Mengamati, Melihat, memahami, Dan Menuliskannya

Jumat, 22 April 2011

aku ingin menjadi seperti Sa'ad Bin Abi Waqash...

tadi malem ngedengerin sebuah kisah inspiratif tentang seorang pribadi spesial : sa'ad bin abi waqash, panglima perang penakluk Persia, pembebas kota Madain, pahlawan perang Qadhisiah. klo denger ceritanya bikin dada ini bergemuruh ingin menjadi sosoknya...

Sa'ad masuk islam sekitar umur 17 tahun, melalui dakwah Abu bakar ash-shiddiq. dia termasuk as-shabiqunal awwwalin, orang2 yg pertama kali masuk islam. wah klo liat umurnya masih muda sekali, kira-kira klo pemuda seumuran 17tahunan klo sekarang jago main Ps, nongkrong dsb..( ironi )

ketika masuk islam, sa'ad muda menghadapi cobaan yg sangat berat, ibunya mogok makan agar sa'ad kembali pada paganisme. bahkan sampe ibunya dalam kondisi lemah lunglai dengan harapan hati sa'ad luluh dan kembali pada agama nenek moyang. tapi karena sa'ad ini adl sosok pribadi spesial yg teguh jiwanya, mendalam imanya, dari sini muncullah kata-kata spesial yg dahsyat : " wahai ibuku, andaikan ibu punya seratus nyawa, dan setiap satu nyawa itu hilang satu persatu, aku akan tetap dalam keimanan, silahkan ibu mau makan atau tidak "!
wuih dahsyat men.., patut dicontoh sikapnya itu !

terharu deh klo dengerin kisahnya, dari awal masuk islam sampai wafatnya penh dengan mutiara teladan, tapi yg jelas bikin aku tambah semangat. keteguhanya pas menghadapi tentara kuffur persia, pasukanya yg bisa berjalan diatas air pas melewati sungai daljah sehingga ngebuat tentara persia keder, koordinasi perang nusyawarahnya dengan khalifah umar di pusat kota khilafah..dsb...sampai wafatnya mantan gubernur di persia ini hanya meninggalkan selembar kain untuk mengkafaninya..

Sa'ad sosok pribadi spesial pembebas islam.

purworejo

Tidak ada komentar: