Mengamati, Melihat, memahami, Dan Menuliskannya

Senin, 05 November 2012

MENGENAL ISLAM

  1. TA’RIF ISLAM ( DEFINISI ISLAM  )
الإِسْلامُ هُوَ الدِينُ الَّذِي أَنْزَلَهُ اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّمَ بِتَنْظِيمِ عَلاقَةِ الإِنْسَانِ بخَالِقِهِ، وبِنَفْسِهِ، وبغَيْرِهِ مِنْ بَنِي الإِنْسَانِ. وعَلاقَةُ الإِنْسَانِ بخَالِقِهِ تَشْمُلُ العَقَائِدَ والعِبَادَاتِ، وعَلاقَتُهُ بِنَفْسِهِ تَشْمُلُ الأَخْلاقَ والمَطْعُومَاتِ والمَلْبُوسَاتِ، وعَلاقَتُهُ بغَيْرِهِ مِنْ بَني الإِنْسَانِ تَشْمُلُ المُعَامَلاتِ والعُقُوبَاتِ.  نظام الاسلام , ص 97 
Islam adalah agama yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW, yang mengatur hubungan manusia dengan Khaliq-nya, dengan dirinya dan dengan manusia sesamanya. Hubungan manusia dengan Khaliq-nya tercakup dalam perkara akidah dan ibadah. Hubungan manusia dengan dirinya tercakup dalam perkara akhlak, makanan, dan pakaian. Hubungan manusia dengan sesamanya tercakup dalam perkara mu’amalah dan uqubat (sanksi). ( Kitab Nidzam Islam hal. 97 )

Batasan Islam sebagai “agama yang diturunkan oleh Allah SWT” telah memproteksi agama yang tidak diturunkan oleh Allah SWT. Ini meliputi agama apa pun yang tidak diturunkan oleh Allah SWT, baikHindu, Budha, Konghucu, Sintoisme ataupun yang lain. Sedangkan batasan “kepada Nabi Muhammadsaw.” telah memproteksi agama lain selain agama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw., baikagama yang diturunkan kepada Nabi Musa, Isa maupun yang lain, apakah Kristen, Yahudi ataupunagama-agama Nabi dan Rasul yang lain. Mengenai batasan “yang mengatur hubungan manusia denganAllah, dengan dirinya dan dengan sesamanya” merupakan deskripsi yang komprehensif meliputi seluruh aspek, mulai dari urusan dunia sampai akhirat, baik yang menyangkut dosa, pahala, surga, neraka maupun akidah, ibadah, ekonomi, sosial, politik, budaya, pendidikan dan sebagainya.

 “Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam.” (Q.s. Ali Imrân: 19).
Ayat ini menjelaskan kedudukan Islam sebagai agama samawi yang diturunkan oleh Allah kepada manusia. Namun ketika Allah menjelaskan “sesungguhnya agama di sisi Allah hanyalah Islam” berarti bahwa agama lain, yang pernah diturunkan oleh Allah tidak diakui setelah diturunkannya Islam.

Pengertian ini dikuatkan oleh firman Allah SWT yang menyatakan: “Hari ini telah Aku sempurnakan untuk kamu agama kamu, dan telah Aku cukupkan untuk kamu nikmat- Ku, serta Aku ridhai Islam sebagai agama kamu.” (Q.s. Al-Mâidah: 3). Ayat ini menjelaskan, bahwa hanya Islamlah satu-satunya agama yang diridhai oleh Allah SWT, sementara yang lain tidak. Ini bisa difahami dari mafhûm mukhâlafah lafadz: “Aku ridhai” yang merupakan kata kerja sifat: “Aku ridhai Islam sebagai agama kamu” yang berarti: “Aku tidak meridhai selain Islam sebagai agama kamu.” Mafhûm ini diperkuat oleh nas berikut ini:  “Siapa saja yang mencari selain Islam sebagai agama, sekali-kali tidak akan diterima (agama itu) darinya, dan di akhirat dia termasuk orang-orang yang merugi.” (Q.s. Ali Imrân: 85).


 Abu Syahmi, materi kajian Umum Rohis SMKN 1 Purworejo


Tidak ada komentar: