“ menjadikan hidup lebih
hidup “ ? maksudnya apa nih ? bukankah kita sekarang sudah hidup ? lalu mengapa
harus lebih hidup lagi ? sekali lagi maksudnya apa ni ?
Pertanyaanya sekarang,
apa itu hidup ? yg jelas fakta kehidupan itu,dulu kita tidak ada menjadi ada
mulai dari rahim ibu, dari janin, keluar menjadi bayi, kemudian jadi anak-anak,
kemudian jadi muda, dewasa, kemudian tua.....atau fakta tentang hidup itu tumbuh
dan berkembang, bergerak, makan,minum, berinteraksi dengan orang lain. Dan
hidup itu lawan dari mati.
Sepakat dengan fakta
hidup di atas ??? sepakat??? Oke?
Berarti kalau
sepakat,bahwa hidup itu seperti itu,lalu apa bedanya dengan MONYET??? ;-)
Berarti sama dengan
monyet dong klo hidup itu hanya sebatas hal-hal di atas.
Sekali lagi apa maksudnya
“ menjadikan hidup lebih hidup ?”
Kita manusia dalam
menjalani kehidupan ini menjalani hidup secara biologis dan hidup secara
sosiologis. Maksudnya ? maksudnya hidup secara sosiologis artinya seperti fakta
yg kita tunjukkan di atas seperti tumbuh kembang, makan,minum, bergerak.
Sedangkan hidup secara sosilogis artinya bisa dikatakan hidup apabila manusia
berinteraksi dengan orang lain, contoh berinteraksi dengan
teman-teman,guru-guru,dlsb.
Nah pada titik ini
sebenarnya manusia mempunyai potensi kehidupan berupa kebutuhan jasmani,
kebutuhan naluriah,dan potensi akal. Hewan dan manusia sama2 mempunya kebutuhan
jasmani ataupun kebutuhan naluriah. Hanya saja hewan tidak mempunyai potensi
akal,dan inilah yg membedakan hewan dengan manusia.
Maka manusia yg
mempotensiakan akal sebagaimana mestinya yakni untuk berpikir tentang hakikat
kehidupan yg ia jalani,inilah yg membuat manusia bisa menjadi hidup lebih
hidup. Lalu sekarang pertanyaanya,berpikir tentang apa ??? coba bayangkan
kucing ketika kelaperan dan bandingkan seorang manusia juga kelaperan. Jika
kucing akan tengok kanan-kiri lalu diserobot makanan yg ada didepanya tanpa
minta ijin pemiliknya, apakah manusia akan melakukan hal yg sama ? jika
melakukan hal yg sama berarti hakikatnya ia sama dengan kuuucinggg.....
seharusnya manusia yg berpikir dengan akalnya ketika ia lapar maka ia akan
berpikir, ini makanan milik siapa ? bagaimana cara yg benar untuk memperoleh
makanan itu? Apakah makanan itu boleh dimakan? Dst...
Dalam konteks yg lebih
mendalam manusia hidupnya akan menjadi lebih hidup ketika ia ampu memecahakan 3
pertanyaan penting,yakni :........ bersambung.... ;-)
Wonosobo,11-11-'12
Abu Syahmi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar