Maulid nabi merupakan wujud
kecintaan kaum Muslim terhadap Nabi Muhammad SAW. Sebagai sebuah perayaan
memang terdapat Khilafiyah dikalangan para Ulama’, ada yg membolehkan ada yg
tidak. Begitupun banyak versi terkait awal munculnya maulid nabi SAW. Dalam tulisan ringan ini saya tidak berposisi
untuk menyalahkan salah satu pihak, tulisan ringan ini hanya ingin menyoroti
sisi lain dan menumpahkan sedikit uneg-uneg yg ada di dalam benak terkait
maulid nabi.
Dulu ketika saya masih kecil saya
bersama temen-temen satu kampung sering
melakukan maulid Nabi. Karena saya waktu itu adalah salah satu santri di
madrasah tempat saya ngaji yg ada di desa. Maulid nabi yg diadakan dalam bentuk
pengajian umum dan bersifat terbuka. Acaranya pun disetiap RW saya lihat juga
sama, mulai dari MC yg membuka acara membawakan runtut acara yg akan diikuti,
kemudian pembukaan dengan membaca al-fatihah bersama-sama, kemudian tilawatil
Qur’an, kemudian sambutan-sambutan, kemudian pembacaan Tahlil dipimpin oleh
ustadz setempat, kemudian pembacaan al-Barzanji, setelah itu istirohat (
makan-minum dikeluarkan oleh panitia ), setelah itu baru masuk acara inti
tausiyah dari ustadz/kyai/ulama’ yg diundang untuk ngisi pengajian tersebut,dan
setelah itu ditutup dengan do’a penutup. Selesai ;-) trus waktu pengajian saya posisinya dimana ?
pas waktu SD-SMP kelas 1 saya bersama teman-teman santri-santriwati biasanya
menghibur peserta pengajian dengan unjuk pentas seni santri, berupa pementasan
syair atau shalawat,atau ada juga yg berupa hadroh. Kalau pas SMA-Kuliah Posisi
saya angkut-angkut makanan untuk peserta pengajian bersama tim panitia yg lain
saat sesi istirohat.
Dari sisi pendanaan untuk acara
ini berasal dari iuran warga di RW setempat, untuk makanan setiap Kepala
keluarga di RT/RW setempat bisa ikut andil dengan membuat shodaqohan untuk para
peserta pengajian,klo di RW tempat saya tinggal biasanya setiap KK memberikan
shodaqohan 10 bungkus makanan ( tapi bagi yg ampu saja lho ). Masyarakat juga
berbondong-bondong memberikan kontribusinya, ada yg mahir masalah sound system
maka akan memberikan keahlianya,ada yg pinter qiro’ maka akan memberikan
kehalianya membaca qur’an dsb.., acara ini juga oleh panitia di masjid
masing-masing direncanakan jauh hari,satu bulan sebelum acara tersebut.
Kalau dilihat acara maulid ini
tidak berbeda jauh dengan acara-acara pengajian yg lainya yg membutuhkan
perencanaan jauh hari, membutuhkan kepanitiaan dll...
Mungkin pengalaman saya ini
berbeda dengan siapa saja yg membaca tulisan saya ini, apalagi jika mungkin
diantara pembaca ada yg belum pernhg mengikuti maulid nabi, namun bukan itu yg
ingin saya jadikan fokus dalam tulisan sederhana ini. Lha trus apa ?
Biasanya MC ketika membawakan
acara akan mengatakan bahwa ACARA INTI
dari maulid nabi adalah Tausiyah dari
Ustadz......., Mau’idzoh Hasanah dari Kyai......., jika melihat apa yg disampaikan MC maka
sebenarnya acara intinya adalah penyampaiaan materi kajian dari para da’i. Dan yg unik saya
amati,biasanya para Da’i yg mengisi pengajian datangnya pas menjelang ketika
Da’i tersebut mau menyampaikan materi,bahkan sering diantaranya terlambat dari
jadwal yg telah ditentukan. Walupun tidak sedikit Da’i yg datang tepat waktu. Menurut saya ini
yg penting untuk kita cermati, yakni berkaitan dengan “ Materi pengajian “.
Mengapa penting untuk dicermati
dari sisi “ Materi Pengajian “ ? ingat bahwa maulid nabi diadakan setiap tahun.
Sebagai sampel saja, di desa saya tempat saya tinggal ada 8 RW ( 8 Dusun ), dan
setiap RW/ dusun mengadakan maulid, jadi dalam satu bulan rabiul awwal ada
minimal 8X pengajian, mengapa minimal 8X pengajian ? karena mushala-mushala
kecil kadang banyak juga yg mengadakan pengajian maulid. Itu baru satu desa.
Belum lagi satu kabupaten kota, belum lagi jika diitung jumlahnya per-provinsi,
ada yg mau bantu saya ngitung jumlah pengajian maulid di seluruh negeri
ini J
? mengingat juga acara maulid nabi ini juga bersifat transnasional, dibeberapa
negeri-negeri muslim yg lainya juga mengadakan maulid nabi, artinya pengajian
maulid nabi ini diadakan dalam jumlah yg sangat banyak............
Kembali berkaitan dengan konten
acara inti “ Materi pengajian “ yg penting untuk kita cermati.
Sedikit penjelasan. Islam adalah
sebuah din ( agama/syatem ) yg diturunkan oleh Allah SWT untuk mengatur
hubungan manusia dengan sang penciptanya meliputi aqidah dan ibadah, mengatur hubungan manusia dengan dirinya
sendiri meliputi akhlak, pakaian,makan/minum, mengatur hubungan sesama manusia
meliputi muamalat dan uqubat ( sistem ekonomi, politik luar/dalam negeri,
sistem pergaulan, sistem pendidikan, sistem pemerintahan, sistem persanksian
). Dengan Islam inilah Rasulullah
merubah sistem jahiliah yg meliputi bangsa arab dari kegelapan menuju cahaya,
dari penyembahan kepada makhluk menuju hanya penyembahan pada sang pencipta
semata ( Allah SWT ). Islam adalah din/system yg sempurna yg menjadi solusi
terhadap berbagai macam problematika. Islam adalah rahmatan lil ‘alamin.
Disaat rasul kita Rasulullah
dilecehkan dan dihinakan adakah da’i yg menjelaskan dalam materi pengajianya
tentang bagaimana islam menghukumi pelaku penghina Rasulullah ? ketika bumi
palestina, Masjidil Aqsa kiblat pertama umat Islam,tempat Mi’raj rasulullah dibombardir
oleh Zionis la’natullah adakah para da’i yg menjelaskan dalam materi
pengajianya bagaimana solusi islam terhadap persoalan palestine ini ? ketika
Umat islam di Rohingnya, suriah, mali,afgan, irak dll di bombardir tentara
kufur Amerika serikat adakah da’i yg menjelaskan dalam materi pengajianya
tentang solusi Islam terhadap persoalan-persoalan tadi ?? ketika pergaulan
bebas merajalela, aborsi dianggap biasa, kehamilan diluar nikah tambah banyak
adakah para da’i yg menjelaskan dalam materi pengajianya bagaimana Islam
menuntaskan masalah ini ? ketika sumber daya Alam di negeri ini dijarah oleh
perusahaan-perusahaan asing multinasioanal milik penjajah Amerika serikat
adakah para da’i yg menjelaskan dalam materi pengajianya yg menjelaskan
bagaimana solusi islam mengelola Sumber daya alam ? ketika penjajahan asing
lewat tangan para penguasa agen dengan Undang-undang yg dibuatnya menjerat
rakyat adakah para da’i yg menyerukan melalui pengajianya untuk menjelaskan
makar dan membongkar persekutuan para penguasa agen penajajah ? ketika
pemikiran-pemikiran kuffur pluralisme, demokrasi, liberalisme, sosialisme
materialisme, kapitalisme, sekularisme mencuci otak benak umat ini adakah para
da’i yg dalam materi pengajianya menjelaskan berbagai pemikiran-pemikiran kuffur
tersebut dan pandangan islam terhadapnya ??
ketika umat ini tercerai berai dalam ikatan nation-state nasionalisme yg
memporak-porandakan kesatuan umat islam adakah para da’i yg menjelaskan dalam
materi pengajianya akan wajibnya Khilafah islamiyah dan kewajiban
memperjuangkanya ?
Wonosobo,24/01/2013,Abu Syahmi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar