Mengamati, Melihat, memahami, Dan Menuliskannya

Senin, 05 November 2012

Para Santri tentang Pacaran






Beberapa bulan yg lalu ketika agak senggang, saya gunakan untuk nginep disebuah klinik di wonosobo, klinik pengobatan Asy-Syifa namanya, kebetulan temen saya yg seorang santri menjadi perawat di klinik tersebut. Temen saya ini mempunyai sebuah buku yg menurutku cukup bagus, buku tersebut judulnya : “ KANG SANTRI, MENYINGKAP PROBLEMATIKA UMAT “, buku ini ditulis tim santri pondok pesantren lirboyo angkata 2009, buku ini diterbitkan oleh LIRBOYO PRESS, buku ini merupakan hasil bahtsul Masail santri Ponpes Lirboyo, kota kediri jatim angkatan 2009, buku ini oleh para santri yg tergabung dalam tim penulis kang santri;  agar dapat dijadikan rujukan bagi warga NU.

Ketika saya tanya pada temenku perihal dimana ia membeli buku tersebut, ia menjawab membeli buku tersebut di Berjan, Purworejo, ketika menghadiri sebuah pengajian akbar yg diadakan oleh pondok pesantern An-Nawawi berjan, purworejo. Buku ini cukup lengkap dalam mengungkapkan dalil dengan merujuk kitab-kitab para Ulama’ salaf yg sering dipelajari di pondok pesantren.

Yg membuat saya lebih tertarik buku ini juga menyingkap problematika anak muda masa kini, dan menjadi lebih spesial karena pandangan dalam buku ini disusun oleh para santri yg menggunakan rujukan kitab-kitab yg biasa dikaji di pesantren. Salah satu yg dibahas dalam buku ini adalah bagaimana Islam memandang pacaran. Dalam menghukumi fakta pacaran ini, tim penulis kang santri merujuk beberapa kitab, diantaranya adalah Kitab Khasiyah Al-Jamal juz 4,halaman 119, Kitab Fatkhul Mu’in juz 3 halaman 298, Kitab i’anah Thalibin juz 3 halaman 298-299, dan Kitab Al-Bajuri juz 2 halaman 101, semua kitab tersebut di atas diterbitkan oleh maktabah Daarul Fikr.

Bagaimana para santri memandang pacaran ? akan saya kutipkan tulisan dalam buku tersebut.

“ seorang manusia jika tertarik pada lawan jenisnya itu wajar saja. Karena itu adalah sebuah kodrat yg tak lepas dari kehidupan manusia. Namun masih banyak yg belum mengetahui cara membina dan mengekspresikan rasa cinta tersebut. Sehingga dewasa ini, sering kita mendengar istilah pacaran, yg menurut mereka pacaran adalah satu-satunya cara yg dapat mengenal lebih jauh karakter calon pasanganya. Bagaimana konsep Islam mengatur antara pasangna remaja yg sedang jatuh cinta ?

JAWAB : Islam tidak membenarkan adanya pacaran. Sedangkan konsep Islam dalam mengatur hubungan antara sepasang remaja yg sedang jatuh cinta dan benar-benar telah berkeinginan untuk menikah adalah disunnahkan segera menikah apabila sudah berhasrat serta calon suami mampu membayar mahar dan menafkahi. Sedangkan prosedur yg dibenarkan bagi laki-laki yg sungguh-sungguh berkeinginan meminang seorang wanita untuk lebih mengenal dan mengetahui karakternya adalah sebagai berikut :
  1. 1.      Mengirim delegasi untuk menyelidiki masing-masing pasanganya, denga syarat delegasi tersebut harus orang adil, dapat dipercaya,& satu mahram atau satu jenis dengan calon yg diselidiki.
  2. 2.      Berbincang-bincang, duduk bersama namun harus disertai dengan mahramnya.
  3. 3.      Sebatas melihat wajah dan telapak tangan saja ( menurut Ulama’ Syafi’iyah )
  4. 4.      Tdak ada keraguan atau prasangka akan ditolak lamaranya. “

Demikian kutipan dari buku yg ditulis oleh para santri di pondok lirboyo. Nah untuk sahabat-sahabatku para pelajar, mahasiswa,dan pemuda lainya, terutama yg pernah “menjadi,atau merasa “ santri, atau menjadi temenya seorang santri, jadi jelas hukum Islam tentang aktivitas pacaran :  HARAM !

Untuk sahabat-sahabatku para pemuda yg sedang dimabuk cinta namun belum mampu untuk nikah : jika anda laki-laki maka pantaskan diri anda untuk menjadi ayah teladan yg membanggakan bagi anak-anak anda kelak,buatlah anak-anak anda bangga bahwa ayahnya adalah lelaki yg ta’at pada syariah Islam, buatlah bangga bahwa ayahnya adalah tidak pacaran, buatlah bangga bahwa ayahnya adalah orang yg menjaga kesucianya. Dan jika anda adalah seorang perempuan maka pantaskan diri anda untuk menjadi calon Ibu teladan yg membanggakan bagi calon anak-anak anda, buatlah anak anda bangga bahwa ibuya adalah wanita yg Shalihah, buatlah bangga anak-anak anda bahwa ibunya adalah tidak pacaran,buatlah bangga anak-anak anda bahwa ibunya adalah seorang wanita yg menjaga kesucianya. Wahai sahabatku muda-mudi pantaskan diri anda untuk menjadi seorang ayah-ibu yg Shalih-shalihah,  akan lebih oke lagi jika menjadi Ayah-Ibu Pejuang Islam. Yuk ngaji..? jawab : Yukkk.......(^_^);

Abu Syahmi, W0n0s0b0, 13/10/2012.

Tidak ada komentar: