Mengamati, Melihat, memahami, Dan Menuliskannya

Sabtu, 09 Maret 2013

Semangat muda




Mungkin karena keseringan bersama anak-anak muda membuat saya atau mungkin anda merasa lebih muda dari umur yg sebenarnya. Tentu yg dimaksud bukan muda dari segi umurnya, tapi muda dari segi semangat, walaupun dari segi umur saya juga terkategori muda ;-). Masa muda memang masa yg penuh dengan semangat, masa yg penuh semangat untuk menerjang tantangan dan menghempas rintangan. Hal ini wajar karena dari segi kekuatan, waktu,dan potensi masa muda yg berada dalam kondisi prima.


Banyak kita temui bahwa proses perubahan masyarakat dipelopori oleh kaum muda. Kita tentu masih ingat bagaimana nabi ibrahim muda yg dengan gagah berani menghacurkan pemikiran kufur yg disembah kaum dan penguasanya. Kita juga ingat bagaimana nabi musa dengan kokoh memporak-porandakan pemikiran jahil fir’aun yg menganggap diriny Tuhan. Kita tentu juga ingat bagaimana pemuda kahfi yg diceritakan dalam al-qur’an dengan keteguhan jiwanya mengatakan kebenaran di depan rezim despotik. Kita juga ingat penutup para nabi, yakni rasulullah muhammad saw ditugaskan untuk membangun sistem Islam dalam usia relatif muda. Kita juga tidak lupa generasi para sahabat assabiqunal awwalun rata-rata juga dari kalangan muda.

Semangat muda ini bisa bermata dua. Semangat muda dalam memperjuangkan Islam tentu adalah yg kita harapkan, walaupun tidak sedikit masa muda denagn semangatnya malah justru ikut andil dalam memperkokokh sistem jahiliah. Semua pilihan ada di kita mau ikut andil dalam kema’rufan atau ikut andil dalam kebatilan ? pemuda yg cerdas akan memilih berjung dalam memperjuangkan yg ma’ruf dan berusaha meruntuhkan kebatilan sampai ke akar-akarnya. Allahu akbar !!

Namun amat disayangkan jika semangat muda ini tidak dipandu oleh ideologi yg shahih. Semangat muda yg tidak dipandu dengan ideologi yg shahih akan hilang ditelan waktu dengan memudarnya usia muda itu sendiri, yg akan membawa pada kerentaan semangat. Semangat muda yg tidak dipandu ideologi yg shahih juga rawan dibajak, dan lebih mudah masuk dalam jebakan pragmatisme. Semangat di awal kendor dibelakang. Semanagt muda yg tidak dipandu dengan ideologi yg shahih juga mudah angin-anginan yg pada akhirnya menjadi hilang dari peredran. Semangat muda yg tidak dipandu dengan ideologi yg shahih akan mudah larut dalam kepentingan perut.

Ideologi apakah itu yg shahih ?  Tidak lain adalah ideologi Islam. Ideologi inilah yg membawa manusia dari kegelapan menuju cahaya, dari peradaban jahiliah menuju peradaban cemerlang dibawah bendera tauhid. Ideologi Islam inilah yg mampu menumbangkan peradaban persia di timur dan peradaban romawi di barat. Ideologi ini dijalankan dengan institusi pelaksanya yg bernama Khilafah islamiyah.

Ibarat kita berteman dengan penjual minyak wangi, maka kita kan kecipratan wanginya. Jika kita bergaul dengan kalangan muda maka kita bisa tertular semangat mudanya. Tinggal kemudian semangat muda ini dipoles dengan ideologi islam yg shahih, maka akan kita dapati ledakan semangat  yg akan membakar setiap kekufuran yg ada didepanya. Walaupun umur sudah renta, namun jika ideologi islam ini masih mengkristal di dalam jiwa maka semangatnya akan tetap semangat muda, bahkan semangatnya akan lebih muda dari pemuda yg minus ideologi. Ya inilah Syabab ( para pemuda ), ayo bergerak, karena air yg menggenang akan membusuk.

Abu syahmi, wonosobo,18/01/’13.

Tidak ada komentar: