Mengamati, Melihat, memahami, Dan Menuliskannya

Sabtu, 16 Maret 2013

Menghadapi Ujian Akhir Nasional ( UAN )




sebentar lagi adalah masa-masa penting dan genting dalam sebuah fase kehidupan yang akan dilalui adik-adik kita yang mereka saat ini duduk dibangku kelas 3 SMA. Ya, sebentar lagi ujian akhir nasional akan segera mereka hadapi.


Tulisan sederhana ini hanya ingin sedikit berbagi otak-atik pemikiran yang semoga ini bisa menjadi motivasi sekaligus mencerahkan dalam menghadapi Ujian Akhir nasional. Maksudnya ?

Beberapa kali saya mendengar keluh-kesah seorang kawan yang nilai ujianya jeblok, alias dapat nilai jelek. Akhirnya beberapa kawan saya ini men-justifikasi “ jeboknya nilai ujian “ ini dengan mengatakan “ nilaiku jelek karena ini sudah takdir ! “. dari pola pikir inilah kemudian mereka akan bersikap pasrah, diam tak bergerak dari usaha untuk memperbaiki, sekaligus mengkambing hitamkan takdir sebagai biang kesalahan sehingga mendapat nilai jelek. Namun apakah benar seperti itu ?

Coba kita bayangkan dihadapan kita ada seorang binaragawan yang tubuhnya sangat berotot dan berisi, mirip-mirip ade rai lah ;-). ketika membayangkan sososk binaragawan yg begitu berotot tadi, apakah pernyataan yg benar jika kemudian ada yg mengatakan bahwa sosok binaragawan tadi tubuhnya menjadi berotot karena takdir ? Tentu ini bukan jawaban yang tepat.



Coba kita bayangkan juga seorang nelayan di tengah danau yang cukup luas , yang ia naik sampan / kapal kecil dan nelayan tadi punya sebuah galah yang mempunyai fungsi untuk digunakan mengarahkan sampan yang ditumpanginya. Pertanyaanya sekarang , jika nelayan tadi ingin sampanya maju kedepan dan dia mengerakkanya ke depan apakah dia mampu ? Tentu mampu. Jika nelayan tadi ingin sampanya mundur kebelakang dan dengan menggunakan galahnya ia menggerakkanya ke belakang apakah ia mampu ? Tentu mampu. Kalau nelayan tadi ingin menggerakkan sampanya mengarah kesebelah kanan, kemudian menggunkan galahnya untuk menggerakkan sampanya ke kanan, apakah ia mampu ? Tentu sangat mampu. Atau jika sebaliknya jika nelayan tadi ingin sampanya bergerak kesebelah kiri, apakah ia mapu. Jawabnya Sangat mampu. Begitu juga apabila nelayan tadi ingin sampanya diam tak bergerak, apakah ia mampu, tentu mampu juga.



Apa maksud dari 2 contoh penginderaan terhadap binaragawan dan nelayan yg menggerakkan sampan tadi. Sebenarnya yg ingin saya sampaikan adalah “ Life is Choice “ ( hidup adalah pilihan ). contoh pertama, ketika kita membayangkan melihat sosok binaragwan yg berotot tadi, serta terkagum-kagum olehnya, tentu bagi sang binaragawan ini bukan suatu yg instan. Binaragawan tadi telah “ memilih “ jalan hidupnya pada masa lampau sehingga ia sekarang menjadi sosok binaragawan berotot yang membuat kita terkagum-kagum. Binaragawan tadi juga telah menentukan “ pilihan “ hidupnya, dan beraktifitas sesuai “ pilihan “ yang telah ia tentukan sehingga ia menjadi sosok berotot yg membuat kita terhera-heran mengucapkan “ kok bisa ya berotot seperti itu ?”. dengan kata lain sang binaragawan yg kita bayangkan berotot tadi telah melakukan “ pilihan hidup ” aktivitas yang membuat ia berotot dan aktivitas tadi tidak dilakukan oleh mereka yg tubunya tidak berotot dan tidak berisi seperti binaragawan ( ini kayaknya model badan kita , hehe.. ). singkat kata ia telah berlatih bertahun-tahun melakukan push-up, sit-up, rajin latihan olah raga maupun olah kebugaran, rajin latihan mengangkat besi, dan seterusnya...

nah serupa dengan binaragawan tadi, para siswa yang saat ini dalam detik-detik menegangkan menjelang UAN sebenarnya bisa mnentukan “ pilihan “ aktivitas apa saja yang mebuatnya bisa mendapat nilai yang memuaskan sehingga bisa lulus ujian dengan nilai terbaik. Berdasarkan hal ini pula para siswa bisa memilih pilihan untuk mendapat kelulusan dengan nilai memuaskan, lulus dengan nilai pas-pasan, bahkan nilai buruk dan sekaligus tidak lulus. Konsep sederhana yang perlu dipahami adalah bahwa “ keadaan kita pada saat ini adalah hasil akumulasi dari pilihan-pilihan hidup yang telah kita pilih pada masa-masa sebelumnya “. dengan kata lain jika nilai ujian kita pada saat ini bagus serta memuaskan maka berarti kita pada masa-masa sebelumnya telah melakukan untuk memilih aktivitas yang dapat menghantarkan menuju nilai yang bagus serta memuaskan tadi. Singkat kata, mumpung ujian belum tiba, maka belajarlah yang rajin, karena pilihan untuk melakukan belajar dengan rajin insyaAllah akan menghantarkan kita menuju nilai yang bagus dan memuaskan. Karena hidup adalah pilihan.

Trus contoh nelayan naik sampan itu maksudnya gimana ? Maksudnya kalau saat ini kita merasa belum siap mengahadapi UAN karena banyak kekurangan dalam mata pelajaran yg di UAN kan yang belum kita kuasai, maka jawaban yang mudah untuk menjadi solusinya adalah persiapkanlah ! Ibarat nelayan naik sampan tadi, dimana nelayan tadi mempunyai kemampuan untuk maju-mundur, atau mengarahkan sampanya ke kanan- atau ke kiri, maka kita sebenarnya posisinya juga sama dengan nelayan yang naik sampan tadi. Kita mau siap atau tidak siap itu adalah berdasarkan aktivitas yang telah kita “ pilih “, kita siap atau tidak siap UAN akan tetap menghampiri kita, maka kita bisa “ memilih “ apakah mau melakukan aktivitas yang membuat kita siap menhadapi UAN atau melakukan aktivitas yang membuat kita tidak siap menghadapi UAN. Hidup adalah pilihan. so., pilihlah untuk siap meghadapi UAN. Singkat kata, jika kita merasa belum siap menghadapi UAN, maka ubahlah posisi untuk menjadi siap, sebgaimana nelayan yang naik sampan tadi bisa mengubah posisinya dengan leluasa.

Lalu bagaimana dengan masalah takdir ? Saya jawab anda lulus dengan nilai memuaskan itu juga adalah takdir, termasuk anda lulus dengan nilai pas-pasan itu juga takdir, begitu juga anda dapat nilai jelek ditambah tidak lulus itu juga takdir. Maka Tidak ada yang salah dengan takdir dan tidak ada kaitanya dengan takdir. Yang perlu dievaluasi dan dipikirkan adalah Apakah anda sudah melakukan untuk “ memilih “ aktivitas yang dapat menghantarkan menuju ke-lulusan dengan nilai yang memuaskan ? Jika belum melakukan pilihan itu, maka saat ini juga ubahlah halauan pilihan anda untuk memilih aktivitas-aktivitas yang dapat menghantarkan menuju suskses UAN. Selamat belajar adik-adikku ;-) , ingat Life is Choice !

penulis : Pristian Surono Putro A.MK ( Abu syahmi ), Alumni SMANLI IPA 2006

wonosobo, 17/03/2013


Tidak ada komentar: