknya, spt komen hypatia di atas, anda yang mengklaim, anda yang buktikan.
apa yng belum bisa dibuktikan ada otomatis tidak ada, dan ketiadaan bukti adanya eksistensi obyek tsb adalah sekaligus bukti kuat ketiadaan obyek tsb.
pendeknya, spt komen hypatia di atas, anda yang mengklaim, anda yang buktikan.
Jason Sierra Fernandez Beban pembuktian ada pada
yg memberikan claim bahwa sesuatu itu ada. Bukan meminta yg tidak percaya yg
memberikan bukti, lah wong emg ga ada.
Pristian Surono Putro terima kasih atas jawaban
singkat yg diberikan @fanta mirina. saya menangkap bahwa jawabanya adalah
" karena tidak ada atau belum ada bukti rasional yg menunjukkan adanya
fakta sang pencipta ( tuhan ) " sehingga seseorang menentukan pilihanya
untuk menjadi ateis. kurang lebih begitu ya sahabat @fanta mirina ?
Jason Sierra Fernandez Lagian jg ada ribuan versi
tuhan, seandaiinya bener salah satu, kita bisa saja salah menentukan pilihan.
AldyanScream Helmy On'Fire Membuktikan sesuatu yg
tdk ada.?
Buat apa.?
Ok, singkat nya bgni maksud tman2 di atas Anda yg me'klaim / percaya tuhan itu ada maka anda pula lah yg sharus'y membuktikan keberadaan nya & kami tdk perlu repot2 untk membuktikan sesuatu yg kami anggap tdk ada..
Buat apa.?
Ok, singkat nya bgni maksud tman2 di atas Anda yg me'klaim / percaya tuhan itu ada maka anda pula lah yg sharus'y membuktikan keberadaan nya & kami tdk perlu repot2 untk membuktikan sesuatu yg kami anggap tdk ada..
Pristian Surono Putro terima kasih atas
penjelasanya sahabat @aldyanscream helmy on'fire,dan untuk temen-temen yg
lainya. saya sendiri sampai detik ini belum bisa mematahkan argumentasi
rasional yg menyatakan bahwa " sang pencipta ( tuhan ) itu ADA ".
ketika saya tanyakan buktinya apa ? biasanya kemudian akan diberikan beberapa
contah fakta yg menunjukkan " keberadaan sang pencipta ( tuhan ) ",
contohnya : adanya kursi itu menunjukkan adanya yg mengadakan kursi itu dan
menunjukkan maksud tujuan diadakanya kursi ( kursi diciptakan dengan tujuan
sebagai tempat duduk ), adanya HandPhone ( HP ) itu menunjukkan adanya yg
mengadakan HP tadi berikut maksud diciptakan ( diadakanya ) HP tadi, dan
seterusnya...,seperti halnya kursi,HP dll begitu juga adanya makhluk ( maksudnya
yg diciptakan ) seperti manusia,dan alam semesta itu menunjukkan ADA yg
mengadakan ( menciptakan ), yakni sang pencipta ( tuhan ). diantara kawan-kawan
semua ada yg bisa membantu saya untuk mematahkan argumentasi rasional ini ?
Maresa Sumardi bisa. tuhan diciptakan oleh siapa?
kalau anda ketemu jawaban tersebut, otomatis ketemu siapa yang menciptakan HP,
kursi itu
Syukaa Pookeer Jika secara ilmiah Tuhan bisa di
buktikan "ketidak beradaannya", saya yakin semua orang yang pintar,
ilmuwan akan memilih menjadi Ateis. Jujur saja Tuhan itu tidak dapat di
buktikan secara ilmiah "keberadaannya" dan "ketidak
beradaannya". Ateis yang cerdas adalah ateis agnostik karena mereka
menyadari ini. Mereka menjadi ateis karena tidak menemukan bukti adanya Tuhan
tetapi mereka juga tidak bisa membuktikan bahwa Tuhan itu tidak ada. Ilmuwan
(fisikawan terkemuka) seperti Einstein dan Hawking adalah seorang Agnostik. ini
baru sebatas pengetahuan saya. -teis
Kik YorEss simple saja yaitu karena KITAB SUCI. .
. Kitab ini isinya makin menunjukkan kalau ia cm karangan manusia. Jika
terdapat yg bertentangan dgn kemajuan zaman, sudah jadi bukti bahwa jika kitab
ada yg salah maka ia pasti bkn buatan tuhan sebagaimana memiliki sifat2 maha. .
. Contoh sangat sederhana yaitu bumi itu datar.. .
Faktor lain yaitu MENGENAL SIFAT MANUSIA atau diri sendiri, dgn bgtu kita tau kalau kita adalah mahluk yang serakah dan egois, yang dengan mudahnya ditipu janji2 manis. MLM saja sdh memakan bgtu banyak korban, apalagi agama yg menjanjikan hidup abadi setelah mati, punya bnyak 'lawan jenis' untuk seks, dan lain lain beserta ancaman super mengerikan yaitu disiksa tanpa akhir kalau tidak tertarik janji2 manis tadi. Jd terlihat bukan? bhwa tidak percaya tuhan itu sangat masuk akal sekali..
Faktor lain yaitu MENGENAL SIFAT MANUSIA atau diri sendiri, dgn bgtu kita tau kalau kita adalah mahluk yang serakah dan egois, yang dengan mudahnya ditipu janji2 manis. MLM saja sdh memakan bgtu banyak korban, apalagi agama yg menjanjikan hidup abadi setelah mati, punya bnyak 'lawan jenis' untuk seks, dan lain lain beserta ancaman super mengerikan yaitu disiksa tanpa akhir kalau tidak tertarik janji2 manis tadi. Jd terlihat bukan? bhwa tidak percaya tuhan itu sangat masuk akal sekali..
Pristian Surono Putro sahabat @maresa sumardi,
saya pun pernah berpikir seperti yg anda sampaikan. ketika menanyakan hal itu
ada penjelasan yg bagi saya itu masuk akal. 1 ) mengenai analogi tentang HP dan
kursi, akal melalui proses berpikir hanya bisa MEMASTIKAN bahwa hal-hal
tersebut pasti ada yg MENGADAKANYA ( menciptakanya ) dan secara faktual memang
ada yg mengadakanya ( misalnya pabrik HP,atau pabrik kursi ), namun dengan
keterbatasanya akal tidak bisa memastikan apakah yg mengadakan/menciptakan
adalah pabrik A, pabrik B,ataukah pabrik C ? smapai ada informasi valid yg
menunjukkan bahwa pabrik tertentu dari ketiganya yg mengadakanya. jadi pointnya
adalah dengan analogi HP,kursi itu, akal hanya bisa MEMASTIKAN bahwa
manusia,alam semsta ini PASTI ada yg mengadakanya ( menciptakanya ),yakni sang
pencipta ( Tuhan ). mohon maaf saya tulis dengan huruf kapital sebagai
penekanan pernyataan saja. " AKAL MELALUI PROSES BERPIKIR HANYA BISA
MEMASTIKAN BAHWA TUHAN ( SANG PENCIPTA ) ITU ADA, NAMUN AKAL DENGAN KETERBATASANYA
TIDAK MAMPU MENJANGKAU " BENTUK REAL (NYATA ) " DARI TUHAN ( SANG
PENCIPTA ITU SENDIRI ". jadi akal bisa menjangkau dan membuktikan bahwa
Pencipta ( Tuhan ) itu ada, namun akal tidak mampu menjangkau apakah tuhan itu
punya sayap, apakah tuhan itu rambutnya keritingkah, Gundulkah atau lurus ? dan
seterusnya..,namun yang bisa dipastikan adalah bahwa akal melalui proses
berpikirnya bisa menunjukkan bukti bahwa pencipta itu ADA ( Tuhan itu ADA ) Nah
jadi pertanyaan " tuhan diciptakan oleh siapa ?",pertanyaan ini akal
tidak mampu menjangkau faktanya. karena fakta tentang tentang bentuk Tuhan itu
seperti apa akal kita tidak mampu untuk menjangkaunya. pertanyaan ini seperti
halnya pertanyaan " kalau tuhan itu maha kuasa, mungkin gak Tuhan itu
menciptakan batu yang sangat besar sampai-sampai Tuhan sendiri tidak mampu
untuk mengangkatnya ?" terhadap pertanyaan ini akal tidak mampu untuk
menjangkau faktanya.
Martin Albert Sulistio Woi woi woi. Yang bilang
tuhan itu ada siapa? Tolong yang klaim kalo tuhan/ doraemon dialah yang
membuktikan.
Martin Albert Sulistio Misalkan tuhan diganti
dengan nyi roro kidul, kamu bilang nyi roro kidul itu ada, lalu saya bilang nyi
roro kidul nggak ada, kok kamu yang minta bukti bahwa nyi roro kidul nggak ada.
Kik YorEss lucu sekali membawa benda buatan
manusia sbg contoh, apa lupa pelajaran sekolah dasar? Bedanya benda buatan
manusia dan benda alami?. . . anda bilang akal tidak mampu? Ini bner2
menggelikan. . . bgitu bnyak ayat yg menyuruh kita berpikir tp dikatakan kita
hanya memikirkan yg tidak mampu kita pikirkan? Sangat lucu. . . Jadi karena
dikatakan tidak mampu dipikirkan lantas dengan mudahnya kita PERCAYA begitu
saja? No no. . . Justru kalau kita benar2 berpikir, maka akan dapat kesimpulan
bahwa 'tidak mampu dipikirkan, tp disuruh memikirkan' itu adalah konyol
Orville Kristian Budianto Ini cuma pertanyaan
yang buat matahin logika ke maha an tuhan aja...
Kalau dia mampu ciptain batu yang ga bisa dia pindahin sendiri artinya dia ga maha bisa.
Kalau dia ga mampu ciptain itu batu ( artinya bisa dipindahin tu batu sama tuhan ) artinya dia juga ga maha bisa.
Pertanyaan logis kan kalau tuhan itu adalah seorang pencipta, label dan claim tuhan maha bisa dan maha kuasa kan datangnya dari kalian umat beragama....
Ini sekali lagi balik ke sifat benda buatan dan benda alamiah..
Bikin notesnya dong salah seorang admin disini...
Kalau dia mampu ciptain batu yang ga bisa dia pindahin sendiri artinya dia ga maha bisa.
Kalau dia ga mampu ciptain itu batu ( artinya bisa dipindahin tu batu sama tuhan ) artinya dia juga ga maha bisa.
Pertanyaan logis kan kalau tuhan itu adalah seorang pencipta, label dan claim tuhan maha bisa dan maha kuasa kan datangnya dari kalian umat beragama....
Ini sekali lagi balik ke sifat benda buatan dan benda alamiah..
Bikin notesnya dong salah seorang admin disini...
Orville Kristian Budianto Yah coba dijawab
dulu...
Nda salah toh pertanyaan itu ?
Kalau bagi orang yang ingin mencari pembenaran sih pertanyaan ini emang bikin risih banget....
Nda salah toh pertanyaan itu ?
Kalau bagi orang yang ingin mencari pembenaran sih pertanyaan ini emang bikin risih banget....
Yue BebekKetcil Si DenokLencirkuning saya gak
bisa jawab.
saya tidak ada ilmu itu untuk menjawabnya. mungkn akal saya belum bisa mencapainya.
saya tidak ada ilmu itu untuk menjawabnya. mungkn akal saya belum bisa mencapainya.
Kuro Yusei mas bro, misalkan pakai analogi orang
ciptain kursi, berarti alam ini juga ada yang menciptakan....maka ada tuhan.ok
saya ikuti jalan pikiran masnya.
masalahnya adalah si pencipta kursi ga bersifat kekal, dan emang berdasarkan hukum alamnya sampai sekarang ga ada yang namanya objek kesadaran atau energi dalam jumlah besar yang berinteraksi dengan lingkungan yang bersifat kekal.lihat hukum termodinamika 2.
Jika mas bener-bener ngikutin analogi pencipta kursi tadi harusnya sampai pada kesimpulan pencipta alam semesta mungkin ada tapi tidak kekal dan tentunya ga pantas kayaknya disebut tuhan, inventor aja kali hehehe.
ketika mas mengasumsikan dia merupakan sosok berkesadaran yang kekal maka mas juga harus bikin hipotesis untuk melanggar prinsip fisika yang tadi disebutkan yang pada implikasinya tidak ada sosok yang kekal....
masalahnya adalah si pencipta kursi ga bersifat kekal, dan emang berdasarkan hukum alamnya sampai sekarang ga ada yang namanya objek kesadaran atau energi dalam jumlah besar yang berinteraksi dengan lingkungan yang bersifat kekal.lihat hukum termodinamika 2.
Jika mas bener-bener ngikutin analogi pencipta kursi tadi harusnya sampai pada kesimpulan pencipta alam semesta mungkin ada tapi tidak kekal dan tentunya ga pantas kayaknya disebut tuhan, inventor aja kali hehehe.
ketika mas mengasumsikan dia merupakan sosok berkesadaran yang kekal maka mas juga harus bikin hipotesis untuk melanggar prinsip fisika yang tadi disebutkan yang pada implikasinya tidak ada sosok yang kekal....
Lintang Mahindra yang menciptakan kursi itu
manusia, yg menciptakan manusia itu tuhan, lha yg menciptakan tuhan? kenapa
harus berhenti pada tuhan? kenapa logika yg sama tidak anda terapkan pada tuhan
anda juga?
dan ya, anda harus bisa membedakan mana benda buatan manusia, mana benda alamiah, kursi dan HP itu semua orang tau kalau buatan manusia, dan manusia itu ADA itu fakta dan terbukti secara obyektif, bedakan dengan alam semesta, alam semesta itu ADA, namun apakah alam semesta ada karena diciptakan? nanti dulu...siapa yg menciptakan? apakah tuhan? lalu mana bukti tuhan itu ADA? gak ada buktinya kan, berarti anda hanya mengklaim.
apa yg kita punya hanyalah alam semesta ini ada, dah itu saja.
nah kalo anda bisa menghentikan logika anda pada tuhan, kenapa tidak anda menghentikan logika anda pada alam semesta?
dan ya, anda harus bisa membedakan mana benda buatan manusia, mana benda alamiah, kursi dan HP itu semua orang tau kalau buatan manusia, dan manusia itu ADA itu fakta dan terbukti secara obyektif, bedakan dengan alam semesta, alam semesta itu ADA, namun apakah alam semesta ada karena diciptakan? nanti dulu...siapa yg menciptakan? apakah tuhan? lalu mana bukti tuhan itu ADA? gak ada buktinya kan, berarti anda hanya mengklaim.
apa yg kita punya hanyalah alam semesta ini ada, dah itu saja.
nah kalo anda bisa menghentikan logika anda pada tuhan, kenapa tidak anda menghentikan logika anda pada alam semesta?
Maresa Sumardi sorry, kalau tuhan itu diluar akal
anda kenapa semua agama itu menyebutkan tuhan itu maha ini maha itu? maha
pengampun, maha bisa, maha tahu, maha mengerti, maha blablabla
sok tau dong?
anda sendiri sudah bilang HP itu bisa ditelusuri pabrik mana pembuatnya.
apa bedanya dengan alam semesta? ilmuwan2 bekerja untuk mencari tahu pabrik mana pembuat alam semesta. Alias: "menjangkau fakta"
Justru teist yang dengan arogan memberi label ke pabrik itu "tuhan" kemudian berhenti mencari.
Kita fair2 saja, jawabannya belum tahu. Tunggu saja.
sok tau dong?
anda sendiri sudah bilang HP itu bisa ditelusuri pabrik mana pembuatnya.
apa bedanya dengan alam semesta? ilmuwan2 bekerja untuk mencari tahu pabrik mana pembuat alam semesta. Alias: "menjangkau fakta"
Justru teist yang dengan arogan memberi label ke pabrik itu "tuhan" kemudian berhenti mencari.
Kita fair2 saja, jawabannya belum tahu. Tunggu saja.
Agung Prabowo begini mas, menurut mas, bisa gag
entah sejam lagi atau 1 tahun lagi tiba2 ada seorang jenius yang bilang saya
bisa membuktikan Tuhan secara sains??
Charles Wirianto Kalau Tuhan itu bisa ada tanpa
perlu pencipta, maka alam semesta ini bisa juga ada tanpa perlu pencipta.
Orville Kristian Budianto OOT ^^
Tapi kalau bisa ente mau terima ?
Tapi kalau bisa ente mau terima ?
Maresa Sumardi Danang Agung Prabowo
Sains itu bukan sulap. Orang jenius pun tidak akan bisa menemukan teori big-bang kalau tidak belajar fisika >> astronomi >> astrofisika.
Mereka juga harus membuat thesis yang bisa dipelajari oleh semua orang, bisa dites semua orang, bisa direproduksi hasilnya.
Kalau pertanyaannya: Bisa ga suatu hari nanti ada yang bisa membuktikan adanya tuhan secara sains. Bisa saja. Kenapa tidak. Tapi ingat saja, klaim yang luar biasa memerlukan bukti yang luar biasa.
Tapi sebelum hal itu terjadi, tuhan dianggap masih berupa klaim.
Sains itu bukan sulap. Orang jenius pun tidak akan bisa menemukan teori big-bang kalau tidak belajar fisika >> astronomi >> astrofisika.
Mereka juga harus membuat thesis yang bisa dipelajari oleh semua orang, bisa dites semua orang, bisa direproduksi hasilnya.
Kalau pertanyaannya: Bisa ga suatu hari nanti ada yang bisa membuktikan adanya tuhan secara sains. Bisa saja. Kenapa tidak. Tapi ingat saja, klaim yang luar biasa memerlukan bukti yang luar biasa.
Tapi sebelum hal itu terjadi, tuhan dianggap masih berupa klaim.
Agung Prabowo mas Orvile= kalau saya mah walau
saya teis saya anti cocoklogi, karena bagi saya cocokogi hanya mendiskreditkan
agama, dan tidak membawa kemajuan , ya kalo bisa ya syukurlah mas, Tuhan saya
tidak melarang manusianya untuk berfikir
nah itu poinnya mas, saat ini masih sama2 klaim, teis klaim ada, ateis klaim tidak ada .. sehingga sebenarnya kalau diperdebatkanpun tidak akan nyambungm istilah radio, frekuensinya beda, ngerti kan maksu saya ...
wah untuk mas Charles, bahasa anda terlalu abstrak buat saya, bukakah norm sang pencipta itu Tuhan ya?? pencipta Tuhan siapa ya Omcharles?? wah bikin terminologibaru nih .....
nah itu poinnya mas, saat ini masih sama2 klaim, teis klaim ada, ateis klaim tidak ada .. sehingga sebenarnya kalau diperdebatkanpun tidak akan nyambungm istilah radio, frekuensinya beda, ngerti kan maksu saya ...
wah untuk mas Charles, bahasa anda terlalu abstrak buat saya, bukakah norm sang pencipta itu Tuhan ya?? pencipta Tuhan siapa ya Omcharles?? wah bikin terminologibaru nih .....
Bungi Keyla Efendi @pristian surono: maaf.. Dalam
komen anda di atas, anda bilang adany kursi tentu ada yg mngadakanny N mksud dr
diadakanny kursi yaitu sbg tempat duduk. Klu bgitu okelah, saya anggap alam
smesta N isiny ini ada yg mnciptakanny yaitu Tuhan yg maha itu. Lalu apa mksud
dr tuhan yg maha itu atas pnciptaanny ini? Biar tuhan ada temenny? Soalny
bukankah saat Tuhan blm melakukan pnciptaan apa2, saat pnciptaan msh NOL/
KOSONG, tuhan hanya sndirian (krn gak ada lg yg bs sebanding dgn dia toh?) atau
agar ada sosok2 (ciptaanny) yg mngakui klu tuhan ada N maha? Apakah ada
pnjelasanny dlm kitab suci? Mengingat tuhan sangat maha tentu dia pun telah
maha tau bhw kelak akan muncul prtanyaan sperti ini dr ciptaanny hingga jauh2
hari seharusny jawaban atau mksud tuhan dlm mnciptakan ini itu tentu akan tuhan
jelaskan dlm kitab suci yg katany brsumber dr tuhan. Ataukah lagi2 akal kita
akan dibungkam? bhw ooo..akal kita tdk akan mampu mnjangkau prtanyaan sperti
itu? Bukankah ini mnjadi alasan yg sangat konyol??
Ilusi Dunia Maya yang jelas tuhan juga
ateis...kecuali dia narsis dan menyembah diri nya sendiri...nah loh...binggung
kan nyembah ateis juga...
Macz Ville subjek pembuat benda benda di dunia
termasuk yg TS beri contoh kita memang tahu ada, namanya manusia. Dan hal itu
bisa kita buktikan dengan mudah ..lah yg diklaim menciptakan alam ini kita
tidak pernah tahu sosoknya benar-benar ada, buktinya tidak ada, dan meski
pengetahuan sekarang belum bisa menyingkapkan semua rahasia, namun sudah bisa
memberi petunjuk bahwa alam ini dapat muncul secara kebetulan.
Dahulu yg disebut tuhan itu pohon, gunung, petir, matahari,dll,yang karena manusia makin memahami cara kerja alam bahwa itu bukan tuhan hanya unsur dan fenomena alam, maka sosok tuhan itu berganti menjadi mahluk yang tidak nampak. Nah sekarang sosok yg tidak pernah nampak ini yg teis klaim sebagai tuhan hanya memiliki bukti berupa kitab suci doang dengan eror disana sini, penuh dengan ambissi manusiawi, penuh dengan kelemahan manusiawi, penuhd engan kesalahan sejarah, dll yg justru menunjukkan kitab itu buatan manusia belaka. Kesimpulannya Tuhan pun hanya buatan imajinasi manusia yang dalam proses survivenya butuh teman imajinary sebagai plasebo meringankan beban hidupnya.
Dahulu yg disebut tuhan itu pohon, gunung, petir, matahari,dll,yang karena manusia makin memahami cara kerja alam bahwa itu bukan tuhan hanya unsur dan fenomena alam, maka sosok tuhan itu berganti menjadi mahluk yang tidak nampak. Nah sekarang sosok yg tidak pernah nampak ini yg teis klaim sebagai tuhan hanya memiliki bukti berupa kitab suci doang dengan eror disana sini, penuh dengan ambissi manusiawi, penuh dengan kelemahan manusiawi, penuhd engan kesalahan sejarah, dll yg justru menunjukkan kitab itu buatan manusia belaka. Kesimpulannya Tuhan pun hanya buatan imajinasi manusia yang dalam proses survivenya butuh teman imajinary sebagai plasebo meringankan beban hidupnya.
Pristian Surono Putro ada beberapa catatan yg ada
dalam benak saya : 1. pada konteks ini saya sedang tidak membahas agama
manapun,dan juga sedang tidak membahas kitab suci agama manapun. 2. para
ilmuwan pun yg sama-sama menggunakan metode ilmiah saya melihat terpecah dalam
beberapa sikap yg berbeda, ada yg ateis, ada juga yg pro-creasionis ( mengakui
adanya sang pencipta / Tuhan ). 3.kalau masih kesulitan dengan analogi HP dan
pembuat kursi. saya punya contoh lain, yg dengan contoh ini melalui proses
berpikir rasional bisa membuktikan adanya Tuhan, tapi sekali lagi belum masuk
pada pembahasan Tuhan menurut versi agama-agama, fokusnya hanya membuktikan
bahwa Tuhan itu Ada. contoh yg saya maksud ; taruhlah ada seseorang ilmuwan
menemukan sebuah " jejak " telapak kaki di Hutan belantara,
pertanyaan saya ke temen-temen semua, apa pernyataan yg pasti benar dan sesuai
dengan akal Rasional ketika temen2 melihat " jejak " telapak kaki
tersebut ? secara Rasional pernyataan yg pasti benar adalah : " ADA YANG
MENGADAKAN JEJAK TERSEBUT ". yg saya tulis hurupf kapital adalah
pernyataan yg pasti benar dan masuk akal. pada konteks ini kita belum masuk
pada pembahasan apakah itu jejek manusia purba ataukah manusia modern ataukah
jejak telapak kaki hewan ? berapa umur bekas jejak telapak kaki tersebut ?
apakah telapak kaki tersebut adalah jejak biasa ataukah memang sebuah ukiran
kaki yg disengaja ? semua jawaban terhadap pertanyaan ini hasilnya spekulatif
bergantung dengan kuat-lemahnya bukti yg mendukung. namun jawaban yg pasti dan
masuk akal adalah huruf yg saya tulis kapital. begitupun dengan manusia,alam
semesta dan kehidupan selayaknya jejak tadi pasti ada yg mengadakan,yakni sang
pencipta / Tuhan. sekali lagi terlepas konsep Tuhan menurut versi agama
masing-masing, karena ditinjau dasar pokok dari agama-agama adalah pengakuan
adanya Tuhan.
Hardhik Wsb Tuhan = ada (Tidak terbatas)
Manusia = apa (terbatas...dibatasi bentuk..ruang..sifat..dll)
Manusia = apa (terbatas...dibatasi bentuk..ruang..sifat..dll)
Hardhik Wsb Jadi Pertanyaan apakah Tuhan itu ada?
itu tepat...kalau pertanyaannya tuhan itu apa? berarti kita sedang membatasi
sesuatu untuk kita pahami...sehingga kita tidak akan pernah kepada sesuatu yang
sebenarnya....termasuk menganalogikan Pencipta dan ciptaannya...karena pada
hakekatnya..bila ada pencipta dan ciptaan..maka pencipta terbatas pada
ciptaannya...
Manusia.alam..dan semua yang ada baik yang ada dalam ruang..waktu...dan diluar ruang /waktu..dan semua yang ada bisa kita sebut Tuhan..maka secara eksistensial Tuhan dan semua adalah satu. manusi, alam bagian dari ketuhanan..Atau Tuhan yang maha Esa...ada baiknya kita belajar filsafat parapetetik, ilmuniasi dan hikmah muta'aliyah..sebagai pertimbangan..
Manusia.alam..dan semua yang ada baik yang ada dalam ruang..waktu...dan diluar ruang /waktu..dan semua yang ada bisa kita sebut Tuhan..maka secara eksistensial Tuhan dan semua adalah satu. manusi, alam bagian dari ketuhanan..Atau Tuhan yang maha Esa...ada baiknya kita belajar filsafat parapetetik, ilmuniasi dan hikmah muta'aliyah..sebagai pertimbangan..
Macz Ville kita hanya butuh bukti yg bisa diuji
dengan metode ilmiah, sebab metode ilmiahlah satu satunya cara kita
meyingkirkan klaim klaim palsu dan meminimalisri kesalahan, Bila hanya berdasakan
argumen argumen filsafati itu bukan bukti ...makin anda bermain di level itu
saja anda tidak akan kemana mana, selain hanya menghasilkan opini saja bisa
berakibat debat kusir yg tidak bermanfaat, sebab untuk pembuktiannya anda tetap
harus memakai metode ilmiah.
Anda juga bisa melihat sendiri fakta di lapangan, argumen2 filsafati yg di jadikan teis sebagai sarana mencari tuhan telah menghasilkan ribuan tuhan yg telah dikenal manusia sejauh ini.
Anda juga bisa melihat sendiri fakta di lapangan, argumen2 filsafati yg di jadikan teis sebagai sarana mencari tuhan telah menghasilkan ribuan tuhan yg telah dikenal manusia sejauh ini.
Pristian Surono Putro jika analogi HP, kursi yg
sederhana tampaknya masih kesulitan diterima, dan analogi " jejak "
pun masih belum ada yg memberikan argumentasi balik. saya mencoba untuk
memberikan contoh yg mungkin teman-teman anggap " ilmiah " dan contoh
ini bisa menjadi bukti yg kokoh bahwa sang pencipta ( Tuhan ) itu Ada. . teori
yg populer tentang pembentukan alam semesta adalah teori Big Bang ( dentuman
besar ). teori ini didasarkan pada pengamatan Edwin Hubble seorang astronom
Amerika melalui teleskop raksasanya mengamati pergerakan bintang-bintang di
angkasa. dari hasil pengamatanya didapatkan bahwa bintang-bintang tersebut
bergerak semakin menjauh satu sama lain. Hubble menemukan bahwa alam semsta ini
sesungguhnya sedang mengembang. apabila kita berfikir terbalik, seandainya
waktu dapat dimundurkan, berarti alam semesta ini akan semakin mengerut,dan
akhirnya menjadi satu titik tunggal yg volumenya 0 ( nol ). inilah kesimpulan
Hubble, dia menyatakan bahwa alam semesta ini mempunyai titik mula atau sebuah
awal dari sebuah ketiadaan ( volum 0 = ketiadaan ). dalam analisisnya terhadap
teori Dentuman besar ini Ahli Fisika Matematis, Paul Davies, Profesor dari
universitas Arizona di Amerika, melakukan perhitungan panjang terhadap keadaan
yg harus ada pada saat dentuman besar terjadi dan menghasilkan angka yg hanya
dapat digambarkan sebagai mencengangkan. Menurut Davies, jika laju pengembangan
hanya berbeda lebih dari sepuluh pangkat min delapan belas detik saja ( satu
detik dibagi 1 milyar kemudian dibagi satu milyar lagi ), alam semesta tidak
akan terbentuk. Prof.Davies menjelaskan kesimpulanya :
“ pengukuran yg teliti menempatkan laju pengembangan sangat dekat pada nilai kritis sehingga alam semesta dapat bebas dari gaya gravitasi dirinya dan mengembang selamanya. Sedikit lebih lambat maka alam semesta akan hancur bertubrukan, sedikit lebih cepat maka materi kosmik sudah menyebar secara acak sejak dulu. Sangat menarik untuk menanyakan dengan pasti seberapa rumit laju pengembangan ini telah disesuaikan dengan tepat untuk berada pada batas tipis dua kehancuran dahsyat. Jika laju pengembangan berbeda lebih dari 10 pangkat -18 detik dari semestinya maka sudah cukup untuk memorak-porandakan keseimbangan yg rumit tersebut. Energy ledakan alam semesta mengimbangi gaya gravitasi dengan ketepatan yg nyaris tak dapat dipercaya. DENTUMAN BESAR ( BIG BANG ) JELAS BUKANLAH SEMBARANG LEDAKAN DI MASA LALU, NAMUN LEDAKAN DENGAN KEKUATAN YANG DIRANCANG BEGITU INDAH “.
Untuk membuktikan bahwa sang pencipta ( Tuhan ) itu ada, dengan kaitanya teori Big bang ( dentuman besar ) silahkan teman-teman lakukan eksperimen sederhana. Apabila anda meletakkan dinamit, petasan atau apapun yg bisa meledak maka anda akan mendapati serpihan-serpihan yg tidak berarti, atau anda meledakkan sejumlah dinamit di tempat penampungan sampah, tentunya mustahil anda akan mendapatkan sebuah rumah yg indah, teratur, lengkap dengan perabotan yg ada di dalamnya berikut alat-alat elektronik yg bisa berfungsi yg tersusun dari bekas ledakan itu. Sama dengan penciptaan alam semesta, adalah suatu kemustahilan bila semua keteraturan seperti yg dideskripsikan Prof davies di dalam alam semesta ini terjadi secara kebetulan. Peluang bahwa alam semesta ini terjadi secara kebetulan sama dengan peluang terbentuknya sebuah pesawat boeing 737 yg bisa diterbangkan ketika ada badai yg menghantam tempat penampungan rongsokan mobil bekas.
Oleh karena itu, adalah sebuah kepastian bahwa dalam proses berawalnya alams semesta melibatkan suatu desain yg maha sempurna dan maha tepat, yakni adanya penciptaan yg disengaja dan direncanakan oleh sang pencipta ( Tuhan ). Hal ini diakui sekalipun oleh materialis sekalipun. Materialis inggris, H.P.Lipson menerima kebenaran penciptaan, meskipun “ tidak dengan senang hati “ ketika dia berkata : “ jika materi hidup bukan disebabkan oleh interaksi atom-atom, kekuatan alam, dan radiasi, bagaimana dia muncul ?..namun saya piker, kita harus..mengakui bahwa satu-satunya penjelasan yg bisa diterima adalah penciptaan. Saya tahu bahwa ini sangat dibenci para ahli fisika, demikian pula saya, namun kita tidak boleh menolak apa yg tidak kita sukai jika bukti eksperimental mendukungnya “.
Lalu bagaimana dengan teman-teman ?
“ pengukuran yg teliti menempatkan laju pengembangan sangat dekat pada nilai kritis sehingga alam semesta dapat bebas dari gaya gravitasi dirinya dan mengembang selamanya. Sedikit lebih lambat maka alam semesta akan hancur bertubrukan, sedikit lebih cepat maka materi kosmik sudah menyebar secara acak sejak dulu. Sangat menarik untuk menanyakan dengan pasti seberapa rumit laju pengembangan ini telah disesuaikan dengan tepat untuk berada pada batas tipis dua kehancuran dahsyat. Jika laju pengembangan berbeda lebih dari 10 pangkat -18 detik dari semestinya maka sudah cukup untuk memorak-porandakan keseimbangan yg rumit tersebut. Energy ledakan alam semesta mengimbangi gaya gravitasi dengan ketepatan yg nyaris tak dapat dipercaya. DENTUMAN BESAR ( BIG BANG ) JELAS BUKANLAH SEMBARANG LEDAKAN DI MASA LALU, NAMUN LEDAKAN DENGAN KEKUATAN YANG DIRANCANG BEGITU INDAH “.
Untuk membuktikan bahwa sang pencipta ( Tuhan ) itu ada, dengan kaitanya teori Big bang ( dentuman besar ) silahkan teman-teman lakukan eksperimen sederhana. Apabila anda meletakkan dinamit, petasan atau apapun yg bisa meledak maka anda akan mendapati serpihan-serpihan yg tidak berarti, atau anda meledakkan sejumlah dinamit di tempat penampungan sampah, tentunya mustahil anda akan mendapatkan sebuah rumah yg indah, teratur, lengkap dengan perabotan yg ada di dalamnya berikut alat-alat elektronik yg bisa berfungsi yg tersusun dari bekas ledakan itu. Sama dengan penciptaan alam semesta, adalah suatu kemustahilan bila semua keteraturan seperti yg dideskripsikan Prof davies di dalam alam semesta ini terjadi secara kebetulan. Peluang bahwa alam semesta ini terjadi secara kebetulan sama dengan peluang terbentuknya sebuah pesawat boeing 737 yg bisa diterbangkan ketika ada badai yg menghantam tempat penampungan rongsokan mobil bekas.
Oleh karena itu, adalah sebuah kepastian bahwa dalam proses berawalnya alams semesta melibatkan suatu desain yg maha sempurna dan maha tepat, yakni adanya penciptaan yg disengaja dan direncanakan oleh sang pencipta ( Tuhan ). Hal ini diakui sekalipun oleh materialis sekalipun. Materialis inggris, H.P.Lipson menerima kebenaran penciptaan, meskipun “ tidak dengan senang hati “ ketika dia berkata : “ jika materi hidup bukan disebabkan oleh interaksi atom-atom, kekuatan alam, dan radiasi, bagaimana dia muncul ?..namun saya piker, kita harus..mengakui bahwa satu-satunya penjelasan yg bisa diterima adalah penciptaan. Saya tahu bahwa ini sangat dibenci para ahli fisika, demikian pula saya, namun kita tidak boleh menolak apa yg tidak kita sukai jika bukti eksperimental mendukungnya “.
Lalu bagaimana dengan teman-teman ?
Adnan Hasyim astagfirullahalajim....
ya allah tertutupkah hati kalian wahai kaum ateis?
ya allah semoga allah membukakan hidayah.a bagi kalian wahai kaum ateis?
untuk pertama kalinya saya mendengar kata2 seperti itu dari seorang manusia yang tidak sadar bahwa dirinya hanyalah mahkluk yang lemah. bahkan kalian kaum ateis tidak sedikitpun sepertinya merasa bersalah atas ucapan kalian. kalian tidak menyadari bahwa kalian itu adalah mahkluk yang lemah yang tidak hidup abadi yang bisa saja sakit kapan saja dan mati kapan saja. wahai kaum ateis, bila engkau tidak menemukan jawaban tentang tuhan yaitu allah swt, tuhan yang tiada berhak disembah selain dia ( allah swt) maka tunggulah sampai ajal menjemputmu pasti engkau akan menemukan jawaban yang sebenarnya. jawaban yang akan membuatmu tercengang dan apabila engkau masih berpegang teguh terhadap prinsipmu. pastilah kau akan rugi selama-lamanya.
#Muslim.
ya allah tertutupkah hati kalian wahai kaum ateis?
ya allah semoga allah membukakan hidayah.a bagi kalian wahai kaum ateis?
untuk pertama kalinya saya mendengar kata2 seperti itu dari seorang manusia yang tidak sadar bahwa dirinya hanyalah mahkluk yang lemah. bahkan kalian kaum ateis tidak sedikitpun sepertinya merasa bersalah atas ucapan kalian. kalian tidak menyadari bahwa kalian itu adalah mahkluk yang lemah yang tidak hidup abadi yang bisa saja sakit kapan saja dan mati kapan saja. wahai kaum ateis, bila engkau tidak menemukan jawaban tentang tuhan yaitu allah swt, tuhan yang tiada berhak disembah selain dia ( allah swt) maka tunggulah sampai ajal menjemputmu pasti engkau akan menemukan jawaban yang sebenarnya. jawaban yang akan membuatmu tercengang dan apabila engkau masih berpegang teguh terhadap prinsipmu. pastilah kau akan rugi selama-lamanya.
#Muslim.
Yayan Ery-Moslemeen Granada-Andalucia Izin nyimak
ya om. Pengen tau detil keyakinan kaum ateis n hujjah ilmiahnya jika tuhan
kagak ada.
Hardhik Wsb Kaum Empiristis Selalu menggunakan
argumen ilmiah dengan sumber pengetahuan Inderawi...
Sehingga secara empiristis jelas mereka tidak bisa menjangkau Tuhan...Karena Tuhan Tidak dapat terobjektifikasi oleh indra...
Sedang kaum rasionails tidak sependapat dengan kaum empiristis..kaum rasionalis memiliki pijakan yang lebih kuat dan tak terbantahkan....
Sehingga secara empiristis jelas mereka tidak bisa menjangkau Tuhan...Karena Tuhan Tidak dapat terobjektifikasi oleh indra...
Sedang kaum rasionails tidak sependapat dengan kaum empiristis..kaum rasionalis memiliki pijakan yang lebih kuat dan tak terbantahkan....
Macz Ville @pristian seperti yg sudah saya bilang
debat debat dengan argumen filsafati hanya akan menghaslkan debat kusir. Contoh
yang anda sebutkan menurut anda rasional tapi menurut saya salah logika
berfikir. Contoh terahir mengenai jejak, bila saya menemukan sesuatu yg aneh di
hutan tentu pertama kali saya akan bertanya apakah itu ..bagaimana terjadinya
dan lain lain lalu kemudian terahir sekali baru saya bertanya siapakah yang
membuatnay kalau dari pernyelidikan saya seblumnya telah menympulkan bahwa
benda itu adalah dibuat baik sengaja atau tidak. Dalam kasus anda, anda sudah
mengetahui bahwa benda aneh itu adalah jejak, tentu saja anda berfikir jejak
apa/siapakah itu. Pengtahuan anda mengenai jejak tentu dapat diperoleh dari
pendidikan sebleumnya, bahwa yang namanya jejak memang adalah bekas tapak kaki
dari mahluk hidup dan ini bisa dibuktikan dengan metode ilmiah.
Alam semesta sendiri penyelidikan sains sampai sejauh ini belum ada indikasi diciptakan, jadi untuk apa bertanya siapa yang menciptakan.
mengenai argumen terakhir anda tentang fenomena bigbang jelas sekali pengetahuan anda mengenai bigbang salah besar, ciri khas teis yang memaksakan alias cocologi fakta sains dengan argumentasi filsafati yg disangka rasional ..Silahkan buka trit baru untuk mendiskusikan big bang ini (meski sudah berulang ulang sebenarnya dibahas kalau anda rajin menyimak)
@adnan disini bukan tempat dakwah
@hardhink jawaban sama dgn pristian, perhatikan penekanan saya pada argumen argumen filsafati yang anda sangka rasional.
ok ya, debat kusir ga akan menghasilkan apa-apa. Saya tidak memaksa anda setuju dengan saya, yg jelas saya hanya memberi informasi pandangan saya mengenai pertanyaan anda.
Alam semesta sendiri penyelidikan sains sampai sejauh ini belum ada indikasi diciptakan, jadi untuk apa bertanya siapa yang menciptakan.
mengenai argumen terakhir anda tentang fenomena bigbang jelas sekali pengetahuan anda mengenai bigbang salah besar, ciri khas teis yang memaksakan alias cocologi fakta sains dengan argumentasi filsafati yg disangka rasional ..Silahkan buka trit baru untuk mendiskusikan big bang ini (meski sudah berulang ulang sebenarnya dibahas kalau anda rajin menyimak)
@adnan disini bukan tempat dakwah
@hardhink jawaban sama dgn pristian, perhatikan penekanan saya pada argumen argumen filsafati yang anda sangka rasional.
ok ya, debat kusir ga akan menghasilkan apa-apa. Saya tidak memaksa anda setuju dengan saya, yg jelas saya hanya memberi informasi pandangan saya mengenai pertanyaan anda.
5 komentar:
Sebelumnya saya minta maaf kalau ada salah kata, di sini saya hanya ingin berpendapat netral.
Di bumi ini kita manusia mempunyai kasta tertinggi karena kita memiliki akal dan pikiran. Akan tetapi sampai saat ini faktanya kita baru bisa menggunakan otak kita hanya beberapa persen saja (tak lebih dari 15 persen). Sangat tidak adil memutuskan sesuatu yang belum terbukti kebenarannya dan berlaku fanatik tentang keputusan itu. Mungkin fakta ada atau tidak adanya Tuhan itu baru bisa terjawab kalau kita sudah bisa menggunakan otak kita 100 persen. Untuk saat ini tentang ada atau tidaknya Tuhan masih belum bisa diputuskan dan hanya menjadi kepercayaan kita masing-masing karena memang belum ada bukti yang benar-benar dapat meyakinkan kita semua.
JADI HAL SEPERTI INI SEHARUSNYA TIDAK LAYAK UNTUK DIPERDEBATKAN MENGINGAT KEMAMPUAN KITA MASIH SANGATLAH TERBATAS DAN BELUM ADA HAL YANG PASTI. Biarlah orang mau mempercayai adanya Tuhan atau tidak, karena itu merupakan suatu kepercayaan dan hak kita masing-masing.
Di kala datang hari itu, tidak ada seorang pun yang berbicara, melainkan dengan izin-Nya; maka di antara mereka ada yang celaka dan ada yang berbahagia.
[11:106]
Adapun orang-orang yang celaka, maka (tempatnya) di dalam neraka, di dalamnya mereka mengeluarkan dan menarik nafas (dengan merintih).
lalu kenapa kita tidak diciptakan oleh Tuhan dengan penggunaan otak kita paling tidak 90% agar kita yakin keberadaan Tuhan? jika orang tak baik akan dimasukkan ke dalam neraka, mengapa Tuhan tidak menciptakan kita semuanya baik? lalu apakah Tuhan kesepian sehingga menciptakan kita semua? atau kita hanya sebuah percobaan dari sebuah percobaan besar?
maaf bila komentar saya menyinggung. saya hanya mengutarakan hal-hal yang sebenarnya ingin saya ketahui jawabannya, atau paling tidak sedikit petunjuk. tapi kebanyakan orang menganggap hal-hal seperti itu tidak patut ditanyakan karena itu hal-hal yg di luar kemampuan akal manusia kata seorang teman saya.
Sebelumnya terima kasih sudah mau mampir sejenak di blog saya yg sederhana ini.
1. Tulisan saya di atas adalah hasil rekapan diskusi saya dgn orang/komunitas yg menisbatkan dirinya sebagai atheis. Setidaknya dari diskusi di atas saya ingin menunjukkan secara meyakinkan bahwa Tuhan itu ada.
Kalau anda taruhlah juga mrnyatakan meragukan adanya Tuhan, maka sebaiknya kita diskusi dengan menjawab pertanyaan " mengapa anda ragu dengan keberadaan Tuhan, sementara bukti begitu banyak ada disekitar kita ?". Setidaknya tulisan saya di atas adalah salah satu contoh fragment pembuktian itu. Yuk berdiskusi ?
2. Semua pertanyaan yg anda tanyakan, itu mengarah ditanyakan ke Tuhan. Sementara dalam waktu yg bersamaan anda ragu adanya Tuhan ?
Ibaratnya kita ingin bertanya pada seseorang, yg seseorang tersebut kita tidak yakin adanya. Jadi sebaiknya menurut saya memang mari terlebih dahulu kita kembali ke point 1. Yuk ?
Terima kasih.
Sedikit menambahkan.
Kaum ateis sangat fanatik dgn metode ilmiah, padahal tidak semua kbenaran dapat diraih dgn metode ilmiah.
Sbgai contoh, adanya Karl Marx yg hidup di abad 19 itu dapat dipercaya karena sudah diriwayatkan secara "mutawatir", bukan dgn metode ilmiah. Seseorang tdk perlu bertemu Karl Marx utk percaya bahwa Karl Marx ada. Keberadaan K. Marx diketahui dari, banyaknya org2 yg bercerita tentangnya, membahas karya2nya, dan perannya dalam sejarah yg solid.
Posting Komentar