Mengamati, Melihat, memahami, Dan Menuliskannya

Senin, 04 Maret 2013

Kategorisasi Pelajar Muslim dalam menaggapi fenomena Vday





Beberapa minggu yg lalu ketika mampir di sebuah warnet untuk sebuah keperluan, dan ketika mau membayar biaya nge-net ke operator,saya temukan beberapa tumpukan selebaran, saya ambil satu lembar  untuk kemudian saya baca. Isinya apa ? isinya adalah selebaran iklan mengajak Vday, saya baca dalam selebaran itu merayakan kedatangan Vday pada tgl 27/28 yg diadakan disebuah kecamatan di kabupaten Purworejo. Ya beberapa anak-anak muda membut perencanaan untuk menyambut Vday, padahal acaranya masih cukup jauh.

Jika melihat fenomena Vday, setidaknya jika dilakukan kategorisasi bagaimana sikap pelajar muslim dalam menagggapi fenoemna Vday saya mencatat beberapa level pelajar Muslim.
1.      1.  Pelajar Muslim yg tidak tahu apa itu Vday
Karena ketidaktahuanya ini, maka ada 2 kemungkinan implikasi sikap yg diambil.
a.       Tidak merayakan Vday
Pelajar muslim jenis ini karena ketidak tahuanya dia tidak ikut merayakanya,bahkan tidak terpikir sedikitpun dalam benaknya apa itu vDay. Karena ketidaktahuanya ini akan informasi tentang Vday,maka ia akan biasa saja terhadap efek dari Vday yg merusak temen-temen sebayanya. Sikapnya Diam.
b.      Merayakan Vday
Karena ketidaktahuanya maka ia akan merayakan atau menjadi panitia yg menyambut Vday, mungkin ia akan berpikir Vday adalaha perayaan biasa yg sudah menjadi keumumuman pemuda masa kini.
2.       2. Pelajar Muslim yg tahu apa itu Vday
Pelajar muslim yg mengetahui sedikit banyak apa itu vaday, maka ada 3 kemungkinan implikasi sikap yg akan diambil.
a.       Tidak merayakan Vday.
Pelajar muslim pada level ini tidak merayakan Vday berdasarkan pemahaman yg ia miliki, ini berbeda dengan pelajar jenis pertama yg tidak merayakan Vday karena memang tidak tahu dan tidak ada informasi apaun tentang Vday. Namun pemuda jenis ini juga akan tetap ambil sikap diam, karena mungkin ia akan berpikir cari selamat sendiri, yg penting dia tidak ikut-ikutan, tidak tergerak untuk meyampaikan pemahamanya yg ia ketahui tentang Vday. Dia akan diam.
b.      Tidak merayakan Vday,dan akan bergerak menyampaikan pemahamanya ke temen-teman lainya untuk tidak meraykan Vday berdssar pemahaman yg ia miliki.
Pelajar muslim level ini mudah ditemukan pada pelajar yg menjadi aktivis dakwah.
c.       Tetep meraykan Vday.
Pelajar muslim yg sudah tahu apa itu Vday dan tetep merayakannya, maka ada beberapa kemungkinan, kemungkinan ia terbawa arus sistem yg seolah memaksa ia untuk ikut serta dalam peryaan ini, seolah olah ia tidak bisa berbuat banyak menghadapi gempuran sistem yg ada. Kemungkinan yg ke-dua mengapa ia tetap merayakan Vday padahal ia tahu apa itu Vday,maka berarti ia bertindak bukan berdasar pemikiran. Ibaratnya ia sudah tahu Babi haram dikonsumsi namun ia tetap makan juga.

Apa urgensitasnya membuat kategorisasi ini ? bagi saya ini penting untuk memudahkan para aktivis dakwah dalam memberikan solusi perlevel sistem kategorisasi. Muara dari solusi yg ditawarkan  secara garis besar adalah para pelajar muslim, selain tahu apa itu Vday, tahu bahw sejarah Vday adalah bahwa pelajar Muslim, tahu bahwa Vday adalah peayaan Kuffur, tahu bahwa Vday membuka peluang berbagai macam kemaksiatan, tahu bahwa vday adalah metode barat menjajah pemikiran kaum muda muslim, tahu bagaimaan pandangan islam terhadap vday, apa yg harus dilakukan pelajar muslim setelah mereka tahu, akibatnya jika mereka hanya diam padahal mereka tahu, maka setelah mereka kita kasih tahu hal itu semuanya harapanya mereka para pelajar muslim tergerak untuk meyelamatkan kawan-kawanya yg lain sesama pelajar muslim untuk  mendakwahkan pemehaman yg mereka miliki. Karena Vday adalah sampah peradaban sistem kapitalisme –sekuler, yg sudah sepantasnya kita buang dalam tong sampah peradaban. Allahu Akbar !!
Abu Syahmi, wonosobo, 01/02/2013

Tidak ada komentar: