Mengamati, Melihat, memahami, Dan Menuliskannya

Senin, 12 November 2012

musim dingin ini mengingatkanku sosok Hudzaifah ibnu al-Yamani

bulan ini mulai memasuki musim kemarau, kemarin aku liat berita menurut BMKG sudah memasuki musim ini, hal ini ditandai dengan rasa dingin yg cukup menusuk. musim yg cukup dingin ini membuat wonosobo yg sudah tabiatnya memang dingin semakin bertambah dingin, purworejo yg biasanya panas dan menggerahkan sekarang berubah menjadi dingin yg kering.
musim seperti ini bisa jadi buat sebagian orang menjadi males keluar rumah.
ngomong-ngomong musim dingin aku jadi teringat seseorang sahabat nabi yg bernama Hudzaifah ibnu al-yamani. mungkin kita bertanya-tanya apa hubungaya dingin dengan sosok hudzaifah al-yamani. silahkan buka kitab-kitab sirrah akan kita lihat bagaimana ketangguhan Hudzaifah r.a. yg melaksanakan tugas yg diamanahkan oleh rasulullah ketika perang Khandak. saat itu suasana malam ketika akan perang suasana sangat mencekam, Ketika itu malam gelap gelita dan menakutkan, sementara angin topan dan badai meraung dan menderu-deru, seolah-olah hendak mencabut dan menggulingkan gunung-gunung sahara yang berdiri tegak di tempatnya. Suasana di kala itu mencekam hingga menimbulkan kebimbangan dan kegelisahan, mengundang kekecewaan dan kecemasan, sementara kelaparan telah mencapai saat-saat yang gawat dikalangan sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. ya malam itu suasananya sangat dingin bahkan mungkin lebih dingin dari apa yg aku rasakan hari ini.
dalam suasana yg mencekam,Rasulullah menawarkan pada para sahabat siapa yg berani berjalan ditengah kemah pasukan perang kaum kafir quraisyi. tidak ada satupun sahabat yg berdiri menyambut seruan rasulullah ini, hingga akhirnya berdirilah sosok manusia yg bernama Hudzaifah r.a. untuk menyambut seruan rasulullah ini.
Siapakah ketika itu yang memiliki kekuatan apa pun kekuatan itu yang berani berjalan ke tengah-tengah perkemahan musuh di tengah-tengah bahaya besar yang sedang mengancam, menghantui dan memburunya, untuk secara diam-diam menyelinap ke dalam, yakni untuk menyelidiki dan mengetahui keadaan mereka? Maka, Rasulullah memilih di antara para sahabatnya orang yang akan melaksanakan tugas yang amat sulit ini. Tahukah anda, siapakah kiranya pahlawan yang  itu? Itulah dia, Hudzaifah ibnu Yaman!

Abu Sufyan yakni panglima besar Quraisy, takut kalau-kalau kegelapan malamitu dimanfaatkan oleh mata-mata Kaum Muslimin untuk menyusup masuk ke perkemahan mereka. Maka ia pun berdiri untuk memperingatkan anak buahnya. Seruan yang di ucapkan dengan keras kedengaran oleh Hudzaifah dan bunyinya seperti berikut, “Hai segenap golongan Quraisy, hendaklah masing-masing kalian memperhatikan kawan duduknya dan memgamg tangan serta mengetahui siapa namanya!”

Kata Hudzaifah, “Maka segeralah saya menjambat tangan laki-laki yang duduk di dekatku, kataku kepadanya, ‘Siapa kamu ini?’ ujarnya, ‘Si Anu anak Si Anu.’” Demikianlah, Hudzaifah mengamankan kehadirannya di kalangan tentera musuh itu hingga selamat.

Abu Sufyan mengulangi lagi serua kepada tenteranya, katanya, “Hai orang-orang Quraisy, kekuatan kalian sudah tidak utuh lagi. Kuda-kuda kita telah binasa, demikian juga halnya unta. Bani Quraidah telah mengkhinati kita hingga kita mengalami akibat yang tidak kita inginkan. Dan sebagaimana kalian saksikan sendiri, kita telah mengalami bencana angin badai: periuk-periuk berpelantingan; api menjadi padam dan kemah-kemah berantakan. Maka berangkatlah kalian, saya pun akan berangkat!”

Lalu ia naik ke punggung untanya dan mulai berangkat, diikuti dari belakang oleh tenteranya. Kata Hudzaifah, “Kalaulah tidak pesan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada saya agar saya tidak mengambil sesuatu tindakan sebelum menemuinya terlebih dahulu, tentulah saya bunuh Abu Sufyan itu dengan anak panah.”

Hudzaifah kembali kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menceritakan keadaan musuh, serta menyampaikan berita gembira itu.

inilah kisah heroik Hudzaifah ibnu al-yamani, seorang teladan yg patut dicontoh
terakhir, untuk kawan-kawanku pejuang syari'ah dan khilafah yg saat ini sedang mempersiapkan konferensi rajab, ayo jadi sosok Hudzaifah masa kini. Semoga Allah memberikan ke-konsistenan dalam perjuangan ini.ALLAHU AKBAR !!
IBS,Wonosobo yg dingin 15 juni 2011,pk.01.00

Tidak ada komentar: