Beberapa minggu yg lalu ketika
mampir di sebuah warnet untuk sebuah keperluan, dan ketika mau membayar biaya
nge-net ke operator,saya temukan beberapa tumpukan selebaran, saya ambil satu
lembar untuk kemudian saya baca. Isinya apa
? isinya adalah selebaran iklan mengajak Vday, saya baca dalam selebaran itu
merayakan kedatangan Vday pada tgl 27/28 yg diadakan disebuah kecamatan di
kabupaten Purworejo. Ya beberapa anak-anak muda membut perencanaan untuk
menyambut Vday, padahal acaranya masih cukup jauh.
Jika melihat fenomena Vday,
setidaknya jika dilakukan kategorisasi bagaimana sikap pelajar muslim dalam menagggapi
fenoemna Vday saya mencatat beberapa level pelajar Muslim.
1. 1. Pelajar
Muslim yg tidak tahu apa itu Vday
Karena ketidaktahuanya
ini, maka ada 2 kemungkinan implikasi sikap yg diambil.
a.
Tidak merayakan Vday
Pelajar muslim jenis ini karena ketidak tahuanya dia
tidak ikut merayakanya,bahkan tidak terpikir sedikitpun dalam benaknya apa itu
vDay. Karena ketidaktahuanya ini akan informasi tentang Vday,maka ia akan biasa
saja terhadap efek dari Vday yg merusak temen-temen sebayanya. Sikapnya Diam.
b.
Merayakan Vday
Karena ketidaktahuanya maka ia akan merayakan atau
menjadi panitia yg menyambut Vday, mungkin ia akan berpikir Vday adalaha
perayaan biasa yg sudah menjadi keumumuman pemuda masa kini.
2. 2. Pelajar
Muslim yg tahu apa itu Vday
Pelajar muslim
yg mengetahui sedikit banyak apa itu vaday, maka ada 3 kemungkinan implikasi
sikap yg akan diambil.
a.
Tidak merayakan Vday.
Pelajar muslim pada level ini tidak merayakan Vday
berdasarkan pemahaman yg ia miliki, ini berbeda dengan pelajar jenis pertama yg
tidak merayakan Vday karena memang tidak tahu dan tidak ada informasi apaun
tentang Vday. Namun pemuda jenis ini juga akan tetap ambil sikap diam, karena
mungkin ia akan berpikir cari selamat sendiri, yg penting dia tidak
ikut-ikutan, tidak tergerak untuk meyampaikan pemahamanya yg ia ketahui tentang
Vday. Dia akan diam.
b.
Tidak merayakan Vday,dan akan bergerak menyampaikan
pemahamanya ke temen-teman lainya untuk tidak meraykan Vday berdssar pemahaman
yg ia miliki.
Pelajar muslim level ini mudah ditemukan pada pelajar
yg menjadi aktivis dakwah.
c.
Tetep meraykan Vday.
Pelajar muslim yg sudah tahu apa itu Vday dan tetep merayakannya,
maka ada beberapa kemungkinan, kemungkinan ia terbawa arus sistem yg seolah
memaksa ia untuk ikut serta dalam peryaan ini, seolah olah ia tidak bisa
berbuat banyak menghadapi gempuran sistem yg ada. Kemungkinan yg ke-dua mengapa
ia tetap merayakan Vday padahal ia tahu apa itu Vday,maka berarti ia bertindak
bukan berdasar pemikiran. Ibaratnya ia sudah tahu Babi haram dikonsumsi namun
ia tetap makan juga.
Apa urgensitasnya membuat
kategorisasi ini ? bagi saya ini penting untuk memudahkan para aktivis dakwah
dalam memberikan solusi perlevel sistem kategorisasi. Muara dari solusi yg
ditawarkan secara garis besar adalah
para pelajar muslim, selain tahu apa itu Vday, tahu bahw sejarah Vday adalah bahwa
pelajar Muslim, tahu bahwa Vday adalah peayaan Kuffur, tahu bahwa Vday membuka
peluang berbagai macam kemaksiatan, tahu bahwa vday adalah metode barat
menjajah pemikiran kaum muda muslim, tahu bagaimaan pandangan islam terhadap
vday, apa yg harus dilakukan pelajar muslim setelah mereka tahu, akibatnya jika
mereka hanya diam padahal mereka tahu, maka setelah mereka kita kasih tahu hal
itu semuanya harapanya mereka para pelajar muslim tergerak untuk meyelamatkan
kawan-kawanya yg lain sesama pelajar muslim untuk mendakwahkan pemehaman yg mereka miliki. Karena
Vday adalah sampah peradaban sistem kapitalisme –sekuler, yg sudah sepantasnya
kita buang dalam tong sampah peradaban. Allahu Akbar !!
Abu Syahmi, wonosobo, 01/02/2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar