Mengamati, Melihat, memahami, Dan Menuliskannya

Senin, 04 Maret 2013

Maulid Nabi






Maulid nabi merupakan wujud kecintaan kaum Muslim terhadap Nabi Muhammad SAW. Sebagai sebuah perayaan memang terdapat Khilafiyah dikalangan para Ulama’, ada yg membolehkan ada yg tidak. Begitupun banyak versi terkait awal munculnya maulid nabi SAW.  Dalam tulisan ringan ini saya tidak berposisi untuk menyalahkan salah satu pihak, tulisan ringan ini hanya ingin menyoroti sisi lain dan menumpahkan sedikit uneg-uneg yg ada di dalam benak terkait maulid nabi.

Dulu ketika saya masih kecil saya bersama temen-temen satu kampung  sering melakukan maulid Nabi. Karena saya waktu itu adalah salah satu santri di madrasah tempat saya ngaji yg ada di desa. Maulid nabi yg diadakan dalam bentuk pengajian umum dan bersifat terbuka. Acaranya pun disetiap RW saya lihat juga sama, mulai dari MC yg membuka acara membawakan runtut acara yg akan diikuti, kemudian pembukaan dengan membaca al-fatihah bersama-sama, kemudian tilawatil Qur’an, kemudian sambutan-sambutan, kemudian pembacaan Tahlil dipimpin oleh ustadz setempat, kemudian pembacaan al-Barzanji, setelah itu istirohat ( makan-minum dikeluarkan oleh panitia ), setelah itu baru masuk acara inti tausiyah dari ustadz/kyai/ulama’ yg diundang untuk ngisi pengajian tersebut,dan setelah itu ditutup dengan do’a penutup. Selesai ;-)  trus waktu pengajian saya posisinya dimana ? pas waktu SD-SMP kelas 1 saya bersama teman-teman santri-santriwati biasanya menghibur peserta pengajian dengan unjuk pentas seni santri, berupa pementasan syair atau shalawat,atau ada juga yg berupa hadroh. Kalau pas SMA-Kuliah Posisi saya angkut-angkut makanan untuk peserta pengajian bersama tim panitia yg lain saat sesi istirohat.

Dari sisi pendanaan untuk acara ini berasal dari iuran warga di RW setempat, untuk makanan setiap Kepala keluarga di RT/RW setempat bisa ikut andil dengan membuat shodaqohan untuk para peserta pengajian,klo di RW tempat saya tinggal biasanya setiap KK memberikan shodaqohan 10 bungkus makanan ( tapi bagi yg ampu saja lho ). Masyarakat juga berbondong-bondong memberikan kontribusinya, ada yg mahir masalah sound system maka akan memberikan keahlianya,ada yg pinter qiro’ maka akan memberikan kehalianya membaca qur’an dsb.., acara ini juga oleh panitia di masjid masing-masing direncanakan jauh hari,satu bulan sebelum acara tersebut.

Kalau dilihat acara maulid ini tidak berbeda jauh dengan acara-acara pengajian yg lainya yg membutuhkan perencanaan jauh hari, membutuhkan kepanitiaan dll...

Mungkin pengalaman saya ini berbeda dengan siapa saja yg membaca tulisan saya ini, apalagi jika mungkin diantara pembaca ada yg belum pernhg mengikuti maulid nabi, namun bukan itu yg ingin saya jadikan fokus dalam tulisan sederhana ini. Lha trus apa ?

Biasanya MC ketika membawakan acara  akan mengatakan bahwa ACARA INTI dari maulid nabi adalah  Tausiyah dari Ustadz......., Mau’idzoh Hasanah dari Kyai.......,   jika melihat apa yg disampaikan MC maka sebenarnya acara intinya adalah penyampaiaan materi  kajian dari para da’i. Dan yg unik saya amati,biasanya para Da’i yg mengisi pengajian datangnya pas menjelang ketika Da’i tersebut mau menyampaikan materi,bahkan sering diantaranya terlambat dari jadwal yg telah ditentukan. Walupun tidak sedikit  Da’i yg datang tepat waktu. Menurut saya ini yg penting untuk kita cermati, yakni berkaitan dengan “ Materi pengajian “.

Mengapa penting untuk dicermati dari sisi “ Materi Pengajian “ ? ingat bahwa maulid nabi diadakan setiap tahun. Sebagai sampel saja, di desa saya tempat saya tinggal ada 8 RW ( 8 Dusun ), dan setiap RW/ dusun mengadakan maulid, jadi dalam satu bulan rabiul awwal ada minimal 8X pengajian, mengapa minimal 8X pengajian ? karena mushala-mushala kecil kadang banyak juga yg mengadakan pengajian maulid. Itu baru satu desa. Belum lagi satu kabupaten kota, belum lagi jika diitung jumlahnya per-provinsi, ada yg mau bantu saya ngitung jumlah pengajian maulid di seluruh negeri ini  J ? mengingat juga acara maulid nabi ini juga bersifat transnasional, dibeberapa negeri-negeri muslim yg lainya juga mengadakan maulid nabi, artinya pengajian maulid nabi ini diadakan dalam jumlah yg sangat banyak............

Kembali berkaitan dengan konten acara inti “ Materi pengajian “ yg penting untuk kita cermati.

Sedikit penjelasan. Islam adalah sebuah din ( agama/syatem ) yg diturunkan oleh Allah SWT untuk mengatur hubungan manusia dengan sang penciptanya meliputi aqidah dan ibadah,  mengatur hubungan manusia dengan dirinya sendiri meliputi akhlak, pakaian,makan/minum, mengatur hubungan sesama manusia meliputi muamalat dan uqubat ( sistem ekonomi, politik luar/dalam negeri, sistem pergaulan, sistem pendidikan, sistem pemerintahan, sistem persanksian ).  Dengan Islam inilah Rasulullah merubah sistem jahiliah yg meliputi bangsa arab dari kegelapan menuju cahaya, dari penyembahan kepada makhluk menuju hanya penyembahan pada sang pencipta semata ( Allah SWT ). Islam adalah din/system yg sempurna yg menjadi solusi terhadap berbagai macam problematika. Islam adalah rahmatan lil ‘alamin. 

Disaat rasul kita Rasulullah dilecehkan dan dihinakan adakah da’i yg menjelaskan dalam materi pengajianya tentang bagaimana islam menghukumi pelaku penghina Rasulullah ? ketika bumi palestina, Masjidil Aqsa kiblat pertama umat Islam,tempat Mi’raj rasulullah dibombardir oleh Zionis la’natullah adakah para da’i yg menjelaskan dalam materi pengajianya bagaimana solusi islam terhadap persoalan palestine ini ? ketika Umat islam di Rohingnya, suriah, mali,afgan, irak dll di bombardir tentara kufur Amerika serikat adakah da’i yg menjelaskan dalam materi pengajianya tentang solusi Islam terhadap persoalan-persoalan tadi ?? ketika pergaulan bebas merajalela, aborsi dianggap biasa, kehamilan diluar nikah tambah banyak adakah para da’i yg menjelaskan dalam materi pengajianya bagaimana Islam menuntaskan masalah ini ? ketika sumber daya Alam di negeri ini dijarah oleh perusahaan-perusahaan asing multinasioanal milik penjajah Amerika serikat adakah para da’i yg menjelaskan dalam materi pengajianya yg menjelaskan bagaimana solusi islam mengelola Sumber daya alam ? ketika penjajahan asing lewat tangan para penguasa agen dengan Undang-undang yg dibuatnya menjerat rakyat adakah para da’i yg menyerukan melalui pengajianya untuk menjelaskan makar dan membongkar persekutuan para penguasa agen penajajah ? ketika pemikiran-pemikiran kuffur pluralisme, demokrasi, liberalisme, sosialisme materialisme, kapitalisme, sekularisme mencuci otak benak umat ini adakah para da’i yg dalam materi pengajianya menjelaskan berbagai pemikiran-pemikiran kuffur tersebut dan pandangan islam terhadapnya ??  ketika umat ini tercerai berai dalam ikatan nation-state nasionalisme yg memporak-porandakan kesatuan umat islam adakah para da’i yg menjelaskan dalam materi pengajianya akan wajibnya Khilafah islamiyah dan kewajiban memperjuangkanya ?

Wonosobo,24/01/2013,Abu Syahmi




Tidak ada komentar: