sebentar lagi adalah
masa-masa penting dan genting dalam sebuah fase kehidupan yang akan
dilalui adik-adik kita yang mereka saat ini duduk dibangku kelas 3
SMA. Ya, sebentar lagi ujian akhir nasional akan segera mereka
hadapi.
Tulisan sederhana ini
hanya ingin sedikit berbagi otak-atik pemikiran yang semoga ini bisa
menjadi motivasi sekaligus mencerahkan dalam menghadapi Ujian Akhir
nasional. Maksudnya ?
Beberapa kali saya
mendengar keluh-kesah seorang kawan yang nilai ujianya jeblok, alias
dapat nilai jelek. Akhirnya beberapa kawan saya ini men-justifikasi “
jeboknya nilai ujian “ ini dengan mengatakan “ nilaiku jelek
karena ini sudah takdir ! “. dari pola pikir inilah kemudian mereka
akan bersikap pasrah, diam tak bergerak dari usaha untuk memperbaiki,
sekaligus mengkambing hitamkan takdir sebagai biang kesalahan
sehingga mendapat nilai jelek. Namun apakah benar seperti itu ?
Coba kita bayangkan
dihadapan kita ada seorang binaragawan yang tubuhnya sangat berotot
dan berisi, mirip-mirip ade rai lah ;-). ketika membayangkan sososk
binaragawan yg begitu berotot tadi, apakah pernyataan yg benar jika
kemudian ada yg mengatakan bahwa sosok binaragawan tadi tubuhnya
menjadi berotot karena takdir ? Tentu ini bukan jawaban yang tepat.
Coba kita bayangkan juga
seorang nelayan di tengah danau yang cukup luas , yang ia naik sampan
/ kapal kecil dan nelayan tadi punya sebuah galah yang mempunyai
fungsi untuk digunakan mengarahkan sampan yang ditumpanginya.
Pertanyaanya sekarang , jika nelayan tadi ingin sampanya maju kedepan
dan dia mengerakkanya ke depan apakah dia mampu ? Tentu mampu. Jika
nelayan tadi ingin sampanya mundur kebelakang dan dengan menggunakan
galahnya ia menggerakkanya ke belakang apakah ia mampu ? Tentu mampu.
Kalau nelayan tadi ingin menggerakkan sampanya mengarah kesebelah
kanan, kemudian menggunkan galahnya untuk menggerakkan sampanya ke
kanan, apakah ia mampu ? Tentu sangat mampu. Atau jika sebaliknya
jika nelayan tadi ingin sampanya bergerak kesebelah kiri, apakah ia
mapu. Jawabnya Sangat mampu. Begitu juga apabila nelayan tadi ingin
sampanya diam tak bergerak, apakah ia mampu, tentu mampu juga.
Apa maksud dari 2 contoh
penginderaan terhadap binaragawan dan nelayan yg menggerakkan sampan
tadi. Sebenarnya yg ingin saya sampaikan adalah “ Life is Choice “
( hidup adalah pilihan ). contoh pertama, ketika kita membayangkan
melihat sosok binaragwan yg berotot tadi, serta terkagum-kagum
olehnya, tentu bagi sang binaragawan ini bukan suatu yg instan.
Binaragawan tadi telah “ memilih “ jalan hidupnya pada masa
lampau sehingga ia sekarang menjadi sosok binaragawan berotot yang
membuat kita terkagum-kagum. Binaragawan tadi juga telah menentukan “
pilihan “ hidupnya, dan beraktifitas sesuai “ pilihan “ yang
telah ia tentukan sehingga ia menjadi sosok berotot yg membuat kita
terhera-heran mengucapkan “ kok bisa ya berotot seperti itu ?”.
dengan kata lain sang binaragawan yg kita bayangkan berotot tadi
telah melakukan “ pilihan hidup ” aktivitas yang membuat ia
berotot dan aktivitas tadi tidak dilakukan oleh mereka yg tubunya
tidak berotot dan tidak berisi seperti binaragawan ( ini kayaknya
model badan kita , hehe.. ). singkat kata ia telah berlatih
bertahun-tahun melakukan push-up, sit-up, rajin latihan olah raga
maupun olah kebugaran, rajin latihan mengangkat besi, dan
seterusnya...
nah serupa dengan
binaragawan tadi, para siswa yang saat ini dalam detik-detik
menegangkan menjelang UAN sebenarnya bisa mnentukan “ pilihan “
aktivitas apa saja yang mebuatnya bisa mendapat nilai yang memuaskan
sehingga bisa lulus ujian dengan nilai terbaik. Berdasarkan hal ini
pula para siswa bisa memilih pilihan untuk mendapat kelulusan dengan
nilai memuaskan, lulus dengan nilai pas-pasan, bahkan nilai buruk dan
sekaligus tidak lulus. Konsep sederhana yang perlu dipahami adalah
bahwa “ keadaan kita pada saat ini adalah hasil akumulasi dari
pilihan-pilihan hidup yang telah kita pilih pada masa-masa sebelumnya
“. dengan kata lain jika nilai ujian kita pada saat ini bagus
serta memuaskan maka berarti kita pada masa-masa sebelumnya telah
melakukan untuk memilih aktivitas yang dapat menghantarkan menuju
nilai yang bagus serta memuaskan tadi. Singkat kata, mumpung ujian
belum tiba, maka belajarlah yang rajin, karena pilihan untuk
melakukan belajar dengan rajin insyaAllah akan menghantarkan kita
menuju nilai yang bagus dan memuaskan. Karena hidup adalah pilihan.
Trus contoh nelayan naik
sampan itu maksudnya gimana ? Maksudnya kalau saat ini kita merasa
belum siap mengahadapi UAN karena banyak kekurangan dalam mata
pelajaran yg di UAN kan yang belum kita kuasai, maka jawaban yang
mudah untuk menjadi solusinya adalah persiapkanlah ! Ibarat nelayan
naik sampan tadi, dimana nelayan tadi mempunyai kemampuan untuk
maju-mundur, atau mengarahkan sampanya ke kanan- atau ke kiri, maka
kita sebenarnya posisinya juga sama dengan nelayan yang naik sampan
tadi. Kita mau siap atau tidak siap itu adalah berdasarkan aktivitas
yang telah kita “ pilih “, kita siap atau tidak siap UAN akan
tetap menghampiri kita, maka kita bisa “ memilih “ apakah mau
melakukan aktivitas yang membuat kita siap menhadapi UAN atau
melakukan aktivitas yang membuat kita tidak siap menghadapi UAN.
Hidup adalah pilihan. so., pilihlah untuk siap meghadapi UAN. Singkat
kata, jika kita merasa belum siap menghadapi UAN, maka ubahlah posisi
untuk menjadi siap, sebgaimana nelayan yang naik sampan tadi bisa
mengubah posisinya dengan leluasa.
Lalu bagaimana dengan
masalah takdir ? Saya jawab anda lulus dengan nilai memuaskan itu
juga adalah takdir, termasuk anda lulus dengan nilai pas-pasan itu
juga takdir, begitu juga anda dapat nilai jelek ditambah tidak lulus
itu juga takdir. Maka Tidak ada yang salah dengan takdir dan tidak
ada kaitanya dengan takdir. Yang perlu dievaluasi dan dipikirkan
adalah Apakah anda sudah melakukan untuk “ memilih “ aktivitas
yang dapat menghantarkan menuju ke-lulusan dengan nilai yang
memuaskan ? Jika belum melakukan pilihan itu, maka saat ini juga
ubahlah halauan pilihan anda untuk memilih aktivitas-aktivitas yang
dapat menghantarkan menuju suskses UAN. Selamat belajar adik-adikku
;-) , ingat Life is Choice !
penulis : Pristian Surono
Putro A.MK ( Abu syahmi ), Alumni SMANLI IPA 2006
wonosobo, 17/03/2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar