Mengamati, Melihat, memahami, Dan Menuliskannya

Minggu, 01 Mei 2011

kisah seorang pemuda muslim

pemuda ini terlahir dalam keluarga yg biasa-biasa saja. ia menempuh jenjang pendidikan sebagaimana anak-anak lainya, dari TK-SD-SMP-SMA-KULIAH. yang agak membedakan dari pemuda-pemuda lainya,saat kecil ia termasuk hobi membaca, nonton berita, dan kadang juga suka nonton film kartun.



saat mulai dewasa,setelah lulus SMA, ada beberapa pertanyaan-pertanyaan yg membuat ia bimbang. " mmengapa saya harus terikat dengan aturan islam "?, " apa salahnya jika saya hidup sebebas-bebasnya " ?, " apakah neraka/surga itu benar-benar ada "?, " apakah tuhan itu benar-benar ada "? "apa salahnya jika menjadi seorang ateis"? " apakah tujuanku hidup di dunia ini "? waktu terus berjalan, sementara, sementara pertanyaan-pertanyaan itu belum terjawab, masih menggantung dalam benak...



hingga akhirnya saat kuliah semester3, ia bertemu dengan seseorang aktivis partai ideologis. menurut penilaian sang pemuda: ia sholeh, cerdas, semangat,dan tampak dinamis.

sang pemuda itu tampaknya ingin sekali seperti sang aktivis tersebut. sang pemuda tadi menemuinya...



proses terus berjalan, hingga akhirnya sang pemuda mulai mengurai satu-persatu pertanyaan-pertanyaan yg menggantung dlm benaknya. akhirnya mulai terjawab satu persatu...,



pemuda tadi sangat tergugah dengan materi ttg " thariqul iman / jalan menuju iman " yg disampaikan oleh sang aktivis partai ideologis tsb.

kini sang pemuda tadi sudah tahu tentang tujuan penciptaan dirinya, mampu membuktikan secara pasti ttg keberadaan tuhan sang pencipta alam semesta, ia meyakini secara penuh 100% keberadaan akhirat, bahkan lebih dari itu ia mampu membuktikan secara pasti ttg kebenaran al-qur'an..



kini sang pemuda ini sudah mulai bekerja...



kini sang pemuda tersebut dapat dengan bangga meneriakkan " aku seorang muslim ", dan kini ia pun menjadi salah satu aktivis partai ideologis tersebut.



semenjak itu tantangan dan ujian kehidupan mulai datang menerpa...



"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja)mengatakan: "Kami telah beriman",sedang mereka tidak diuji lagi? (QS.29:2)



( wonosobo, dzuhur,19-08-2010 )

Tidak ada komentar: