ketika menjelang
praktik di RSUD kebumen, biasanya aku dan tema-temanku mencari tempat
kost. inginya dpt tempat kost yg deket dengan RSUD dan tentu layak huni (
he2x..).
temen-temanku satu kelompok kebanyakan adl wanita, seingatku dari 12 mahasiswa hanya 3 yg berjenis kelamin laki2 ( termasuk aku ). dari sinilah masalah mulai muncul, terjadi masalah perbedaan pemikiran ttg tempat kost. kalo aku pengenya tempat kost laki-pria itu tidak serumah, tapi tampaknya pandangan seperti ini belum bisa diterima. setelah nanya2, ternyata kost yg ada disekitar RSUD dah dipenuhi mahasiswa praktikan dari berbagai macam perguruan tinggi.
jam 21.00 aku sampai di kota kebumen, posisiku belum dapat tempat kost ( padahal paginya dah mulai praktik ). sampai di kota aku mampir di masjid agug kebumen tuk shalat isya' ( berdo'a semoga dpt tempat kost yg baik ). stelah selesai shalat aku makan mie ayam ( makanan favorit ) di warung mie samping masjid agung. nah ketika makan mie ayam ada sebuah dialog yg cukup memberikan kenangan.
di warung mie ayam itu aku mendapat kawan baru. dari hasil perkenalan, dia masih kuliah, dan dalam proses menyelesaikan skipsi. aku menceritakan kpd dia klo aku belum dpt tempat kost, dan aku ceritakan pula alasanku mengapa aku tidak bergabung 1 kost dengan teman-temanku yg lain. sang kawan dari UGM itu menjawab : " mas pris, klo bagi saya yg penting itu niatnya mas.., kita 1 kost dengan cewek itu tidak masalah, itu masalah niat mas, jika kita tidak ada niat gitu2 an , kan gak ada masalah ". waktu itu aku jawab singkat : "ingat lho kata bang NaPi, kejahatan itu tidak hanya karena adanya niat, tapi juga terbukanya kesempatan, waspadalah...waspadalah...!! " ( kami berdua tertawa bersama ).
alhamdulillah, malam itu juga aku dpt tempat kost ( walaupun agak jauh dari RSUD ), dengan petunjuk dari seorang ibu-ibu yg kebetulan juga sedang membeli mie ayam. ( ternyata ibu ini dulu sekolah SMA nya di purworejo ). tempat kost aku dibelakang masjid agung kebumen.
malam itu.., makan mie ayam semakin terasa nikmat.., alhadulillah...
" hukum asal pria dan wanita adalah terpisah " ( kitab Nidzam ijtima'ie fil Islam,syaikh taqiyuddin An-Nabhani )
temen-temanku satu kelompok kebanyakan adl wanita, seingatku dari 12 mahasiswa hanya 3 yg berjenis kelamin laki2 ( termasuk aku ). dari sinilah masalah mulai muncul, terjadi masalah perbedaan pemikiran ttg tempat kost. kalo aku pengenya tempat kost laki-pria itu tidak serumah, tapi tampaknya pandangan seperti ini belum bisa diterima. setelah nanya2, ternyata kost yg ada disekitar RSUD dah dipenuhi mahasiswa praktikan dari berbagai macam perguruan tinggi.
jam 21.00 aku sampai di kota kebumen, posisiku belum dapat tempat kost ( padahal paginya dah mulai praktik ). sampai di kota aku mampir di masjid agug kebumen tuk shalat isya' ( berdo'a semoga dpt tempat kost yg baik ). stelah selesai shalat aku makan mie ayam ( makanan favorit ) di warung mie samping masjid agung. nah ketika makan mie ayam ada sebuah dialog yg cukup memberikan kenangan.
di warung mie ayam itu aku mendapat kawan baru. dari hasil perkenalan, dia masih kuliah, dan dalam proses menyelesaikan skipsi. aku menceritakan kpd dia klo aku belum dpt tempat kost, dan aku ceritakan pula alasanku mengapa aku tidak bergabung 1 kost dengan teman-temanku yg lain. sang kawan dari UGM itu menjawab : " mas pris, klo bagi saya yg penting itu niatnya mas.., kita 1 kost dengan cewek itu tidak masalah, itu masalah niat mas, jika kita tidak ada niat gitu2 an , kan gak ada masalah ". waktu itu aku jawab singkat : "ingat lho kata bang NaPi, kejahatan itu tidak hanya karena adanya niat, tapi juga terbukanya kesempatan, waspadalah...waspadalah...!! " ( kami berdua tertawa bersama ).
alhamdulillah, malam itu juga aku dpt tempat kost ( walaupun agak jauh dari RSUD ), dengan petunjuk dari seorang ibu-ibu yg kebetulan juga sedang membeli mie ayam. ( ternyata ibu ini dulu sekolah SMA nya di purworejo ). tempat kost aku dibelakang masjid agung kebumen.
malam itu.., makan mie ayam semakin terasa nikmat.., alhadulillah...
" hukum asal pria dan wanita adalah terpisah " ( kitab Nidzam ijtima'ie fil Islam,syaikh taqiyuddin An-Nabhani )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar