Mengamati, Melihat, memahami, Dan Menuliskannya

Jumat, 22 April 2011

bercanda ala imam abu hanifah

tadi malem pas sillah ukhuwah di pondok GEMAIS ( gedung mahasiswa islam ) Purworejo. saat akan menjelang rehat malam, aku sempet bongkar-bongkar buku perpustakaan kecil disalah satu kamar kost temenku. aku menemukan sebuah buku yg lumayan tebal, judulnya seingatku " kisah anak-anak zaman ", sambil sedikit ngantuk aku membaca beberapa lembar sub judul tulisan, hinga aku tergerak tuk membaca sebuah sub-judul " bercandanya orang-orang shalih ". aku jadi penasaran tuk membacanya. ketika membaca kisah candanya imam abu hanifah aku tertawa kecil.

sudah bukan rahasia umum lagi bahwa seorang abu hanifah adl seorang ulama mujtahid yg handal. beliau adl seorang ulama ahli ra'yi, sikapnya sangat wara',cerdas,dan hasil ijtihadnya kuat dengan hujjah yg mantap. aku jadi berpikir, gimana mungkin seorang mujtahid yg wara' dapat bercanda segala.
dalam benakku imam abu hanifah adl sosok yg "serius ", bila ada pertanyaan tentu layaknya seorang mujtahid akan mengeluarkan dalil-dalil yg lengkap dan akurat, sehingga tidak ada ruang bercanda, bawaanya serius terus. ternyata asumsiku ini meleset. walaupun pendek, ini kisahnya :....

suatu ketika ada seorang bertanya suatu hukum tertentu pada imam abu hanifah ; " jika aku menaggalkan pakaian, kemudian aku mandi di suatu kolam, kemanakah aku harus menghadap ? menghadap kiblat ataukah membelakangi kiblat ?". sang imam menjawab : " menghadaplah ke arah tempat engkau menaruh pakaian, agar tidak ada yg mencuri .."

lucu bagiku...

( 'asar, wonosobo,26-08-2010 )

Tidak ada komentar: