Mengamati, Melihat, memahami, Dan Menuliskannya

Sabtu, 09 Maret 2013

Ideologi Pacaranisme





Beberapa kali ngisi kajian rohis, remaja masjid, berinteraksi dengan para pemuda, maka sebanyak itu pula  beberapa kali  ada yg menanyakan perihal pacaran.  Biasanya ketika ada yg menanyakan hal pacaran ,saya ajak penanya untuk berpikir memahami dan mendefinisikan apa yg dimaksud dengan pacaran. Jika sudah ditemukan fakta terkait apa yg dimaksud dengan istilah pacaran, maka saya ajak penanya untuk menilainya dari sudut pandang Islam.


Bagi beberapa aktivis Muda Islam, baik mereka yg aktiv di rohis, maupun dipergerakan Islam, biasanya mereka sangat bersemangat dalam propaganda anti-pacaran. Pacaran dalam pandangan aktivis muda Islam ini ibarat sebuah racun pemikiran yg sangat berbahaya yg harus dibumi hanguskan. Singkat cerita aktivitas pacaran hukumnya Haram dalam pandangan Islam.

Jika boleh sedikit memberi saran kepada aktivis yg bersemangat mempropagandakan anti-pacaran, pertama saya acungi 2 jempol tangan, selanjutnya saya ingin ajak lebih dalam berpikir “ mengapa pacaran bisa begitu marak ? “, apa penyebab pacaran yg notabene adalah salah satu bentuk kemaksiatan bisa terus mengalami peningkatan ? yg ujung-ujungnya pergaulan bebas mengalami peningkatan, ujung-ujungnya KTD ( kehamilan tak diinginkan ) juga mengalami peningkatan, akhirnya aborsi juga melonjak tajam, dan  AIDS mengalami peningkatan juga, dan yg tambah bikin pusing solusi kondomisasi juga semakin gencar dilakukan pemerintah. Mengapa semua ini bisa terjadi ?

Karena dinegeri ini pacaran hukumnya adalah boleh, bahkan pada kondisi tertentu adalah wajib. Kok bisa ?! pacaran dinegeri ini yg sebenarnya itu  adalah wujud nyata pergaulan bebas menjadi kebiasaan umum. Siapa yg gak pacaran dinegri ini dianggap gak gaul, gak laku, bahkan bisa dianggap gak normal ! gubrakz!! Bukti bahwa pacaran sudah menjadi opini kebiasaan umum bisa dilihat dari seringnya muncul melalui pertanyaan “ kamu dah punya pacar belum ?”
Pacaran adalah buah dari penerapan sistem kapitalisme-sekuler. Diantara salah satu ciri khas kapitalisme sekuler adalah ide kebebasan, dan salah satu kebebasan itu adalah kebebasan berperilaku.  Istilah anak mudanya “ loe-loe, gue-gue “, “ gue pacaran itu urusan gue,gak ada urusanya sama loe, gue bebas melakukan apa saja, toh ini tubuh-tubuh gue “ (*_*)!

Coba bayangkan jika aktivitas pacaran ini dilarang oleh negara, dan siapa saja yg berpacaran maka akan diberi sanksi yg tegas,apalagi jika sampai beraktivitas  zina  yakni jika belum nikah maka dicambuk 100X dihadapan khalayak ramai, jika dah nikah maka dirajam sampai mati !! tak pikir-pikir gak ada yg berpikir untuk melakukan pacaran.  Coba bayangkan jika para pemuda muslimnya mereka produktif dengan karya terbaiknya baik dibidang sainsteknologi, maupun dibidang fikih, tafsir,dll... coba bayangkan jika negeri ini memfasilitasi pendidikan yg memadai bagi rakyatnya untuk mengahasilkan manusia multitalenta yg menutup untuk berpikir tentang pacaran. Coba bayangkan negeri ini memudahkan nikah sebagai bentuk hubungan yg legal sebagai satu-satunya cara solusi pemuda yg dimabok galau,  Coba bayangkan negeri ini bisa menjaga pemudanya dari aktivitas pacaran, dan mengarahkan mereka untuk menjadi pemuda muslim yg berpikir tentang menaklukkan kota roma.
Pertanyaanya sekarang, apakah bayangan-bayangan bentuk negara yg bisa menjaga pemuda  di atas bisa diterapkan dalam sistem kapitalisme-sekuler, sebuah sistem yg menihilkan peran Islam  dalam urusan publik ? jawabanya jelas mustahil.

Maka yg paling mendesak dilakukan adalah para pemuda muslim, termasuk aktivis anti-pacaran untuk melakukan propaganda yg lebih menusuk ke jantung persolan utama, yakni perubahan sistem, dari sistem kapitalisme menuju sistem Islam. Sudah saatnya pemuda muslim, termasuk aktivis anti-pacaran mempropagandakan rusaknya penerapan Sistem Kapitalisme, untuk kemudian menyodorkan solusi islam sebagai alternatif penggantinya. insyaAllah dengan perubahan sistem kita semua optimis, sebagai seorang individu sambil mulut kita berbusa menyuarakan anti-pacaran, negara juga akan menindak lanjutinya dengan seperangkat sistemnya yg  dapat menjaga kesucian para pemudanya dari peradaban rusak kapitalisme . Allahu Akbar !!

Pacekelan, purworejo,18/02/2013, Abu Syahmi

Tidak ada komentar: